seventeen

1K 148 4
                                    

Bukan sinar lampu melainkan sinar matahari yang amat terang mengganggu tidur pagi gadis tinggi dengan rambut pirang panjang yang kini tengah menggeliat tak beraturan.

Matanya mulai terbuka perlahan, masih menahan kantuk yang amat berat, atensinya mencoba mencari benda pipih yang entah terletak dimana.

"Dimana sih ah" Kesalnya

Saat tangannya berhasil menggapai barang yang ia cari, matanya terperangah melihat angka jam yang tertera di ponselnya.

"Astaga jam delapan"

Tanpa memperdulikan apapun dia langsung pergi kekamar mandi secepat mungkin dan segera bersiap memakai seragamnya, selesai dengan semua itu dia segera keluar dari kamarnya dengan sumpah serapah yang keluar dari mulutnya.

"Bener-bener ya nggak waras semua penghuni rumah ini bisa-bisanya aku nggak dibangunin"

"Kak Chaeng kenapa sih kok marah-marah sendiri" Tanya Yerim saat melihat Rose mengoceh tanpa henti.

Rose berhenti sejenak, menatap Yerim dengan tajam. Yerim mengeryit tidak biasanya Rose seperti ini.

"Apa!"

"Ih keluar kamar kok marah-marah sih aneh banget"

"Gila ya kok bisa kamu masih nanya kenapa!"

Yerim kembali merasa bingung "Ya kenapa gitu cerita dulu aku kan nggak tahu"

"Duh kamu bolot apa gimana sih Yer ini udah jam delapan dan nggak ada yang bangunin aku! Kamu tahu sendiri kan aku ini guru dan kamu juga tahu kan gimana nyebelinnya kepala sekolah ditempat aku ngajar"

"Kakak lupa semalem bilang apa?"

"Emang kakak bilang apaan semalem" Tanya Rose kembali

"Besok jangan ada yang bangunin aku, aku mau bolos kerja. Kakak lupa?" Ucap Yerim mengikuti nada bicara rose semalam saat Rose sudah tidak bisa menahan rasa kantuk yang menyerang dirinya hingga mengigau tanpa sadar.

"Ih masa iya kakak bilang gitu sih?"

"Udah lah lagian kakak juga nggak bakal percaya"

Yerim kembali menyibukan dirinya untuk menyuapi baby Yumi, membiarkan Rose berpikir sendirian, lagi pula siapa suruh dirinya mengigau seperti itu jadi semua ini bukan mutlak salah Yerim.

"Baby aunty berangkat ya bye sayang"

Rose berlari keluar dari rumah ini lalu memberhentikan taksi yang untungnya lewat didepan rumah mereka.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gerbang sekolah sudah tertutup rapat sepenuhnya, hanya terlihat satpam yang tengah berdiri di depan gerbang dengan tangan yang menyilang kebelakang.

"Pak permisi boleh nggak dibuka gerbangnya" Pinta Rose

"Loh ibu Rose tumben sekali ibu terlambat" Ucap satpam itu ramah

Rose menyengir "Ehehe iya pak semalam saya tidur malam banget jadi kesiangan deh"

"Oh iya silahkan bu"

Satpam itu dengan segera membuka pintu gerbang. Rose masuk dengan mengendap-endap seperti pencuri. Ia berlari menunduk melewati beberapa kelas tanpa menyadari dia menabrak orang didepannya.

"Eh maaf.. Maaf saya nggak sengaj--" ucapannya terjeda, sungguh hari yang sial dia justru menabrak Chanyeol disituasi seperti ini.

"Bu Rose anda tahu ini jam berapa" Chanyeol menepuk rotan yang ia pegang di tangannya yang lain.

Meet Baby Girls [BLACKVELVET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang