twenty five

873 132 8
                                    

Saat ini keadaan rumah sakit milik Hoseok sedang ramai sekali, banyak orang yang melaporkan berita kebakaran di salah satu rumah rusun sehingga beberapa dari penghuni rumah sana mengalami luka bakar. Banyak orang yang menelepon rumah sakitnya untuk meminta bantuan agar tim rumah sakit hoseok bisa datang untuk memeriksa dan memberi pengobatan untuk korban disana.

"Suster joy, suster chaeyeong cepat siapakan semua peralatannya". Titah hoseok pada dua suster yang paling berpengalaman.

"Baik dokter".

"Oh ya saya hampir lupa, nanti suster joy ikut dimobil saya sedangkan suster chaeyeong anda bisa ikut dokter youngjae".

"Tapi dokter, saya ingin ikut di tim dokter hoseok saja". Tolak chaeyeong

"Tidak bisa suster chaeyeong, anda harus ikut tim dokter youngjae".

"Ya udah gimana kalo kita tukeran aja". Tawar joy yang langsung mendapat tatapan tajam dari hoseok

"Tim nya sudah dibagi, jadi penempatan nya tetap sama dengan yang saya atur".

Joy mencebik kesal di belakang tubuh hoseok, sedangkan chaeyeong mengangguk pasrah dengan aturan yang sudah dibuat hoseok, padahal ia ingin merasakan duduk berdua dengan hoseok layaknya dua orang yang saling menyukai, tapi nampaknya hanya chaeyeong lah yang menyukai sang dokter.

"Dokter youngjae". Hoseok mengangkat tangannya untuk memanggil dokter youngjae saat sedang melintas di luar ruangannya.

"Ya dokter hoseok?".

"Tolong bawa suster chaeyeong bersama denganmu, kita akan segera berangkat ke lokasi kebakaran, banyak pasien luka bakar disana, pastikan bawa semua alat-alat pengobatan".

"Baik dokter Hoseok". Youngjae membungkuk hormat pada Hoseok. "Mari suster chaeyeong kita pergi sekarang".

Manik indah chaeyeong nampaknya tidak bisa lepas dari ukiran indah wajah Hoseok, meskipun kakinya melangkah keluar mengikuti dokter youngjae namun mata itu tetap memandang Hoseok yang belum beranjak pergi dari ruangan.

"Ayo suster joy, kita berangkat sekarang".

"Dokter kenapa sih!".

"Emang saya kenapa".

"Dokter kok nggak peka banget, suster chaeyeong tuh suka sama dokter".

"Maksud anda apa sih Sus, udahlah mending kita berangkat sekarang, kasihan para korban yang butuh pertolongan kita".

Hoseok memilih pergi lebih dulu untuk menghindari perkataan joy yang semakin melantur, bukan Hoseok tidak peka tapi orang yang disukainya bukan suster chaeyeong, sebagai pria baik Hoseok tidak mau menyakiti perasaan wanita jika hanya sang wanita saja yang menyukainya.

Joy membawa kotak besar berisi obat-obatan yang cukup banyak, ia memasukannya kedalam bagasi setelah itu naik ke mobil di jok paling depan.

"Suster joy, jangan duduk disini dibelakang saja sama dokter Hoseok". Ucap supir ambulance

"Nggak ah pak, saya mau disini aja".

"Tapi suster, disini sudah ada orangnya".

"Siapa yang mau duduk disini".

"Ada, orangnya sedang ditoilet, jadi saya rasa suster joy harus pindah kebelakang".

Matanya melirik sekilas pada jok belakang dimana Hoseok sedang memainkan ponselnya, dia membuka kembali pintu mobil untuk kemudian berpindah duduk di jok belakang tepat di samping Hoseok.

Sungguh tidak bisa dipercaya, supir ambulance itu berani membohongi dirinya, saat joy sudah duduk bersama Hoseok, mobil ambulance ini langsung melaju begitu saja tanpa menunggu orang yang katanya akan duduk didepan bersama sang supir.

Meet Baby Girls [BLACKVELVET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang