Fifty six

1.3K 162 35
                                    

"Bu tolong lamarin irene buat mino dong"

"Lamarin jisoo juga ya bu buat Bobby"

Rengekan dari sembilan anak muda itu tampak membuat ibu dari mereka menggeram kesal, selain mengganggu acara arisan yang diadakan rutin oleh ibu-ibu sosialita di desa ini, para anak muda itu juga tidak memikirkan tempat mereka merengek.

"Kamu apaan sih no! Ibu lagi di cafe loh, kamu malah minta yang engga-engga". Sentak Luna, ibu dari mino yang tengah menatap sinis kearah anak semata wayangnya. "Lagian irene itu siapa sih, ibu nggak pernah denger ada cewek yang nama nya irene didesa kita".

"Iya lah ibu nggak pernah denger, kan irene bukan dari desa kita, dia itu tinggal didesa sebelah, anaknya tante sandara sama om taeyang"

Mendengar hal itu Luna langsung terkejut dan tidak sengaja menyembur jus yang berada dimulutnya ke wajah mino. "Yoona sama taeyang yang miskin itu! No kamu jangan bercanda ya, lagian kayak nggak ada cewek lain aja sih, mau ditaruh dimana muka ibu kalo besanan sama mereka".

"Ibu kok ngomong nya gitu sih! Mino suka sama irene bu! Mino cuma mau nikah sama irene"

"Nggak mino! Kamu ini anaknya orang kaya". Luna mengederkan pandangannya pada delapan teman anaknya yang meminta hal sama pada ibu mereka. "Kalian ini anaknya orang terkaya didesa kita loh! Masa iya cari cewek yang kastanya beda jauh sama kita".

"Bener yang dibilang tante Luna, masa iya anaknya orang kaya nikah sama anak orang miskin". Timpal Victoria, ibu dari Bobby menyetujui ucapan temannya

"Terus kenapa kalo mereka miskin! Yang penting mereka baik kan"

"Baik aja nggak cukup no! Bebet, bibit, bobot mereka juga harus sepadan sama kita". Ucap Luna lagi

"Mino nggak peduli bu! Pokoknya Mino cuma mau nikah sama Irene, kalo ibu tetep nggak mau ngelamar Irene buat Mino sekarang juga, Mino nggak mau nikah selama-lamanya".

"Kita juga". Ucap delapan teman mino serempak, membuat ibu dari mereka tersulut emosi

"Kalian ini ya bener-bener keras kepala! Apa sih kelebihan mereka, nanti ibu cariin aja cewek yang lebih cantik dari mereka buat kalian".

"Nggak mau bu! Mino maunya sama Irene, kita kerumah Irene sekarang nanti keburu Irene diembat sama orang lain bu". Mino sudah seperti anak kecil yang merengek minta permen saat menarik-narik ujung baju Luna secara paksa, bahkan tatapan pengunjung lainnya hanya tertuju pada mereka.

"No! Kamu malu-maluin ibu tau nggak!". Luna tersenyum kikuk kearah pengunjung lainnya, kemudian menjewer telinga putranya keluar dari cafe bersama dengan teman-temannya.

"Bu sakit bu awhh". Rintih Mino saat Luna menjewer telinganya lebih kencang

"Rasain! Ini akibat kamu buat malu ibu didalam cafe tadi". Luna memelintirnya dan sedetik kemudian dia melepaskannya dengan kasar membuat Mino mengusap telinganya pelan

"Ma! Ayo dong berangkat sekarang, taeyong cuma mau nikah sama seulgi nggak mau sama yang lain". Rengekan kali ini terdengar dari taeyong membuat jessie sang mama memukul lengannya keras.

"Kamu ini ya! Cewek cantik yang sederajat sama kita kan banyak, kanapa harus suka sama anak-anaknya orang miskin sih".

"Nama nya juga cinta ma".

Kali ini jessie memukul bokong putranya dengan kasar hingga sang empu sedikit terhempas. "Cinta, Cinta apa! Kuliah dari jaman baheula aja masih belum kelar malah mikir cinta-cintaan! Harusnya diumur kamu yang segini tuh kamu udah kerja, ini malah masih jadi beban orang tua".

"Terserah mama mau bilang apa! Kalo mama nggak mau lamarin seulgi buat taeyong sekarang taeyong bakal minum racun ini biar taeyong mati". Ancam taeyong seraya mengeluarkan sebotol racun yang sengaja dia beli

Meet Baby Girls [BLACKVELVET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang