Forty

905 134 23
                                    

Rose kehilangan konsentrasinya saat tengah mengajar saat ini, semuanya gara-gara Kepala sekolah yang meminta bantuan rose secara mendadak, bagaimana mungkin dirinya melakukan ini tanpa sepengetahuan kekasihnya.

Kalau saja rose bisa memilih untuk menolak nya pasti sudah ia lakukan sejak awal, namun ancaman chanyeol yang akan memecatnya secara tidak terhormat, rose memikirkan hal itu seribu kali, bisa Malu kalau chanyeol benar-benar melakukan itu.

"Bu rose?". Bahkan tidak bergeming saat salah satu anak muridnya memanggil.

"IBU ROSEANNE??".

"hah? Eh kenapa yuna?".

"Ibu kok ngelamun sih?".

"Enggak kok, ibu nggak ngelamun".

"Ah! Ibu bohong nih, pasti gara-gara pak kepsek kan bu?". Timpal minju

"Bukan kok, udah kalian lanjut aja, ibu nggak papa kok".

Para muridnya pun sangat tahu jika rose melamun karena chanyeol yang selalu mencari masalah dengan dirinya, selain chanyeol dikenal sebagai pemilik yayasan disini, guru yang satu itu juga dikenal galak saat anak muridnya melanggar peraturan sekolah, jadi tidak heran jika para murid disini tidak menyukainya.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, rose segera mengakhiri jam pelajaran hari ini dan menata semua bukunya untuk dibawa keruangan, namun deringan ponselnya menghentikan rose untuk berdiri dari kursinya.

"Halo chaeng?".

"Iya? Kenapa sayang?".

"Kamu udah selesai ngajar kan? Aku jemput ya, ada yang Mau Aku omongin sama kamu".

"Ngomongin apa? Kenapa nggak lewat telepon aja".

"Aku nggak bisa omongin disini, Aku jemput kamu ya, kita omongin dimobil".

"Ya udah, Aku tunggu kamu ya".

Setelah menyelesaiakan panggilan telepon dari jaehyun, rose segera bangkit untuk kembali keruangannya, mengambil tas miliknya lalu menunggu jaehyun didepan sekolahan untuk membuat kekasihnya tidak menunggu terlalu lama.

Tak lama, sebuah mobil sedan berwarna hitam berhenti didepan gerbang, si pemilik membuka jendela sembari melambaikan tangannya kearah rose dengan senyuman yang sangat manis.

Rose berjalan pelan, membuka pintu mobil disamping jaehyun."Hai sayang, tumben kamu jemput Aku cepet banget, emang kamu Mau ngomongin apa sih".

Jaehyun melajukan mobilnya saat rose sudah duduk dijok samping dirinya, dia berpikir sejenak, apa harus dia memberitahukan hal ini pada kekasihnya.

"Sayang? Kok diem sih, katanya ada yang Mau kamu omongin sama aku". Ujar rose sembari menepuk pundak jaehyun.

"Eh? Iya, tapi aku mohon kamu jangan marah ya".

"Iya, lagian marah kenapa coba".

Tangan jaehyun terulur untuk mengambil sesuatu didalam paperbag yang tersimpan dijok belakang, selembar kertas warna yang entah berisi apa kini sudah ada ditangan rose.

"Undangan? Saudara kamu ada yang nikah?". Rose membuka pelan undangannya, namun dia sangat shock saat menemukan nama jaehyun tecetak disana dengan nama gadis lain.

"Ini maksudnya apa jae!".

"Maaf chaeng, aku bakal nikah bulan depan".

"Enggak! Kamu lagi bercanda kan".

"Aku minta maaf sama kamu, sebenernya Aku ngehamilin cewek itu, Dan Aku harus tanggung jawab".

Seketika air mata rose luruh mendengar penjelasan kekasihnya, pria yang selama ini dikenal dengan kepribadiannya yang sangat baik malah membuat rose kecewa dengan pernyataan yang tidak pernah rose sangka.

Meet Baby Girls [BLACKVELVET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang