"Bagaimana ujianmu?" Tanya Yeonjun, mereka berdua sedang menikmati makan siang mereka di salah satu cafe yang jaraknya dekat dengan sekolah.
"Lancar" Beomgyu tertawa lalu menyuapkan daging steak itu ke mulutnya "hummm aku sudah lama tidak makan daging seenak ini"
Yeonjun tersenyum "kalau begitu habiskan saja" Yeonjun terus menatap ke arah Beomgyu yang sedang menikmati daging itu "Bagaimana dengan Hyunjin? Kau tidak dirisak olehnya kan? Apa dia memaksamu untuk menurunkan nilaimu?"
"Dia membayarku pagi ini, tapi untuk perlakuan dia dan temannya yang menikmati tubuhku kemarin, tapi aku mengatakan uang itu untuk menurunkan nilaiku, aku menipunya" Beomgyu tertawa dan disambung oleh Yeonjun yang ikut tertawa, lalu mengusak rambut Beomgyu "aku bangga padamu jika kau seberani ini, jika kau ingin menang, kau harus berani melawan mereka"
"Ya, ini juga berkatmu, aku percaya bahwa kau akan selalu ada bersamaku, itu sebabnya aku tidak takut melawan mereka" Beomgyu tersenyum, pipi memerah karena tersipu malu
"Apa kau ingin membawa pulang steak ini juga untuk Ibumu? Akan aku pesankan"
"Ahh tidak Hyung, jangan! Uangmu nanti habis jika membelikanku makanan semahal ini lagi"
Yeonjun tertawa "Tidak, uangku tidak akan habis hanya karena dua porsi steak, tunggu sebentar ya akan aku pesankan" Yeonjun berdiri dari duduknya dan mendekati salah satu pelayan, tidak lama, ia kembali lagi untuk duduk
"Kau bekerja malam ini?" Tanya Yeonjun
"Tidak, mengapa? Apa kau akan datang lagi?"
Yeonjun tersenyum "memangnya boleh?"
Beomgyu mengerjapkan matanya "aku tidak bekerja malam ini, tubuhku rasanya sangat sakit"
"Apa kau mau aku memijat badanmu? Aku punya keahlian khusus untuk memijat badan orang" Yeonjun tertawa "malam ini, aku ke rumahmu? Untuk mengurutmu lalu kita makan bersama dengan Ibumu?"
"Jika kau ingin datang, datang saja, aku tidak masalah selagi kau tidak merasa keberatan"
"Baiklah, aku akan datang nanti malam"
•••••
Beomgyu baru saja tiba di depan halaman rumah Hyunjin, ia menekan bel didepan rumah itu, tidak berapa lama, seorang wanita yang sekira seumuran dengan Ibunya membuka pintu itu
"Iya? Kau mencari siapa?"
"Oh, selamat sore" Beomgyu membungkukkan badannya "aku teman sekelas Hyunjin, Ayah Hyunjin memintaku untuk menjadi guru private Hyunjin"
"Kau Choi Beomgyu?"
"Iya benar"
"Kalau begitu, silahkan masuk dan duduk sebentar ya, Hyunjin sepertinya masih tidur"
"Iya Terima kasih" Beomgyu masuk ke dalam rumahnya, matanya mulai berkeliling menatap hiasan - hiasan rumah itu yang begitu mewah 'apa rumah Yeonjun Hyung juga se-lebar dan semewah ini?' Batinnya
Ia pun duduk di sofa, dan tidak lama, Ibu Hyunjin kembali "Katanya kau disuruh ke kamarnya saja"
"O-oh baik, di atas?"
"Iya, naik saja, pintu kamarnya terbuka"
Beomgyu membungkukkan tubuhnya, ia berjalan ke atas tangga, dan melihat ke arah kamar dengan pintu yang terbuka, belum sampai ke depan kamar itu, kuping Beomgyu udah disapa dengan suara musik, ia menutup kupingnya, mencari suara musik berasal, musik itu berasal dari loudspeaker kecil yang berada dikamar Hyunjin, ia segera mematikan musik itu, lalu Hyunjin yang sedang tidur dalam posisi telungkup itu membalikkan badannya dan menatap Beomgyu "Menagapa kau mematikannya?" Tanya Hyunjin
KAMU SEDANG MEMBACA
Will We?....Be Together [18+] ✔
FanfictionPernah gak dibully disekolah hanya karena kamu pintar? Ya itulah yang dirasakan oleh Choi Beomgyu, Ayahnya telah tiada sejak ia berada di SMP membuat dirinya terpaksa berusaha keras untuk membiayai kehidupannya, dan berbohong kepada ibunya yang seda...