part 32

8K 1.1K 52
                                    

JANGAN LUPA VOTE NYA YA! 
A

KU LIAT KALIAN NAMBAHIN CERITA INI KE READING LIST LO HAHAHAHA!!

VOTE NYA GERATIS DAN SANGAT MENDUKUNG

MAKASIH YANG UDAB SETIA BACA DAN SUPPOR
💗 NIH BUAT KALIAN

MASAK NUNGGU AUTHOR koar² BIAR VOTE BARU NGASIH VOTE
AHH GAK LIKE
CANDA

TAPI HARUS VOTE YA



Ceklek

Azkia membuka pintu rumahnya, ia terkejut saat yang di dapati bukanlah Alika -mama mertuanya, tapi malah sosok wanita dengan jubah hitan serta masker yang menutupi wajahnya

"Lo siapa ?" tanya azkqia sedikit takut, pasalnya ia sedang dirumah sendiri dan kebetulan satpam rumahnya sedang pulang kampung karena anaknya sedang sakit.

"Lo gak perlu tau gue siapa, lo harus mati ditangan gue!" sarkas orang tersebut. Ia masuk dan mendorong Azkia.

Azkia perlahan mundur, ia takut karena hanya dirumah sendiri. Mau teriak pun mustahil jika tetangga akan mendengarnya

"Lo mau apa sih" tanya Azkia berusaha untuk tidak takut.

"Mau gue? lo mati" ujarnya

"Lo apa-apaan s--

"Awh" Azkia mengerang saat kepalanya dibenturkan ke tembok secara tiba-tiba, ia di dorong kuat oleh orang tersebut. Orang itu mendekat ke arah Azkia dan menarik jilbab Azkia hingga wajah Azkia mendongak dan serasa tercekek

"Gue mau lo mati, dan Bara jadi milik gue" ujarnya tepat ditelinga Azkia

"Lo.... Tasya? " tanya Azkia

Orang tersebut tidak menjawab, ia malah mendorong azkia hingga Azkia tertabrak pinggiran sofa tepat pada bagian perutnya, perut Azkia langsung terasa sakit karena benturannya cukup keras.

"shhhh" ringis Azkia ja memgangi perutnya

"Kenapa sakit hmm?  tanya orang teraebut disertawai tawanya, tawa seperti orang gila

"Semoga aja anak lo gak selamet, dan lo nya sekalian hahaha"  tawa menggelegar memenuhi ruangan yang sepi ini. stres ni orang!

"Sini coba foto dulu, gue mau ngabadiin moment ini" ia mengambil gawainya lalu memotret Azkia yang tengah meringis kesakitan seraya memegang perutnya. Setelah mendapatkan fotonha ia kirimkan pada Sintya.

"Oke waktunya lo mati" ujarnya lalu berjalan mendekati Azkia

Azkia berusaha berdiri dan mundur perlahan, sampailah ia di dapur dan berhenti karena punggungnya menabrak tembok, sial ia salah jalan.

"Bagus, eh ada pisau" ujarnya lalu mengambil pisau tersebut

"Tajam juga" ia bermain-main dengan pisau tersebut.

"Woi berhenti" ujar gadis di belakangnya, Sintya adalah orangnya

Orang tersebut menoleh, Azkia tersenyum ia mendapati Bara dan yang lainnya di sana, ada secercah harapan untuk dia selamat dari orang gila di hadapannya ini,

"Lo mau ikut bunuh juga, bagus lo dateng. Ayo sini" ajaknya pada Sintya

"Cih, gak sudi gue. Lepasin atau masuk penjara" ancam Sintya

"Gak peduli" ujar orang tersebut lalu berbalik menghadap azkia

"Sudah siap?" tanya nya

Air mata Azkia sudah meluruh membasahi pipi Chubby nya, ia menangis merasakan perutnya yang sakit dan ia juga dilanda ketakutan yang teramat karena wanita gila itu mengarahkan pisau ke arahnya

BARAZKIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang