part 39

8.5K 1K 40
                                    

Hay hay
Happy reading vren

Jangan lupa vote komen ya
Jangan jdi sider

🍄🍄🍄

Dua minggu setelah Azkia menginginkan kambing guling itu, kini Azkia sudah masuk sekolah seperti biasa.

Pagi ini ia tengah bersiap bersama Bara, Bara tengah mengancinhkan bajunya dan dasinua ia sampirkan di pundak suapaya nanti Azkia yang memakaikannya. Sedangkan Azkia ia tengah memakai jilbab dan merapikan bajunya.

Bara menghampiri Azkia, ia memeluk Azkia dari belakang.

"Yang"

"Kenapa?" tanya Azkia

"Cium dulu" pinta Bara

"Nanti, aku belum selesai. Itu dasinya di pake dulu kak" ujar Azkia. Ia mencium bau yang menyengat tapi ia hiraukan.

"Pakein yang" ujar Bara manja

Azkia berbalik, ia menatap Bara lalu mengambil dasi yang tersampir di pundak Bara, dan mulai mengenakannya.

Bara menarik pinggang Azkia supaya lebih dekat, Azkia sedikit terganggu dengan parfum Bara. Tunben sekali baunya sangat tidak enak.

Bara memeluk tubuh Azkia setelah Azkia selesai memasangkan dasinya. Azkia menahan napasnya saat hidungnya mencium bau parfum yang semkin menyengat karena Bara memeluknya erat.

"Kak pake parfum apa si, gak enak banget" ujar Azkia lalu mendorong Bara agar menjauh

"Lah ini kan parfum yang biasa, biasanya juga kamu suka kalo aku pake parfum ini" ujar Bara lalu mengendus tubuhnya sendiri

"Coba deh cium enak kok" ujar Bara lagi, ia mendekatkan dirinya pada Azkia. Azkia mencoba mencium bau parfum Bara. Tapi naas saat mencium bau parfum Bara saat ini perutnya yang sudah tidak enak sejak tadi semakin terasa tidak enak dan sangat mual

Huek

Azkia mual sangat mual saat mencium bau parfum Bara

"Jangan deket-deket kak baunya gak enak banget" ujarnya lalu menutup hidung dan mulutnya

Azkia duduk kembali di kursi riasnya, Bara tengah bingung melihat sikap aneh Azkia.

"Kamu sakit yang? Ayok sarapan dulu, habis itu kedokter" ajak Bara

"Enggak aku sehat kok, cuma bau parfum kak Bara nyengat bangrt. Yaudah ayok sarapan ntar keburu telat"

Azkia bangkit dari duduk nya, ia sedikit oleng, kalau saja Bara tidak memegang lengannya pasti Azkia sudah jatuh

"Kayaknya kamu gak enak badan, gausah sekolah dulu ya. Izin aja" ujar Bara khawatir

"Shh iya deh, kepala aku kok tiba-tiba pusing ya. Mual juga" ujar Azkia ia menyangga tubuhnya dengan satu tangan memgang meja riasnya dan satu tangan lainnya dipegang oleh Bara

"Baring aja yang" ujar Bara lalu menuntun Azkia menuju ke ranjang dan merebahkannya dengan perlahan

"Aku panggilin dokter ya" tawar bara lagi, tapi Azkia menggeleng pertanda tidak mau.

"Gak usah kak, kakak telpon Ama aja suruh ke sini. Aku mau sama Ama aja" ujar Azkia

"Yaudah aku telfon dulu" ujar bara lalu segera menelepon Anisa.

Azkia memijit pelipisnya, kepalanya terasa pusing dan juga perutnya berasa tidak enak plus mual.

"Udah yang, Ama bentar lagi otw. Makan ya aku ambilin" ujar Bara

BARAZKIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang