Namja Senja💘

166 13 46
                                    

Namja Senja part.29

Namja Senja💘


Ruang kamar itu begitu sunyi, hanya terdengar suara napas berat dari Ariana yang kini tertidur pulas, kepalanya sangat terasa berat karena pengaruh dari minuman keras.

Kim Yong Joon akhirnya telah selesai menyalin pakaian Ariana dan menggantinya dengan baju casual lengan panjang miliknya. Kembali membaringkannya agar Ariana lebih terlelap dalam tidurnya.

Suasana itu sama sekali tidak mengganggu pikirannya sedikit pun. Baginya tidak ada hal yang sensual ketika harus menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri beberapa bagian tubuh Ariana yang masih terlihat tetap sama seperti dulu.

Kembali duduk di sampingnya dengan mengusap lembut kening hingga rambut Ariana secara berulang.

Malam semakin suntuk, membawa Kim Yong Joon semakin tenggelam pada bayangan masa lalu.

Tentang beberapa balon yang dulu pernah ia pecahkan karena kecerobohannya, balon-balon itu tentunya mengandung arti dan makna.

Kim Yong Joon ingat betul beberapa kemarahannya hingga membuat Ariana menangis.

—Sebenarnya, laptop yang mati itu bukanlah salah Ariana, itu adalah salah satu dari kecerobohannya sendiri yang sering kurang teliti, menghabiskan banyak waktu di depan layar computer sampai kelelahan dan ketiduran, hingga melupakan beberapa file yang belum tersimpan rapih. Namun karena Ariana yang diam-diam memperhatikannya, akhirnya wanita itulah yang menyelesaikan, menyimpan filenya dengan baik di beberapa folder.

—Kopi yang tumpah sampai membasahi buku bacaan juga bukan salah wanita itu, kecerobohannya juga lah yang kerap kali menjadi biang masalah, sampai Ariana dengan sigap segera melap bersih air kopi yang membasahi meja kerja Kim Yong Joon, ketika si empunya tiba dari toilet, seketika menyalahkan Ariana dan mencaci makinya.

Ariana yang juga kadang sering memikirkan buah hati, mencoba berhenti dari pekerjaannya, ingin memberi banyak waktu untuk kebersamaanya dengan Kim Yong Joon. Sering menyiapkan banyak makanan setiap harinya hanya demi menyenangkan suaminya di rumah. Namun lagi-lagi suasana panas kerap menyelimuti hati Kim Yong Joon, hingga melontarkan kata-kata pedas. Pemalas, manja dan sebagainya yang membuat Ariana kerap kali merasa tersinggung.

Ariana memilih bungkam karena merasa tidak ada gunanya menjelaskan sesuatu pada orang yang sedang marah. Biarlah waktu yang akan menjawab semuanya. Namun keegoisan masing-masing akhirnya membuat keduanya menyerah dan berpisah di pengadilan.

Yang kini hanya meninggalkan sisa cinta. Merasa sungkan untuk diutarakan, namun bila tidak demikian, maka kegelisahan akan terus menerus menyiksa diri, seolah tidak mengijinkan ruang untuk orang lain mengisi hati yang kosong.

🌸🌸🌸

Cahaya mentari menyusup ke dalam jendela, membaur menyilaukan mata yang masih terpejam. Ariana menggeliat, membuka mata secara perlahan memperhatikan ruang kamar yang berbeda dari kamarnya.

Suara air mengalir terdengar walaupun pelan. Ariana lalu duduk menoleh pada arah kamar mandi yang terhalang dinding kamar itu.

Kim Yong Joon keluar dari dalam kamar mandi, berjalan pelan dengan mengenakan bathrobe putih seukuran lututnya yang menampakan dada bidangnya, sementara salah satu tangannya sedang sibuk mengeringkan rambut mengenakan handuk putih lainnya yang menggantung di pundaknya.

Ariana hanya terpaku melihatnya, begitu pun sebaliknya.

Rambut basahnya masih terlihat jelas, menambah raut segar pada wajah manlynya.

Namja SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang