Fifty one

1K 181 70
                                    

Dewi kesialan memang sedang ada dipihak mereka, niatnya datang dari kampung ke kota ingin merubah nasib menjadi lebih baik, malah berakhir dipenjara setelah polisi menetapkan mereka sebagai tersangka penculik dan penganiayaan terhadap seorang bayi berusia satu tahun lebih.

Begitulah orang kaya, selalu Saja menggunakan uang dan kekuasaan untuk segalanya, jika uang sudah berbicara Maka semua urusan menjadi mudah, termasuk menyogok polisi agar menetapkan sembilan gadis itu menjadi tersangkanya.

Sel penjara yang berisi pulahan tahanan, disinilah mereka berada, beberapa Dari mereka tampak melamun Meratapi nasib sial yang menimpa mereka.

"Yumi lagi ngapain ya sekarang?". Ucap Rose, memulai pembicaraan

Seulgi menghela nafasnya panjang."Yumi udah makan belum ya".

"Biasanya jam segini Yumi lagi asik main-main kan". Imbuh Yerim

Jisoo mengedarkan pandangan pada delapan sepupunya."Kira-kira Yumi nyariin kita apa enggak ya"

"Aaahhh Aku kangen Yumi". Jennie merengek, membuat beberapa tahanan lain menoleh padanya.

Segerombolan tahanan beranggotakan tujuh orang yang sudah lama menghuni disini tampak mendekat pada mereka dengan raut wajah yang tengil, mungkin merasa terganggu karena keberisikan yang dibuat oleh sembilan gadis bersepupu itu.

"Kalian tahanan baru kan!!". Ucap seorang gadis, Dari gaya bicaranya mereka bisa menebak orang yang mengajak berbicara adalah si ketua geng.

Wendy menggeleng."Kita bukan tahanan, kita difitnah".

Si ketua geng malah terkekeh membuat sembilan bersepupu kini menatapnya bingung. "Ck ck ck, kalian pasti miskin kan makanya bisa difitnah".

"Masalahnya apa Sama kalian kalo kita miskin". Sahut joy

"Ya enggak Ada sih, tapi kayaknya enak ngeledek orang miskin". Timpal teman segeng nya yang lain.

"Kita nggak mau cari masalah, mending kalian pergi dari sini". Irene berujar lesu

Si ketua geng kembali terkekeh, berjongkok disamping Irene seraya membisikan sesuatu ditelinganya. "Kita juga nggak mau cari masalah karena kalian masih baru, Maka dari itu biar kita nggak marah karena terganggu Sama suara berisik kalian tadi, gimana kalo kalian pijitin kita, pegel banget ini badan".

Jisoo yang berada disamping Irene langsung berdiri sambil berkacak pinggang."ogah banget dusuruh mijitin kalian, kalian pikir kita babu!".

"Wah nggak sopan ya kalian Sama bos". Salah satu anak buah dari geng pengganggu sudah siap ingin menghajar jisoo, namun tertahan saat ketua geng nya mengangkat tangan menghentikan anak buah nya.

"Kita masih baik dengan ngasih kesempatan ke kalian buat pijitin kita sekarang, kalo nggak ya terpaksa kita pakai kekerasan".

Tahanan lain tidak ada yang berani melerai, selain takut, segerombolan geng pengganggu itu memang suka menyiksa dengan memakai kekerasan jika ada yang berani melawan atau membantah perintah mereka.

Si ketua mendengus, baru Kali ini ada yang mengabaikannya."Oh masih nggak nurut juga Sama kita".

Jennie memutar bola matanya malas."Mending kalian pergi dari sini! Ganggu orang aja"

"Kurang ajar ya kalian". Si ketua mengangkat tangan memberi kode pada anak buahnya. "Hajar mereka".

Anak buah dari geng pengganggu sudah ancang-ancang ingin menghajar Salah satu dari mereka namun Lisa lebih gesit, dia menahan tangan dari sipengganggu, memelintirnya dengan kencang saat itu juga hingga sang empu memekik kesakitan.

Meet Baby Girls [BLACKVELVET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang