Forty six

763 114 0
                                    

Tibalah harinya. Hari dimana sembilan gadis itu akan pergi ketempat yang sama namun tidak Ada yang tahu bahwa tujuan mereka adalah rumah atasan yang ternyata satu keluarga.

Setelah kepergian kedelapan sepupunya beberapa menit yang lalu dari rumah kini saatnya Jennie untuk bersiap juga, dengan memakai setelan casual tidak lupa memakaikan mantel tebal untuk baby sekarang adalah saatnya pergi ke penitipan bayi dan tempat janji temu dengan sang bos.

Limabelas menit Jennie sampai ditempat penitipan bayi, setelah mempercayakan baby pada para pekerja didalam sana dia segera naik taksi untuk melanjutkan perjalanannya kembali ke alamat dimana Kai menyuruhnya untuk datang.

Jennie turun dari taksi begitu melihat Kai dari jendela mobil sedang berdiri didepan sebuah bangunan. "Maaf pak Saya terlambat".

"Ck! Gimana sih, semua sodara Saya udah pada datang, cuma Saya yang terlambat!". Sungut Kai

"Saya kan udah minta maaf pak, lagian tadi Saya Ada urusan mendesak".

"Ya udah, kamu ikut Saya dulu masa iya kamu mau datang kerumah Saya pake baju kaya gitu". Kai menyeret pelan pergelangan tangan Jennie untuk masuk kedalam sebuah salon.

"Eh Ada si ganteng, kenapose nih?". Seorang pria kemayu menyambut kedatangan Kai dan Jennie

"Saya mau kamu dandani dia secantik mungkin". Pinta Kai

Pria kemayu itu menarik Jennie lebih kedepan, memutar dengan intens tubuh Jennie yang menurutnya sangat sempurna."Hm gampil ini sih, badannya udah cucok".

"Cepet! Nggak pake lama, Saya udah terlambat".

"Iya, mas ganteng tenang aja, nggak sampe sepuluh menit pacar you bakal eike bikin cancik". Ucap si pra kemayu dengan nada genitnya

Kai mendudukan dirinya diatas sofa sembari membuka majalah yang Ada diatas meja, menunggu Jennie untuk didandani secantik mungkin disalon yang cukup mewah.

Masih sibuk membolak-balikan majalah, sebuah tirai ruangan mulai terbuka menampakan Jennie yang memakai gaun berwarna Putih dengan bahu terbuka, polesan make-up yang tipis serta rambut hitam yang tergerai bebas menambah kecantikan gadis itu.

"Gimandose? Cucok kan?". Ucap pria kemayu yang merasa bangga dengan hasil karyanya

Kai yang semula melongo, kagum dengan kecantikan Jennie langsung menetralkan raut wajahnya kembali. "Biasa aja".

"Tapi raut wajah you nggak menunjukan seperti itu loh". Goda si pria kemayu

"Memang kamu siapa! Cenayang?".sulut kai

"Hei? Kok you betah sih punya lekong kaya dia, udah hitam songong lagi". Ucapnya pada Jennie.

Jennie sampai menahan Tawanya karena melihat ekspresi Kai yang cukup kesal. "Woi!! Harusnya kamu yang sadar diri! Cowok kok dandanannya kaya cewek, pake bando lagi dikepala, itu lagi baju kecil dipake sampe perut meluber kemana-mana".

Ucapannya mendapat dengusan sebal dari si pria kemayu, tanpa pikir panjang Kai langsung menarik Jennie untuk berangkat kerumahnya, mungkin dirinyalah yang paling terlambat datang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Didepan gedung penitipan bayi kini berdiri dua orang yang sudah berdandah rapih, hendak melancarkan aksinya setelah si penitip bayi pergi.

"Akhirnya baek! Kita bakal berhasil jadi orang kaya". Girang Krystal

"Bener krys, nggak sia-sia usaha kita selama ini mata-matain rumah mereka". Baehkyun tertawa puas dengan keberhasilannya.

Sudah berminggu-minggu lebih Krystal Dan baehkyun mengawasi rumah yang sembilan gadis itu tempati sampai akhirnya mereka tahu nama lain Aeri yang diberikan gadis-gadis yang merawatnya, yang lebih membuat mereka bahagia adalah saat dimana Jennie menitipkan Aeri ditempat yang lebih memudahkan mereka untuk menculik baby kembali.

"Ya udah Ayo kita masuk terus ambil Aeri, habis itu kita minta tebusan yang banyak ke keluarga mereka".

"Tapi kamu yakin penjaga didalam bakal percaya sama kita?". Tanya baehkyun yang ragu akan aksinya nanti.

"Kamu tenang aja, Aku udah siapin semuanya yang bakal bikin penjaga didalam percaya kalo kita orang tua Aeri".

Baehkyun mengangguk percaya, keduanya masuk kedalam gedung yang mengarah langsung pada ruangan dimana semua bayi berada.

"Permissi".

"Ya nyonya? Ada yang bisa Saya bantu?". Tanya si penjaga ramah

"Begini, kedatangan kami berdua kesini Mau ngambil bayi yang bernama Yumi".

"Maaf tapi kalian siapa ya?".

Krystal tersenyum dengan manis. "Kami orang tua kandung Yumi, tadi adik Saya yang bernama Jennie sudah menghubungi kami kalau Yumi dititipkan disini".

Melihat si penjaga diam saja, Krystal berinisiatif untuk mengeluarkan ponselnya yang menunjukan foto baby didalam galeri serta tambahan foto Jennie yang ia ambil dari sosial media milik Jennie agar si penjaga semakin percaya.

"Gimana? Saya nggak bohong kan?".

Si penjaga nampak mengangguk. "Baik pak, bu, silahkan ambil bayinya didalam".

Krystal dan baehkyun mengangguk antusias, ketika pintu ruangan terbuka banyak sekali bayi yang sedang bermain-main, mereka mencari kesana kemari sampai akhirnya menemukan Aeri yang sedang bermain rumah-rumahan.

"Hai bayi kecil". Krystal mengangkat tubuh baby tinggi. "Akhirnya kita ketemu lagi".

Baby nampaknya bingung dengan orang yang sedang mengangkat tubuhnya, sedetik kemudian dia meronta ingin turun namun Krystal lebih gesit, dia mendekap tubuh baby dan segera berjalan cepat keluar dari ruangan.

"Ayo baek". Krystal langsung naik keatas motor yang baehkyun bawa dan segera pergi dari gedung

Baby Yumi menangis histeris saat Krystal membawanya pergi memakai motor yang melaju dengan kecepatan tinggi, suara bising dari kendaraan lain sampai membuat tangisan bayi gembul itu tidak terdengar dengan jelas.

Setelah melakui perjalanan yang cukup jauh, kini mereka sudah sampai dirumah yang tidak terlalu besar.

"Nih kamu pegang bayinya dulu, Aku Mau beli susu dulu". Krystal menyerahkan baby pada baehkyun

"Jangan yang Mahal-mahal, uang kita cuma sedikit".

"Kamu tenang aja, kan habis ini kita bakal punya uang banyak".

"Iya juga sih, Ya udah kalo gitu beli yang paling mahal".

Melihat Krystal yang sudah pergi baehkyun berjalan masuk kedalam rumahnya, dia meletakan baby diatas lantai sementara dirinya pergi ketoilet karena menahan kencing sedari tadi.

Namun saat baehkyun baru kembali baby sudah tidak Ada disana, dirinya lupa untuk menutup pintunya, pasti bayi itu sudah merangkak keluar dari rumah.

"Bisa Marah nih Krystal". Baehkyun berlari keluar untuk mencari keberadaan baby yang baru saja kabur.

"Aeri... Kamu dimana". Langkah kaki baehkyun semakin cepat namun tak kunjung menemukan baby sampai akhirnya dia bertemu Krystal dijalan yang membawa kantong berisi susu.

"Baek! Ko kamu disini? Aeri mana?". Tanya Krystal

"Gawat krys! Aeri hilang lagi".

Krystal menjatuhkan kantong belanjaannya. "Kok bisa sih!!".

"Tadi pas Aku kekamar mandi, Aku lupa tutup pintu depan".

"Aduh baek kok tolol banget sih!! Gagal lagi kita jadi orang kaya". Krystal frustasi dengan keadaan sekarang, setelah susah untuk mendapat bayi itu kembali baehkyun malah membuat bayi nya menghilang lagi.

Meet Baby Girls [BLACKVELVET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang