7

1.1K 124 52
                                    

Ig : Shsyfra325

Komen tiap paragraf gitu biar semangat nulis nya. Kangen tau di boom komen kalian hahaha.

Happy Reading

•••

"Anda mau bawa saya kemana?" Tanya Iza melihat ke Wanita yang membawa nya dan seorang kakek tua.

"El, dia sangat tidak sabaran." Decak Fanston mengacak rambut Iza. Iza menatap Fanston tajam.

"Tapi dia penurut kek." Ujar El si Wanita yang menganggu Iza beberapa minggu ini.

"Cepatlah, aku gamau buat keluarga ku khawatir!"

"Tenang lah, kalau kamu tau sesuatu nanti, kakek yakin kamu malah gamau pulang." Kekeh Fanston lalu menepuk kepala Iza pelan.

"Oh ya?" Ucap nya seakan tak percaya.

"Tentu?" Jawab El.

"Dimana abang ku?" Tanya Iza tiba tiba memberhentikan langkah nya. El dan Fanston pun ikut berhenti.

"Ck, bahkan kamu udah nganggap dia abang. Padahal kamu juga belum tau rupanya seperti apa." Ledek Fanston lalu berlalu deluan.

"Kamu percaya?" Tanya El tak jelas di pendengaran Iza karna tertutup masker.

"Buka masker mu Nona, Aku ga bisa denger pertanyaan mu." Ketus Iza lalu meninggalkan El yang tersenyum manis di masker nya.

"Ini hanya jalan buntu! Kalian penjahat yah?!" Pekik Iza berjalan mundur dengan was was.

"Tenang lah hey. Ini memang jalan buntu. Tapi ada salah satu ruangan yang ku buat secara rahasia." Ujar El menenangkan Iza.

"PENIPU! TIDAK ADA PINTU DISINI!" Teriak Iza melihat sekelilingnya hanyalah tembok.

Fanston berjalan mendekati ujung dinding dan meraba raba dinding itu. Lalu menekan sesuatu yang membuat Aspal yang di injak Fanston tadi turun membentuk tangga dengan tengah nya yang telah terbuka.

Iza menatap tak percaya, sejak kapan dilakukan pembangunan di daerah sini?

"Jangan pikirkan kapan aku membangun ini. Sudah sangat lama sekitar umur ku 16 tahun dan tentu di bantu kakek." Celetuk El yang tau isi pikiran Iza. Iza menatap El ragu.

"Ayolah setelah bertemu abang mu, kamu bisa pulang. Lalu keputusan di kamu. Aku juga butuh penerus." Ujar El menarik lembut tangan Iza. Iza berusaha menahan tubuh nya agar tak ikut namun rasa penasaran terhadap orang orang ini membuat Iza tekad berani.

Saat sudah sampai dasar, tiba tiba tangga tadi langsung keatas dan menutup ruangan rahasia ini. Iza panik karna gelap. Namun tiba tiba lampu nyala dan menampilkan ruangan bawah tanah yang terbilang sangat simple namun tampak mewah.

"Kami bangun ini banyak. Di beberapa titik." Celetuk Fanston tiba tiba.

"Apa gunanya?" Tanya Iza kepo.

"Berlindung,menjalankan misi, tempat tinggal sementara, dan banyak lagi." Iza mengangguk malas.

"Apa kamu percaya Mafia atau Gangster anak gadis?" Tanya Fanston di sela sela jalan mereka menuju suatu ruangan.

See! I am HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang