I

7K 562 14
                                    

Pagi yang indah di spinner's end, dua bola mata bulat yang kecil masih tertutup rapat. Gadis kecil itu rupanya masih betah di dalam dunia mimpinya. Hari menujukkan jam 7 pagi namun, langit sekarang lebih cerah dari biasanya.

Di rumah tersebut terdengar suara bising. Mulai dari suara gucuran air hingga dentingan alat masak. Nampak seorang lelaki tegap yang sedang memainkan alat dapur untuk menyiapkan sarapan. Setelah selesai, lelaki yang selalu berpakaian gelap itu berjalan menaiki tangga menuju ke lantai 2, mengetuk pintu kamar sambil memanggil nama anak nya.

"Harsha! Ayo bangun dan sarapan!" Ucap sang ayah tentunya dengan raut wajah datar seperti biasa.

"Aku tunggu 5 menit, jika tidak bangun akan ku buang kessy mu itu." Lanjutnya.

Mendegar hal itu Harsha tanpa pikir panjang langsung berdiri dan berlari ke luar kamar.

"Jangan buang kessy!" Teriak sang anak membuat ayah nya mengangkat alis.

"Kenapa tidak? Dia kucing yang tidak tahu diri kerjanya hanya makan, tidur, dan buang air sembarangan. Menjijikan." Sahut sang ayah.

Kessy adalah teman Harsha di rumah, Ia selalu merengek pada ayah nya untuk minta dibelikan kucing. Selain, karena kucing itu lucu menurut Harsha kucing bisa di jadikan teman yang pas di saat ayah nya terlalu sibuk bekerja sebagai profesor.

"Tapi Kessy adalah teman ku, yang sudah ku anggap sebagai saudara. Tidak seperti mu, Dad. U never have friends." Sahut anak itu kesal.

"Lebih baik tidak punya teman daripada bersaudara dengan binatang." Ujar Snape sambil berjalan santai turun menuju ke lantai satu.

Tentu hal itu membuat Harsha geram, teman nya yang imut di hina oleh ayah nya sendiri. Harsha yang kesal berjalan sambil menghentakan kaki menuju kamar mandi.

"Jika rumah ini roboh karena hentakan kaki mu, aku akan benar-benar membuang kucing jelek itu." Ancam Snape.

Setelah mandi, Harsha duduk di ruang makan bersama dengan Severus. Mereka berdua asik melahap makanan nya masing-masing. Anak berusia 6 tahun itu nampak nya sangat kelaparan. Ia menghabiskan makanan nya tidak sampai 10 menit. Tentu dengan wajah yang masih cemberut.

...

Severus mulai bersiap mengemas perkakasnya dan memasukkan nya kedalam tas. Langkah kaki nya nampak terburu-buru.

"Harsha!" Nampaknya Ia sedang memanggil anaknya.

"Yes sir?" Tanya Harsha bingung.

"Dad akan pergi ke Hogwarts, kau tetaplah di rumah tunggu sampai Madam Linsly datang." Lanjutnya Snape.

"AH aku tidak ingin tinggal di rumah dengan Madam Linsly. Aku mau ikut Daddy!" Rengek anak kecil ini.

"Kau akan ikut dengan ku saat kau berusia 11 tahun, nona."

"Masih hmm, 11 dikurangi usiaku 6 hmm jadi berapa ya... OH LIMA!" Anak itu berhitung menggunakan jari-jarinya yang mungil.

"Jangan manja nona, orang yang tidak pandai berhitung tidak bisa ikut dengan ku." Nada datarnya tanpa ekspresi.

Severus berjalan meninggalkan rumah dengan cepat. Harsha hanya bisa kembali cemberut.

'Kenapa sih aku tidak boleh ikut dia, aku kan juga ingin bekerja seperti orang dewasa.' Batin anak ini.

Tak berselang lama Madam Linsly datang, Harsha langsung mengadu dengan Madam dari kejadian Ia bangun hingga setelah ayah nya pergi.

"Hahaha, baiklah kalau begitu kau harus rajin belajar menghitung Harsha, agar ayah mu bisa membawa mu ikut bersamanya." Madam berbicara sambil sedikit terkekeh geli.

"Benarkah? Baiklah dari sekarang aku akan belajar berhitung. Lihat saja aku pasti lebih hebat dari Daddy!" Ucapan anak kecil ini mendapatkan tepuk tangan dari pengasuhnya Madam Linsly.



.
Bersambung...

Jangan lupa vote dan komen! Terimakasih!

Things You Will Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang