Pt. 2
Pagi pertamanya di Negara yang kini menjadi tempatnya bernaung menjadikannya kembali sebagai wanita rumahan, Ariana sedang sibuk menyiapkan beberapa menu sarapan pagi untuk ketiga sahabatnya.
Ada sisa waktu sekitar 2 hari untuknya menikmati waktu luang sebelum akhirnya ia harus kembali bergelut dengan segala rancangan gambar dan kain yang nantinya akan menjadi sebuah karya yang indah dan elegan hingga bisa dipakai oleh orang lain.
Segera memanggil ketiga temannya untuk menyantap sarapan pagi buatannya. Ketiga pria tampan itu masih sedang berlama-lama mengarungi pulau impian di atas bantal, dengan selimut yang membalut tubuh, membuat Ariana sangat ingin menyeretnya satu persatu agar cepat keluar dari masing-masing kamarnya.
Merasa bosan, akhirnya Ariana meninggalkan ruang makan untuk pergi ke kamarnya dan merapihkan penampilannya, banginya menunggu adalah hal yang menyebalkan. Percayalah, jika saja ketiga pria itu bukanlah seorang tuan muda, Ariana merasa yakin bahwa ketiganya tidak akan mempunyai pekerjaan yang tetap. Sikap mereka sama sekali jauh dari kata disiplin, apalagi ketika di hari libur. Tidak heran jika ketiganya masih setia dengan kesendirian masing-masing, tanpa menjalin sebuah komitmen dengan satu wanita. Karena memang mereka itu menyebalkan dan masih ingin menikmati banyak waktu untuk sendiri. Jika pun mereka berkencan dengan salah satu wanita, itu tidak akan lama, karena wanita-wanita itu menginginkan banyak perhatian yang tentunya jarang mereka berikan, karena kesibukan untuk mengisi waktunya sendiri pun sangat terbatas.
—
Ketiga pangeran itu pun akhirnya keluar dari kamarnya masing-masing, berkumpul bersama di ruang makan, duduk santai dengan menikmati makanan yang telah tersaji di atas meja persegi yang berukuran cukup besar.
"Selamat pagi..." seru Jo Won yang bergabung paling lambat diantara Jaemin dan Tae Yong.
"Pagi..." sapa keduanya.
"Di mana tuan putri kita? Apakah dia sudah pergi?" Tanya Jo Won yang sedang sibuk mengupas pisang lalu menatanya ke dalam mangkuk, mencampurkan sereal dan segelas susu.
"Tenanglah, Ariana tidak akan pergi ke manapun hari ini, dia masih punya waktu 2 hari untuk bersama dengan kalian!" ujar Tae Yong.
"Benarkah? Kalau begitu bagaimana jika kita membawanya jalan-jalan? Kita bisa membawanya ke menara Eiffel?" tawar Jaemin.
"Terserah kalian saja, karena aku harus segera pergi ke kantor, aku mendapat kabar mendadak bahwa Hyungku belum bisa ke Paris, dia harus menyelesaikan beberapa urusannya di Jepang!" ungkap Tae Yong dengan segera mengunyah pisang dan roti itu.
"Jadi Hyungmu masih sangat sibuk?" bengong Jaemin.
"Hm, kau taHu kan bagaimana Hyung? Dia sering melakukan apapun sesuka hati, bahkan dengan pekerjaan saja tidak ada yang bisa mengendalikannya!" ucap Tae Yong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namja Senja
Romance⚠18+⚠ ⚠REVISI⚠ Rasa penasaran membuat Kim Yong Joon terjerat oleh delusi. "Siapa sebenarnya yang kau cintai? aku atau seseorang yang ada di dalam delusimu itu?" Tanya Ariana dengan berlinang air mata. Sementara Kim Yong Joon hanya diam terpaku denga...