★15. What Plan?

916 65 6
                                    

"Yukyum-ah!!" Panggil Bosnya dan membuat Beomgyu yang baru saja akan pulang itu berhenti

"Ya Bos?"

"Aku ingin bertanya padamu, tapi aku sangat berharap kau tak menolaknya"

"Apa itu?"

"Bagaimana jika aku membuka dengan luas kalangan usia yang bisa kau layani?"

"Hah? Maksudnya? Jangan bilang kau akan mengizinkan seorang pelajar untuk membayarku? Aku harap tidak, bagaimana jika itu teman sekolahku?"

"Kau saja tak masalah dengan pelajar waktu itu, dia ku izinkan karena mengatakan dia mengenalimu"

"Dia kekasihku"

"Oh pantas saja aku seperti tak asing melihat lelaki yang kemarin bersamamu di lapangan basket itu"

"Ya sudah aku juga menerimanya karena dia kekasihku, kalau yang lain aku tak berani"

"Kau mencoba menolaknya lagi?"

"Kau bertanya pendapatku kan? Aku sudah menjawabnya dan aku tidak mau, jika kau mau berbuat sesukamu harusnya kau tak perlu bertanya padaku, tapi aku sangat keberatan jika aku mengetahui pelangganku adalah anak seusiaku, jika itu anak kuliahan aku masih bisa menerimanya, tapi jika itu pelajar sepertiku, aku tidak bisa"

"Baiklah, padahal ada banyak anak seusiamu yang mencoba masuk ke situsku dan menanyakanmu, itu sebabnya aku berfikir hal seperti ini, mereka bertanya tentang tarifmu"

"Abaikan saja mereka, jika kau nekat menjualku pada anak seusiaku itu bisa sangat berbahayaku padaku Bos, bagaimana jika itu teman sekolahku? Jika aku dipermalukan di sekolah lagi, akan aku pastikan aku tak perduli pada kontrak yang aku tanda tangani dan akan meninggalkan tempat ini"

"Ahhh ... Begitu saja kau marah, ya baiklah, aku hanya menambah kalangan usianya dari anak kuliahan kan?"

"Iya tidak masalah"

"Yasudah, sampai jumpa besok"

••••

"Yha!! Mengapa kau melamun?" Tanya Soobin yang menggoyangkan tangannya di hadapan Yeonjun

"Hah? Tidak, tidak ada apa - apa"

"Kau sedang bertengkar dengan kekasihmu? Sepertinya kau tampak muram"

"Tidak" Yeonjun meneguk kopinya dan menatap Soobin "Apa dia kerja tadi?"

"Iya dia selalu masuk, dia sangat rajin dan juga sangat ceria disaat berkerja"

"Itu dia, aku jadi takut, dia terlalu berkerja dengan keras, ia bahkan tak memikirkan dirinya sendiri, aku jadi semakin takut jika dia depresi menjalani hidupnya karena sepertinya dia juga terpaksa pura - pura bahagia padahal dia sangat terluka menjalani hidupnya"

"Kau harus terus menjaganya, dia pasti membutuhkan orang yang sangat mengerti perasaannya, dan itu kau, kau pasti menjadi pelengkap di dalam hidupnya, dan dia bisa sebahagia ini mungkin saja berkat dirimu"

"Aku ingin dia menjalani kehidupannya dengan lebih baik dan tidak memikirkan seluruh hal seperti ini, saat ini dia mengumpulkan banyak duit hanya untuk membiayai pengobatan Ibunya yang sakit parah"

"Karena dia adalah pekerja keras, setelah 1 bulan nanti aku akan menaikkan gajinya"

"Benarkah?"

Will We?....Be Together [18+] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang