Part.15
berbahagialah kini bagi Kim Yong Joon yang telah kembali mendapatkan kepercayaan dan dukungan penuh dari sang ibu. Beliau yang telah memberinya alamat serta nomor telpon Ariana dan segera menyuruhnya untuk pergi ke Paris.
Kim Yong Joon sedang memandangi ponselnya, membaca pesan lewat kakaotalk yang ibunya kirimkan barusan.
"Palli kaja...!" seru sang ibu yang menginginkan agar putranya itu tidak lagi membuang waktunya untuk mengejar cintanya.
Kim Yong Joon kembali memperhatikan ke arah ibunya, awalnya ia merasa sangat patah hati karena lukisannya itu telah dirobek-robek. Namun hanya beberapa menit berlalu, nyatanya ia bisa baik-baik saja. Hal yang sempat ia hawatirkan apabila kehilangan lukisan tersebut akan membuatnya kerap kali merasa gelisah.
Ia pun kembali mendekat ke hadapan ibunya dan segera memeluknya dengan erat.
"Eomma..." gumamnya.
"Aigooo, cepatlah, kau tidak boleh membuang banyak waktu lagi sekarang! Mungkin hati dan tubuhmu masih berada di sini, tetapi pikiranmu ibu yakin pasti sudah bersama dengan Ariana, pikiranmu harus lebih cepat sekarang." ucap nyonya Kim dengan melepaskan pelukannya.
Kim Yong Joon pun terpaku. "Bagaimana ibu tau kalau aku sedang memikirkan Ariana?"
"Tentu saja, kau itu adalah putraku. Dengan pikiran semuanya bisa dijangkau, bahkan ketika kau tidak tau di mana dia berada, dan kau bisa pergi ke manapun hanya sedang berdiam diri saja di tempat. Dan meskipun pikiran sangat cepat, tetapi tindakan itu lebih tepat." Pungkasnya.
Kim Yong Joon masih termangu mendengar ucapan ibunya yang membuatnya semakin mengingat Ariana atas kata-katanya barusan, bahwa pikiran adalah sesuatu yang tercepat yang bisa menjangkau ke manapun. Namun itu semua hanyalah ilusi.
"Hari ini ibu terlihat sangat cantik, Gumabseubsinida!" ucapnya seraya mmeuji kecantikan ibunya.
"Aku tau itu, aku memang selalu cantik setiap hari, karena itulah ayahmu terpikat olehku!" ucap nyonya Kim dengan mengumpat senyuman.
"Ahhh, ibu memang sangat lucu! Baiklah bu aku pergi!"
"Hati-hati, jika kau sampai di sana dan bertemu dengannya, sampaikan salam ibu untuknya!"
"Oh, apakah ibu ingin ikut denganku? Bukankah akan lebih baik jika ibu ikut? Setidaknya ada yang menemaniku di sana ketika bertemu dengannya nanti?" bengong Kim Yong Joon yang tiba-tiba merasa gugup walaupun hanya dengan emikirkannya saja.
"Tidak, ibu tidak akan ikut denganmu. Kali ini, kau harus berusaha sendiri untuk mendapatkannya, kau harus memikirkan sendiri bagaimana cara untuk menaklukan hatinya lagi!"
Kim Yong Joon hanya terpaku mendengarnya.
"Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian berdua, percayalah!" nyonya Kim mengusap lembut wajah putranya itu.
Kim Yong Joon mengangguk pelan setelah menerima segala keyakinan penuh dari ibunya itu, dan memantapkan hati untuk menemui Ariana agar bisa kembali ke dalam pelukannya seperti dulu.
Kim Yong Joon kembali ke Seoul dan menemui pengacara hukum yang menangani kasus perceraiannya. Dan di sana pun ia bertemu dengan pengacara pribadi dari Ariana yaitu tuan Jeon Juseok.
Keduanya pun mengobrol dan menghabiskan waktu sorenya dengan meminum kopi bersama di sebuah restaurant.
Kim Yong Joon tidak ingin basa basi, tujuannya menemui pengacara tampan dengan kepribadian yang hangat dan ceria itu pun adalah untuk mengutarakan maksud hatinya, ingin rujuk kembali bersama dengan Ariana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namja Senja
Romance⚠18+⚠ ⚠REVISI⚠ Rasa penasaran membuat Kim Yong Joon terjerat oleh delusi. "Siapa sebenarnya yang kau cintai? aku atau seseorang yang ada di dalam delusimu itu?" Tanya Ariana dengan berlinang air mata. Sementara Kim Yong Joon hanya diam terpaku denga...