Ex's Wedding

8.2K 782 21
                                    

- Aqilla POV -

Sudah berapa pasang baju aku keluarkan dari dalam lemari, lalu aku letakkan diatas kasurku. Hingga membuat keberadaan kasurku tidak terlihat akibat tumpukan gaun-gaun.

Aku sendiri bingung harus mengenakan baju yang mana? Karena aku sama sekali tidak ada persiapan. Memang awalnya kan aku sudah tidak berniat untuk pergi ke acara pernikahan Galuh. Tapi kenapa tiba-tiba Daniel datang, mengajak aku untuk pergi?

Argh!

Bahkan aku sendiri tidak tahu, kenapa bisa dia tahu acara pernikahan nya Galuh? Sedangkan aku sama sekali belum memberitahunya.

Laki-laki itu memang sulit untuk ditebak jalan pikirannya!

Aku yang masih termenung didepan lemari yang sudah terbuka, pupil mataku menangkap satu dress gaun berwarna biru muda.

Tanganku segera mengambil hanger yang menggantung baju tersebut. Mataku terus menelisik, sekaligus menimbang dengan serius.

Jika aku mengenakan gaun ini, itu berarti aku dan Daniel mengenakan warna yang sama, matching sih dengan jas yang di kenakan Daniel. Tapi lagi-lagi aku ragu, aku takut semakin membuat laki-laki itu besar kepala.

Namun, sisi otak jahatku kembali meronta. Akan tujuan awalku yang sebelumnya pernah terbesit dipikiran ku, untuk menjadikan Daniel sebagai tamengku di pernikahan Galuh.

Yah! Jika aku dan Daniel mengenakan pakaian yang selaras dan matching, mungkin semua orang termasuk Galuh akan berpikiran bahwa aku dan Daniel adalah pasangan!

Ok!

Senyum devilku mencuat kepermukaan. Untuk malam ini, aku mengabaikan prinsipku yang tidak ingin memanfaatkan laki-laki.

"Maaf,, untuk malam ini saja. Tuhan,, jangan hukum aku karena sifat jahatku pada Daniel!"

***

Semua mata menatap ku dengan pandangan sedikit melongo, ketika aku berdiri tepat dihadapan orang-orang rumah termasuk Daniel.

Laki-laki itu sama sekali tidak berkedip saat aku menampakkan diri dengan penampilan yang sudah siap untuk pergi.

Melihat reaksi semua orang sama, membuat aku bingung. Jangan bilang aku tidak cocok mengenakan dress ini?

"Kenapa? Qilla salah kostum ya Bu?" Tanyaku sudah meringis, menatap wajah Ibu.

Ibu menggeleng, masih dengan ekspresi melongo nya. "Cantik. Matching sama Jas yang di kenakan Nak Daniel." Sahut ibu, melirik Aku dan Daniel secara bergantian.

Aku tersenyum masam, mendengar jawaban ibu. Walaupun tujuan ku ingin dianggap pasangan dengan Daniel oleh orang lain, tapi kenapa aku jadi merasa terbebani setelah mendengar jawaban ibu.

"Yaudah berangkat gih. Takut keburu makin malem. Nanti yang ada acaranya udahan, pas kalian sampe!" Seru Papa, mengingatkan.

Aku pun mengikuti saran yang Papa berikan. Lalu mengulurkan tangan untuk berpamitan pada Ibu dan Papa.

"Aqilla berangkat dulu!" Pamitku, diikuti Daniel.

"Jangan ngebut-ngebut dijalan nya." Ibu memperingati ketika kami sudah berada diambang pintu.

Mobil Daniel terparkir diluar gerbang, membuat aku berjalan sedikit jauh dengan hills ku.

"Kenapa pake gaun yang terbuka sih?" Seru Daniel disampingku.

Aku menatapnya dengan tatapan heran. "Kenapa? Ini gak terlalu terbuka kok. Gaun nya masih panjang melewati lutut." Bantahku sedikit sengit.

"Gak terbuka gimana, leher sama bahu kamu terbuka bebas gitu." Dia masih ngotot, bahkan raut kekesalan diwajahnya sudah mencuat kepermukaan.

Ex's Invitation✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang