eighteen

1K 141 4
                                    

Sana. guru matematika itu terus memperhatikan Chanyeol yang memberikan perhatian khusus untuk Rose. tangannya tanpa sadar telah mengepal saat melihat Chanyeol tersenyum ke arah Rose yang sedang menelan obatnya.

Setelah beberapa saat Sana menetralkan perasaanya dia masuk kedalam ruang UKS, bibirnya mencoba mengukir senyuman meskipun terpaksa.

"Bu Rose, ibu sudah baikan?"

Rose mengangguk "Sudah sedikit mendingan kok bu"

"Oh ya apa pak Chanyeol tidak berniat menandatangani rapot siswa dan siswi yang sudah saya serahkan"

"Oh itu akan saya kerjakan dirumah saja, oh ya bu Sana ini sudah jam pulang saya minta tolong pada ibu untuk membunyikan bel nya" Pinta Chanyeol

"Baik pak"

Sana kembali ke luar dari ruang UKS dengan amarah yang tertahan, padahal ia berniat untuk membuat Chanyeol pergi dengannya dari ruang UKS tapi Chanyeol malah menyuruh nya membunyikan bel pulang.

"Bu Rose saya akan mengantar anda pulang"

Disaat rose ingin menjawabnya ponselnya berbunyi menandakan panggilan masuk. Dia melirik Chanyeol sekilas saat ingin mengangkat panggilan dari kekasihnya, bagaimana mungkin rose harus berbicara pada kekasihnya didepan kepala sekolah.

"Maaf Pak saya harus angkat teleponnya" Rose tertahan saat Chanyeol tidak mengizinkanya turun dari brankar.

"Angkat disini saja tidak bisa?!"

"Tapi pak"

"Tunggu apa lagi cepat angkat"

Seolah mendapat penekanan dari Chanyeol, Rose terpaksa menerima panggilan itu didepan kepala sekolah menyebalkan.

"Ha-halo jae"

"Sayang kamu udah selesai ngajar?"

"Udah jae emangnya kenapa?"

"Aku jemput kamu ya kita pulang bareng kebetulan aku mau main kerumah kamu, udah lama juga kan aku nggak main kesana"

"Mau main kerumah? Tapi Jaehyun hari ini tuh semua orang lagi pergi aku nggak mau dirumah berduaan doang sama kamu nanti dikira tetangga kita ngelakuin hal macam-macam lagi"

Rose berharap Jaehyun mau menuruti perintahnya, masalahnya Rose tidak mau Jaehyun bertemu dengan bayi kecil yang sekarang tinggal di rumah nya, dia tidak ingin membahayakan bayi kecil itu meskipun rose bisa mempercayai jaehyun.

"Ya kalo gitu kita ngobrolnya diluar aja, udah ya aku jemput kamu sekarang"

"Tapi Jae--"

Rose mendengus saat Jaehyun mematikan teleponnya secara sepihak. Terlalu kesal dengan Jaehyun Rose bahkan tidak memperhatikan wajah sebal Chanyeol yang sedari tadi mendengarkan percakapan keduanya.

"Jadi tadi pacar kamu?"

"Hah?"

Siapa yang tidak akan bingung jika bahasa yang Chanyeol gunakan tiba-tiba berubah, tidak ada lagi anda atau ibu saat berbicara dengan nya saat ini.

"Sejak kapan kamu punya pacar!"

"Emangnya bapak perlu tahu?"

"Kamu harus tahu kalo disekolah ini nggak boleh ada guru yang punya pacar"

"Sejak kapan ada peraturan seperti itu, bapak jangan ngada-ngada ya" Kesal Rose pada akhirnya

"sejak saat ini. Seorang guru yang mempunyai pacar bisa saja konsentrasi mengajarnya akan hilang"

Meet Baby Girls [BLACKVELVET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang