48|End

283 28 7
                                    

"Bukan tentang seberapa lama kamu mencintai seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bukan tentang seberapa lama kamu mencintai seseorang. Tapi tentang siapa yang maju dan terus meyakinkan hati mu untuk memilihnya."

(pernah baca entah dimana kalimat ini, terlintas aja di otak ku begitu saja 🤗)

•••

"Ada apa?"

"Eh duduk dulu." Adlia menggeser ke sisi kanan memberi tempat untuk Satya duduk.

"Langsung aja." Adlia tersenyum tipis mendengar nya.

Adlia melepas cincin yang tersemat cantik di jari manis nya. Meraih tangan Satya membuka telapak tangan besar itu dan meletakkan cincin nya di tengah.

Satya sedikit tersentak namun setelah itu dahi nya mengerut bingung. apa maksud nya?

"Kita selesai." Dua kata itu mampu membuat Satya terkejut. Dia bahagia? Tentu dengan itu dia akan bebas mengejar Queen kembali. Tapi di sisi lain dia juga tidak tega kasian kepada Adlia.

"Aku gak perlu kasihan nya kamu, Satya." Ujar Adlia langsung tepat sasaran.

"aku mau bilang, jangan kejar Queen lagi. Dia udah bahagia sama Anta, Anta pun tau caranya buat Queen bahagia." Setelah itu Adlia pergi meninggalkan Satya.

"Huft, akhirnya." Lega Adlia tersenyum lebar.

Satya termenung dengan tangan nya yang terkepal. Apa-apaan? bersaing lagi huh?

•••

Semua orang sekarang memusatkan perhatian nya kepada Anta dan juga Queen tapi lebih tepat nya kepada Queen. Bahkan Fadila dan Wisnu pun turut hadir mendampingi Putra nya.

Anta belum pernah segugup ini selama hidup. "Ekhem, jadi Anta?" Kakek Fanston berdehem yang makin membuat Anta tersentak.

Se dingin atau se cuek apapun dia, dalam masalah seperti ini sungguh membuat nya gugup. Jika bukan kakek Fanston dia akan merasa tenang, tapi ini kakek nya ada disini apalagi tangan kanan nya memegang pisau buah.

"El potongin kakek." El mendengus malas tapi tetap mengupas buah lagi untuk Fanston.

Posisi duduk mereka seperti ini, dengan El duduk di lantai sibuk mengupas buah. Dan Iza yang duduk di sandaran lengan sofa tempat Max duduk.

                    Eida   Queen   Reta
  Iza                                                       El
Max -----------------Meja---------------- Fanston

                 Wisnu.  Fadila   Anta

Anta tadi mencari mereka semua di setiap mansion, berakhir di Mansion kakek Fanston mereka semua ada di sana.

"Sebelumnya Anta minta maaf untuk segala kesalahan yang mungkin Anta perbuat khususnya untuk Queen, Maaf." Kakek Fanston mengangguk saja sedangkan Queen tersenyum tipis melihat mantan kembaran palsu nya itu. Apa-apaan kenapa tiba-tiba minta maaf lucu sekali.

See! I am HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang