part 48

12.1K 931 109
                                    

Re upload
Kalau baca jangan lupa votenya dong, sedih banget kalian cuma ngebaca tanpa mau vote :)

Happy reading

🍄🍄🍄

Oh iya bukannya amnesia itu setelah terjadi kecelakaan kan,  ya emang setiap orang pas kecelakaan masih ingat dengan sekitar dan orang² disekitarnya, kan dia lupa ingatan setelah sadar dari kecelakaan bukan?  Ahahahahah

"K-kalian siapa?" ujar Bara terbata.

Ucapan bara membuat Azkia berdiri seketika dari duduknya

BRUKK

Daren menggebrak meja, ia menatap nyalang Bara.

"Lo gausah akting bangke, gatau apa orang udah pada panik. Noh readers smpek mau nyantet Melisa. Gak kasian lo hah" bentak Daren.

"lagian tadi dokter bilang lo gak ada luka parah, yakali amnesia" dengus Daren

Ah Daren belain author huhuyy

Bara tersenyum kearah semuanya "Ehehe piss. Jan ngamuk ya vren" ujar Bara

Sebenernya Bara sudah bangun saat dokter menutup pintu dan keluar dari ruangan ini, ketika ia akan membuka mata ia melihat ada yang masuk dan terlintaslah ide jahilnya

"kak Bara ih gak lucu tau, disaat kayak gini masih aja mau bercanda gak tau apa aku panik, mau apa kalo ak-"

"Ahsss" Azkia meringis, lagi-lagi perutnya terasa keram, yang tadinya ia berdiri sekarang ia terduduk di kursi sebelah brankar Bara.

"Eh sayang kenapa?" ujar Bara panik

"Sakit hiks" ujar Azkia, Azkia kembali menangis. sudah tiga kali terhitung perutnya terasa keram, mungkin karena ia berpikir terlalu keras sampai sedikit stres.

"Aduh maaf yang, ya Allah gimana ini" ujar Bara panik, nah loh panikan.

"Makanya bercanda liat-liat kondisi, jangan semua dibercandaain" ujar Ardian menatap Bara sengit.

"Iya maaf maaf" Bara bangkit dari tidurnya, ia duduk menghadap Azkia, kepalanya masih sedikit pusing. Ia sedikit menunduk untuk mengelus perut Azkia

"Sayang maafin ayah ya" ujarnya seraya mengelus perut istrinya

Azkia diam tak menjawab, ia kessl dengan suaminya ini.  Bisa-bisanya bercanda dalam keadaan seperti ini.  Gaak lucu

"Kak gak lucu ya bercanda kayak gini aku gak suka" ucap Azkia dengan penuh penekanan air matanya menetes deras

"Aaa sayang maaf" rengen Bara, ia mengusap air mata istrinya.

"Awas minggir" ujar Azkia mencoba menyingkirkan tangan Bara dari perutnya.

"Saaayang maaf, ih sayang jangan marah" panik Bara

"Makanya-ahhhss.  Jangan main-main. Kita semua khawatir sama kamu" ujar Azkia seraya meremas tangan Bara saat merasakan sakit lagi.

"Duh iya udah dong jangan marah-marah, sakit kan" ujar Bara,  ia terus mengelus perut besar istrinya

"Sayangnya ayah jangan nakal ya" ujar nya pada bayi didalam perut. Daren, Alika dan Ardian tersenyum melihat sepasang suami istri. Tapi lebih tepatnya Daren gigit jari. Pengennnnnn

BARAZKIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang