Entah sudah keberapa kalinya aku menepis pikiran ku ketika otakku terus menuntun ku pada kejadian sewaktu aku dan Daniel di kantin. Dengan anehnya, aku terus mengingat perkataan Daniel yang mengajak berpacaran, meski itu hanya candaan semata, tapi kenapa otakku terus memikirkan nya?
Oh Tuhan! Ada yang tidak beres dengan cara kerja otakku malam ini!
Dari pada aku terus memikirkan hal aneh-aneh dari orang aneh, lebih baik aku mendinginkan otakku dengan mencari minuman dingin di dalam kulkas.
Aku menemukan ibu sedang duduk santai di ruang keluarga, sambil menonton tayangan tv yang disiarkan oleh stasiun televisi RCTI, sekilas aku melihat Amanda Manopo dan Arya Saloka dilayar tv, kalau gak salah judul sinetron nya 'Ikatan Cinta'.
Jangan salah, aku tahu judulnya itu tentunya dari Ibu aku sendiri, meskipun aku tidak ada waktu untuk menonton TV, tapi Ibu selalu memberi informasi tentang sinetron yang ditontonnya, termasuk 'Ikatan Cinta' itu yang sangat sering aku dengar cerita nya setiap kali kami berada di meja makan.
"Belom tidur Bu?" Tanyaku sambil melewati ibu.
"Bentar, si Andinnya belom udahan." Sahut nya tanpa repot mengalihkan pandangan dari layar televisi.
Aku hanya ber-oh ria, tidak mau mengganggu konsentrasi Ibu yang sangat serius di depan televisi. Bukan apa-apa, aku takut kena semprot ibu jika mengganggu aktivitas nontonnya, apalagi itu sinetron favoritnya. Karena sebelumnya aku pernah mengalami omelan panjang, hanya gara-gara aku menanyakan keberadaan gunting kuku yang tidak bisa aku temukan.
Aku melanjutkan aktivitasku, membuka pintu kulkas untuk mengambil air putih dingin. Namun belum sempat aku membuka pintu kulkas, aku menemukan benda aneh yang menempel di pintu kulkas.
Magnet yang menempel itu berbentuk Namsan Tower, seketika aku langsung teringat akan Tumbler Starbucks yang Daniel berikan padaku tadi siang.
"Bu,, kok ada magnet di pintu kulkas, ibu dapet dari mana?" Teriakku pada Ibu.
Seperti biasa, teriakan ku hanya di anggap angin lalu saja oleh Ibu, jika sinetron nya masih belum menampilkan tayangan iklan.
Tanpa ambil pusing, aku mengambil botol minum yang berisi air putih, lalu membuka kabinet kitchen set tempat dimana gelas-gelas berada. Namun pandangan ku kembali menemukan barang baru lagi.
Barang itu adalah satu set cangkir teh porselen beserta piring porselen nya juga, dengan ukiran yang sangat indah, seperti kerajaan-kerajaan. Dan aku menduga barang ini pasti mahal, terlihat dari ukiran indahnya tanpa cacat sedikitpun.
Otakku kembali bertanya-tanya, ibu dapet dari mana? Apa jangan-jangan ibu shopping tanpa bilang-bilang ke Aku? Ah, aku juga ingin shopping! Aku jenuh dengan pekerjaan ku yang sangat banyak itu.
Aku membawa segelas minuman air putih dingin dengan cemilan singkong, aku berencana untuk menemani ibu sebentar di ruang tv, tujuannya sih agar aku tidak lagi teringat akan perkataan Daniel.
Sesampainya aku diruang tv, kebetulan layar televisi itu sedang menampilkan iklan, itu berarti Ibu sudah tidak akan fokus lagi dengan benda kotak berukuran 42 inchi itu.
"Ibu abis shopping ya?" Tanyaku ketika sudah duduk di sofa, disamping ibu.
"Enggak, kenapa sih?" Ibu menggeleng sambil menatapku.
"Kok ada barang baru di dapur? Masih ada kardus nya lagi." Sahut ku sambil membuka bungkus camilan.
Ibu terlihat sedang berpikir dengan apa yang aku maksudkan itu. "Itu lho,, satu set cangkir teh." Beritahu ku, membantu ibu untuk mengingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex's Invitation✓
Romance[COMPLETED!] Bermula dari menghadiri acara pernikahan mantannya, Aqilla dibuat semalu-malu nya oleh tindakan sang MC. Hingga membuat semua pasang mata yang menghadiri rangkaian acara pernikahan mantannya itu menatap Aqilla dengan tatapan yang sulit...