part 47

8.4K 832 134
                                    

47
Upload ulang!! 

Hai guys
JANGAN LUPA VOTE NYA
SPAM NEXT UNTUK NEXT CHAPTER!!

HAPPI READING!!
🍄🍄🍄

Azkia menunggu kepulangan Bara, suasana hatinya memang sedang tidak enak semenjak Bara melangkahkan kakinya keluar rumah untuk  membelikannya martabak telur.

"Kak Bara kemana ya, kok lama" ujar Azkia, ia mengelus perut besarnya karena bayinya sangat aktif sekarang. Azkia memperhatikan jam yang sudah menunjukkan pukul 9 malam

"Sabar ya sayang, bentar lagi ayah pulang. Mungkin disana rame jadi antrinya lama" ujar Azkia seraya berjalan menuju lemari pakaian bayinya. Sebenarnya banyak pikiran negatif yang menghantui kepalanya tapi ia mencoba positif thinking dan mencoba mengalihkan pikiran negatifnya dengan berbagai hal.

Azkia membuka lemari tempat penyimpanan beberapa perlengkapan bayinya, ia membuka lalu ia mengambil gawainya dan memfoto bersama dengan perut besarnya dengan bantuan bi Inem yang barusan lewat dan ia panggil. 

"Makasih bi" ujar Azkia,  Bi inem mengangguk dan tersenyum ramah

Setelah selesai memfoto bi Inem keluar untuk membersihkan dapur.

***

Daren saat ini tengah asik menonton tv, ia berguling kesana kemari, merasa bosan tapi tak ada satupun temannya yang mengajak untuk nongki nongki.

Daren berguling diatas kasur "Argggh bosen banget. Kemana lagi ni curut-curut gak ada niatan apa ngajak gue keliling dunia" ujar Daren

Tak lama handphone nya terdengar dan terpampang nama  BaraBucin, Daren tersenyum senang akhirnya salah satu temannya menghubunginya juga.

"Halo Bar mau ngajak nong-'"

"Ren tol-ong" ujar Bara terbata di sebrang sana

"Bara lo kenapa woi, woi Bar"

"Tolong g-gue kec-kecela-kaan" ujar Bara lalu sambungan telephonenya mati secara  sepihak.

"Bara woi!" teriak Daren kalang kabut, ah iya baru ingat, Daren ini memiliki kemampuan melacak.  Dengan cepat Daren melacak keberadaan Bara saat ini.  Titik merah menunjukkan Bara berada di gang depan rumahnya dekat dengan prnjual martabak.  Tanpa banyak bicara Daren segera mengambil  jaket dan kunci mobil nya lalu bergegas menuju lokasi Bara berada.

Tak butuh waktu lama untuk sampai, Daren lalu memarkirkan mobilnya di tepi jalan dan berlari mencari keberadaan Bara.

"Bara!" teriak Daren saat melihat Bara tergeletak di pinggir jalan. Orang-orang hanya melihat tanpa membantu Bara

"Sialan" umpat Daren kepada orang-orang sekitar. Ia lalu berlari  menghampiri Bara

"To-long r-ren" ujar Bara terbata

Mata Daren berkacackaca ia lalu membuka  helm yang Bara kenakan, alhamdulillah nya tidak ada luka yang menyrbabkan kepala Bara bocor karena kepalanya  terlindungi oleh helm nya.

"Woi tolong, jangan cuma liatin aja. Temen gue sekarat ini!" ujar Daren kalang kabut saat melihat kondisi Bara yang mulai melemas

Bapak-bapak mulai membantu Daren membopong Bara menuju mobilnya setelahnya Daren menuju rumah sakit bersama dengan seorang bapak-bapak yang membantu Daren menyetir mobilnya sedangkan Daren ia duduk Di belakang menyangga Bara yang sudah tak sadarkan diri.

BARAZKIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang