5

1.2K 128 32
                                    

Annyeong!!
Ketemu lagi hehehe.
Bru up karna baru dapat ide :v
Aku mau up tiap 2 hari sekali tapi kalo ide kering gimana? Ya kan? Aku mana mau up tapi alur nya nanti hancur (cam hati eaak) jadi biarpun up telat tapi alur tetap nyambung dan tetap jadi fav kalian aamiin.

Happy Reading

•••

"Hahaha kakak kalah tau! Sini muka nya yey!!" Gadis Remaja satu ini tertawa girang saat sang kakak kalah dalam permainan.

"Jangan banyak banyak!" Sentak Anta memegang tangan Iza yang ingin menulis nulis cantik di muka nya.

"Iya bawel ah." Iza mengarahkan jari mungil nya sesuai otak jail nya. Menjatuhkan telunjuk nya si sela hidung dan bibir Anta. Membuat garis lurus kesamping dengan memanjang.

"Dingin za ya allah jangan panjang panjang!" Gumam Anta geram.

"Dah yey hahaha kakak punya kumis wleee jadi tua deh hehehe." Iza saat nya senang sekali melihat wajah jelek Anta.

"Awas aja kamu juga bakal kalah ntar!" Ancam Anta tapi Iza malah menjulurkan lidah nya.

"Mulai!" Mereka memainkan game cacing yang baru saja di kenal Anta 2 jam lalu. 1 jam berlatih dan kalah 3 kali. Sedangkan wajah Iza bersih tanpa coretan bedak baby bercampur air dingin itu.

Wangi memang tapi kan terasa tebal dan basah. Sangat membuat Anta merasa tak nyaman. Apalagi Iza kalau mencoret nya panjang bahkan membuat pola abstrak di wajah nya. Curang? SANGAT!

"Yah kalah." Lesuh Iza menatap cacing nya yang menabrak cacing kecil yang ukuran nya jauh dibanding dirinya yang besar. Cacing kecil itu muncul di depannya membuat nya kaget tanpa bisa mengelak.

"Iza?" Panggil Anta pelan.

"Iya hehehe." Cengir nya menggaruk pipi tembam nya.

"Deketan sini sayang." Suruh nya dan Iza hanya pasrah. Ingat! Jangan lari dari kenyataan. Kalah yah ngaku kalah jangan gak. Boong dosa loh.

"Nah?" Iza menyerahkan wajah nya ke Anta dengan mata terpejam.

Anta bukannya mencoret malah

Cup

"Udah" katanya selesai.

"Mana? Belum ihh malah kakak cium!"

"Hehehe iyah."

Tok Tok Tok

"Pintu balkon? Siapa? kok aneh yah ada pintu dalam malah ketok yang luar." Ujar Iza diangguki Anta.

"Liat gih." Anta mendengus kesal lalu berjalan ke arah balkon.

"Hai." Sapa seorang wanita dengan topi putih yang menutup mata nya serta masker hitam yang menjadikan Anta sulit melihat wajah nya.

"Ada apa dengan wajah tampan Anda tuan?" Tanya wanita itu menahan geli.

"Bacot." Sinis Anta sedangkan wanita tadi menahan geli.

"Siapa kak?" Tanya Iza sebelum melihat orang itu.

"Anda? Mau apa kesini?" Tanya Iza maju tapi malah ditahan Anta.

See! I am HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang