Gairah Masa Muda Ft. KPOP IDOL [ONE SHOT STORY] CERITA DEWASA!!!

Dukun Pelet [Kun NCT] 🔞

Aku dan Desyana sedang diperjalanan menuju sebuah rumah orang sakti di desanya.

"Lo yakin nih jalannya?" Ujarku pada desyana, meski masih pagi tapi jalan nya sangat jelek dan gelap.

"Iya sil, lo tenang aja gue hapal kok desa gue seberang sana" ujar desyana teman kampusku.

********

sekitar 20 menit dari desa kampung halaman nya Desyana, aku tiba di depan sebuah rumah yang lumayan modern untuk ukuran seorang "tukang santet"

"Keren rumahnya" pujiku. Desyana mengangguk.

"Yaiyalah, ini dukun termahal di wilayah sini, usut punya usut sih Artis sampai pejabat pada kesini" Bisik Desyana, aku balas mengangguk .

Setelah Desyana berujar kami mendengar suara langkah kaki dari dalam rumah.

Aku dan Desyana cukup terkejut melihat dukun tersebut pasalnya dia memiliki paras tampan dan juga Muda.

"Permisi Kak, saya mau ketemu Mbah Kun" ujar Desyana, ku balas anggukan. Pemuda itu tersenyum lalu   Menatap kearahku.

"Sesilya Hartono, Kemari" ujarnya, aku terkejut begitu juga Desyana, aku mengenggam erat lengan Desyana, bagaimana dia bisa tau nama lengkap ku?

"Betul kak.. Mbah kun nya dimana?" Tanyaku.

"Saya Kun, saya juga sudah tau niat kamu kemari, dan isi hatimu. Aku memang tidak tua dan berjenggot seperti yang kamu bayangkan" titah Kun, aku tersenyum malu.

"Masuk sesil, dan kamu Desyana" Mbah kun menunjuk Desyana.

"bisa tunggu di paviliun sana ya.
Saya akan melakukan ritual dengan Sesil" Desyana mengangguk lalu meninggalkan ku.

Aku mengekori langkah Mbah kun .

"Mbaaah, kitaaa mau kemana?" Tanyaku .

"Kamu panggil saya Mas Kun saja" jawab Kun.

"Baik mas, kita mau Kemana?" Tanyaku lagi, ia lalu membuka sebuah ruangan disana juga ada seperti tempat makan di dalam ruangan itu.

Mas kun memberi arahan agar aku duduk disana.

"Berikan pada saya, foto pria yang ingin kamu Dekati" aku merogoh tas ku saat mas kun meminta fotonya, ia melihat foto ini lalu memandang wajahku.

"Kamu cantik, mengapa dia tidak tertarik?" Tanyanya, aku menggeleng.

"Kalau begitu kamu makan ini dulu saya akan mempersiapkan ritual kamu" lalu mas kun keluar dari ruangan itu.