Prolog

319 29 32
                                    

Namja Senja🌼


🌼🌼🌼


Maret, Seoul Korea Selatan.

Persidangan itu berakhir dengan ketuk palu di pengadilan, yang menandakan bahwa kedua belah pihak telah resmi bercerai.

Ariana mengeratkan cengkraman pada kain bajunya di bawah sana, menundukan wajah, mengertap bibir, menahan pilu di hatinya. Perceraian yang tidak pernah ia harapkan kini telah terelakan begitu saja. Rasanya, dunia seperti runtuh, langit jingga untuknya menunggu senja seakan gelap gulita.

Berdiri di hadapan Kim Yong Joon, pria yang kini sudah resemi menyandang status duda. Saling memandang penuh dalam keheningan masing-masing. Masa mediasi yang diberikan selama 3 bulan itupun telah terbuang sia-sia, dan berakhir dengan perpisahan.

Keduanya lalu membungkuk saling memberi hormat.

Ariana memandang mantan suaminya itu dengan penuh dengan air mata, lalu berpamitan.

"Aku pergi!" ucapnya dengan memberikan senyuman perpisahan, kemudian melangkah keluar bersama dengan pengacara pribadinya yaitu Jung Juseok.

Kim Yong Joon hanya terpaku memandangi Ariana pergi, hatinya juga sama sakitnya ketika perceraian itu telah diputuskan. Ia pun menunduk menyembunyikan air matanyanya yang berjatuhan.

Pernikahan yang mereka bina selama 5 tahun itupun harus kandas hanya karena ego masing-masing. Hubungan keduanya tidak cukup hanya dengan mengandalkan cinta semata. Kurangnya komunikasi dan tidak saling memahami adalah pemicu utama yang mereka hadapi dalam rumah tangga.

Keduanya sempat bertahan untuk beberapa waktu, namun kembali dengan beberapa pemicu lainnya. Keraguan yang terus menerus mereka rasakan menjadi persoalan yang sering dipertanyakan.

Impian yang mereka bangun selama 5 tahun akhirnya tidak pernah terwujud. beberapa list yang mereka buat kini hanyalah goresan tinta yang menorehkan luka. Tidak ada perayaan anniversary, liburan romantis, ataupun kencan untuk kesekian kalinya, makan malam bersama di taman terbuka serta kehadiran buah hati yang tak pernah kunjung tiba.

Keduanya telah memilih jalan masing-masing.

Kim Yong Joon masih menempati apartemen yang sama seperti yang ia tempati berdua dengan Ariana ketika masih dalam pernikahan. Mereka memang sepakat untuk tidak menjualnya, sementara harta gono gini memang tidak mereka perdebatkan mengingat tidak adanya keturunan selama pernikahan. Apartemen itu juga dibeli khusus oleh Kim Yong Joon sebagai hadiah pernikahan mereka di tahun pertama pernikahan dulu. Kemudian Ariana membeli apartemen lain yang juga dibantu oleh Kim Yong Joon untuk menambah beberapa kekurangannya, mengingat semua itu adalah hal yang wajar bagi seorang suami memberikan harta kepada istrinya.

Perceraian itu bukan hanya menorehkan luka bagi keduanya, namun juga bagi keluarga besarnya.

Tuan Kim beserta nyonya Kim ibunda Kim Yong Joon merasa sangat menyayangkan keputusan Putranya. Sama halnya dengan tuan Go dan nyonya Go yang juga sangat menyesal karena tidak bisa menghentikan keputusan Ariana untuk berpisah.

Tidak bisa dipungkiri, perpisahan itu membuat luka yang dalam pada keduanya. Ariana dan Kim Yong Joon sering menghabiskan waktu malamnya untuk menangis. Menangisi segala beban hatinya, menangis untuk segala ego yang tidak bisa disatukan, mungkin keduanya menyesal, namun mereka memilih bungkam, menahan segala perasaannya, sementara sisa-sisa cinta masih tetap sama besarnya seperti dulu.

Akibat perceraian itu, Ariana harus mengabaikan pekerjaannya di kantor, meminta waktu cuti selama beberapa hari untuk menenangkan diri. Dan pihak kantor akhirnya memberinya solusi dengan menawari pekerjaan yang sama namun di luar negeri.

Namja SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang