XX

1K 161 9
                                    

"Bagaimana bisa anak tahun pertama setara anak tahun ke tiga, Albus? Dia harus benar-benar bisa mengontrol nya jika tidak, akan membahayakan orang lain."

"Kau benar, Sev. Awasi dia kalau begitu, anak asrama mu kan?" Severus pun mengangguk mendengar nya.

"Ini." Dumbledore memberi surat.

"Apa ini?"

"Surat panggilan orangtua."

"Aku yang menyerahkan nya pada Nona Dawson?"

"Bukan, itu surat panggilan untuk orangtua Harsha."

"Albus, kau ini buang-buang kertas saja."

"Formalitas, Sev. Formalitas." Severus memutar bola matanta malas mendengar Dumbledore.

" Ah ya! Apa kita juga harus memanggil orangtua si anak yang sekarat itu?"

"Tentu, Severus. Aku juga akan membuatkan surat untuk itu."

...

"Harsha! Kau di panggil ke ruang headmaster!" Seorang anak Ravenclaw memanggil Harsha yang berada di perpustakaan.

Harsha menutup bukunya lalu, mengikuti anak Revenclaw tadi. Mereka mengetuk pintu kepala sekolah dan terbuka begitu saja dengan sihir.

"Ini dia, sir. Harsha, aku pergi dulu ya." Ucap si anak Revenclaw.

Di sana terlihat ada Severus, Emira, dan seorang pria berbadan kurus dengan mengenakan jas yang cukup mahal.

"Oh! Ini kah anak yang berani menyakiti Nona Dawson?!" Ucap pria berbadan kurus itu.

"Siapa kau?" Harsha bertanya.

"Perkenalkan aku Samuel Johnson. Tangan kanan Tuan Dawson, aku menggantikan Nyonya Dawson yang tidak bisa berhadir." Pria ini memberi tangan nya untuk bersalaman.

Harsha ingin menyambut salaman itu namun, tangan nya keburu di cegah oleh Severus. Hal itu membuat Harsha menengok ke Ayahnya dan Ayahnya menggeleng sebagai jawaban.

"Langsung ke inti saja, headmaster." Severus tidak mau sabar.

"Tunggu, Sev. Kita tunggu Hilana dan orangtuanya. Kita tidak bisa memulai tanpa mereka."

Cukup lama mereka menunggu, sekitar 40 menit baru pintu di ketuk. Pasti Hilana!

"Masuklah, Nona Addison." Sambut Dumbledore.

Hilana hanya sendiri, dia tidak bersama orangtua atau walinya. Ini menjadi pertanyaan di kepala orang di sana.

"Dimana orangtua mu, Nona Addison?" Hilana hanya menunduk tanpa menjawab pertanyaan Severus.

"Ini anak juga tidak ada wali nya." Tunjuk tangan kanan keluarga Dawson itu pada Harsha.

"Aku walinya." Jawab Severus singkat dengan nada ketus seperti biasa.

"Benarkah? Tapi, aku akui kalian mirip. Sama-sama berpotongan seperti gangster."

"Hey!" Protes Harsha.

"Cukup badan mu yang kurang gizi, sir. Jangan sampai attitude dalam dirimu juga kurang." Balas Severus membuat pria itu terdiam.

"Jadi, kenapa orangtua mu tidak bisa datang, Nona Addison?" Tanya Dumbledore

"Dia ada kesibukan."

"Begitukah? Kalau begitu nanti beri tahu aku kapan orangtua mu ada waktu."

Emira menaikan satu alisnya. "Sibuk? Bukan nya Ibu mu seorang pengangguran? Pasti sibuk mencari laki-laki ya?! HAHAHA." Celetuk anak perempuan ini.

Things You Will Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang