Thirty three

854 133 6
                                    

Rasanya wendy ingin sekali menangis, kali ini ia terlambat lagi seperti saat pertama kali suga menggantikan posisi sebagai bos. Ini terjadi karena wendy harus membujuk seulgi untuk keluar dari kamar pagi tadi. Tepat setelah putus dari sang pacar seulgi tidak mau bicara ataupun makan, alhasil wendy harus turun tangan untuk membujuk sepupunya selama berjam-jam.

Diperjalanan menuju restoran tidak ada hentinya sumpah serapah keluar dari mulut wendy, mungkin akibat dari perbuatannya hari ini wendy harus mendengarkan omelan suga sepanjang hari.

"Huh! Pengen nangis aja kalo gini! Pak suga kan galak!". Gumamnya

Setelah turun dari bus, wendy menghela nafasnya panjang, memandang bangunan tinggi dengan nuansa klasik khas restoran jaman dahulu. Andaikan saja bos nya yang dulu masih menjabat disini wendy tidak akan segugup sekarang.

"Tenang Wendy! Kalo pak Suga marah-marah tinggal kamu marahin balik aja!". Monolog Wendy

Antara ingin dan tidak, Wendy masih ragu untuk membuka gagang knop pintu belakang yang terhubung dengan dapur, namun setelah bergelut dengan pikirannya sendiri Wendy memutuskan untuk membuka pintunya.

Tepat setelah pintu terbuka, Wendy disuguhkan pandangan yang mengejutkan dirinya. Bahkan beberapa koki disana juga memandang geli pada dua insan yang tengah duduk didapur.

Suga dan umji, dua manusia itu sedang berada di meja dapur, namun hanya siwanita yang terus mengoceh panjang lebar sedangkan si pria hanya diam mematung dengan ekspresi kesalnya.

"Permisi". Wendy langsung mendapat tatapan dari sang bos saat baru masuk kedalam

"Sayang? Kok baru masuk!". Suga melepas tangan Umji yang menggelayut manja dilengannya kemudian berjalan kearah Wendy dengan tangan yang tanpa permisi langsung merangkul pundaknya.

Siapa yang tidak akan terkejut dengan perlakuan Suga, si bos menyebalkan yang tiba-tiba bertingkah aneh pagi ini. Dahnyun dan eunwoo saja saling melempar tatapan ingin penjelasan lebih lanjut. Jangan tanyakan tetang Wendy, gadis itu sedang merasa tidak karuan, jantungnya merasa ingin lompat dari tempatnya.

"Suga! Kamu apa-apaan sih! Cewek ini siapa". Umji mendorong tubuh Wendy sampai tangan suga terlepas dari pundaknya

"Kamu jangan kasar ya sama pacar saya!". Sungut Suga, sementara Wendy dan orang-orang yang berada disana terkejut dengan perkataan yang keluar dari mulut sang bos.

"P-pak Suga--!". Mulut Wendy merasa gagap saat ingin mengatakan sesuatu

"Sstt! Kamu nggak papa kan sayang? Ada yang luka nggak!".

"Suga! Kamu ngga menghargai aku sebagai calon tunangan kamu!". Protes Umji

Suga dengan wajah datarnya menggeleng dan kembali merangkul pundak sang karyawan yang sudah kebingungan."Kamu juga nggak menghargai pacar saya kan".

"Ih suga! Awas ya aku laporin kamu sama tante taeyeon!". Ancam Umji, tapi itu tidak membuat Suga merubah posisinya sama sekali.

"Laporin aja sana! Ancaman kamu nggak akan mempan sama saya!".

Umji merasa sudah dipermalukan didepan para karyawan Suga, dia langsung saja melenggang pergi dengan hentakan kaki yang sangat keras akibat ketukan heels miliknya.

Setelah melihat Umji benar-benar pergi dari restoran Suga langsung melepas tangannya dari pundak Wendy, namun tatapan para karyawan disana masih tertuju pada dirinya.

"Kenapa kalian ngelihatin saya kayak gitu!".

Eunwoo menggeleng."Pak Suga aneh"

"Pak lihat tuh, Pipi Wendy jadi merah". Tunjuk dahyun pada Wendy yang sedang diam mematung ditempatnya tanpa pergerakan.

Meet Baby Girls [BLACKVELVET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang