2

2K 158 43
                                    

Ig : ShSyfra325

HAPPY READING

Sorry telat up :)
Aku ke sekulah ngantar tugas :v
Mianhae

•••

"Mereka jadi kesana bukan?" Tanya Wanita dewasa berumur 26 tahun saat ini berada di ruangan dengan minim pencahayaan.

"Iya nak, kamu ga sabar yah ketemu mereka?" Tanya pria Tua berumur 65 tahun yang duduk mengelus rambut wanita itu.

"Sangat, aku mau dia tau."

"Kenapa? Apa rencana mu?" Tanya si pria tua dengan wajah kaget.

"Tentu saja agar tidak ada kebohongan." Dengan tenang dia menjawab nya.

"Dia akan membencimu." Kata si pria tua.

"Oh ayolah, dia pasti mengerti." Ucap wanita itu meyakinkan.

"Terserah mu saja lah nak." Lalu pria tua itu pergi untuk menyiapkan kendaraan.

Wanita tadi tersenyum manis dengan tulus kali ini, "aku merindukan kalian tapi aku gabisa mendekati kalian. Cuma ni cara ku." Wanita tadi menutup matanya hendak tidur kembali.

•••

Gadis remaja berparas cantik ini terlihat tengah mengemas tas ransel nya. Sesekali iya membawa baju itu dan berkaca di depan cermin besar dikamar nya.

"Ahh ini terlalu terbuka." Ujar nya melempar asal bikini pantai nya.

"Pakai lah yang sopan, jangan ikuti orang di pantai itu." Celetuk pria dewasa yang tak lain adalah sang kakak.

"Ini juga lagi milih! Diem aja deh!" Suruh nya lanjut memilih pakaian dan meletakkan dalam tas ransel nya.

Satya memunguti pakaian berserakan milik Ila. Dia berdecak kesal, siapa yang perempuan disini? Siapa pula yang lebih rajin. Ck

"Iza bakalan lama klo nungguin lo ga siap siap." Kali ini Satya mengeluarkan bahasa akrab nya saat kesal dengan adik nya.

"Tenang aja. Ga bakalan!" Kilah nya membuat Satya memutar bola matanya malas.

"Lo ga ngantor emang sampe mau ngantar gua sama Iza?"

Sopan sekali adik kecil ini pemirsah.

Tuk

"Aww!" Ila mengusap kening nya yang di jitak Satya.

"Ga ada sopan sopan nya lu yah!" Sinis Satya duduk di kursi meja belajar Ila.

"Ajarin dong kakak." Goda Ila membuat Satya muak lalu pergi deluan keluar.

"Oke siap!! Berangkat!!" Seru nya dengan bernada.

•••

"Kakak!! Bagaimana? Apa Iza udah rapih?" Tanya nya sembari memutar mutar tubuh nya agar leluasa di lihat Max dan Anta yang sekarang menilai nya.

"Kamu selalu rapih dan cantik." Jujur Anta diangguki Max. Max meletakkan jari telunjuk nya di dagu seperti berpikir. Mengetuk nya perlahan membuat Iza menaikkan satu alis nya.

See! I am HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang