Malam ini sepasang kekasih yang berencana tidur bersama sudah pasti mereka tak mungkin tak bercinta di malam yang dingin, Beomgyu sudah siap menerima batang Yeonjun didalam holenya, Beomgyu tersenyum sambil menggigit jarinya, tangan satunya ia gunakan untuk mengocok miliknya
Yeonjun membalas senyumannya "kau nakal sekali, apa sikap Lee Yukyum itu muncul setiap malam?"
"Tidak juga, harusnya Lee Yukyum tidak ada malam ini tapi ia terpancing untuk keluar malam ini karenamu" Beomgyu menarik tubuh Yeonjun, membuat Yeonjun menindih tubuhnya, tangan Beomgyu dengan nakal meraih milik Yeonjun dan mengocoknya, kepalanya ia angkat untuk melumat bibir sensual Yeonjun, mereka saling berpagutan, tangan Yeonjun pun tak tinggal diam, ia sudah berani memasukkan jarinya ke dalam hole Beomgyu, ia sudah berani menjadi pemandu permainan ranjang mereka
"Hnngghhh" lenguh Beomgyu disaat dua jari Yeonjun menerobos holenya, lidah mereka tak berhenti berpagutan hingga salivanya menetes dari ujung bibir keduanya
Yeonjun mengeluar masukkan jarinya dan semakin membuat Beomgyu hilang kesadarannya, Beomgyu semakin melebarkan kedua kakinya dan membiarkan Yeonjun berleluasa menjamah miliknya dengan jari - jari Yeonjun yang kekar, tangan Beomgyu pun tak henti mengocok milik Yeonjun hingga terdengar beberapa kali Yeonjun berdesis karena jari - jari Beomgyu memanglah sangat ahli untuk melakukan hal ini, Yeonjun sudah tidak kuat menahan birahinya, ia mencabut jarinya dan menekuk satu kaki Beomgyu, ia mengarahkan miliknya dan langsung memasukkannya dalam sekali hentakkan, Yeonjun kembali berdesis, ia menindih Beomgyu, mengecup pipi Beomgyu sambil melanjutkan aktivitasnya dibawah untuk mennghujam hole Beomgyu
"Aaahhhh Hyungggghhhh ahhh" Beomgyu meremas rambut Yeonjun, matanya terlihat sangat sayu, begitu juga dengan Yeonjun, matanya menatap pada mata Beomgyu, ia tersenyum, mendekatkan kepalanya lagi dan mengecup bibir Beomgyu
"Hyyuunnghhhh shhhhh aakkhhhh ahhh ohhhh fuck ahhh Hyunggg yeahhh there~ th- there Hyung ahhh hit me there aahhh" Beomgyu tak berhenti mengeluarkan kalimat - kalimat penuh gairahnya disaat Yeonjun berhasil menemukan titik g-spotnya, ia semakin tak karuan, membelalakkan matanya ke atas, ia semakin memeluk kuat tubuh Yeonjun, bahkan kakinya dengan sengaja menngunci bokong Yeonjun untuk tidak bergerak lagi, Yeonjun merasakan adanya cairan kental yang baru saja keluar dari milik Beomgyu, Beomgyu melemaskan tubuhnya, ia baru saja keluar, tak tahan karena area sensitivenya di hujam oleh Yeonjun, Yeonjun melanjutkan aktivitasnya, ia menggerakkan tubuhnya semakin cepat dan akhirnya ia pun ikut memuncratkan spermanya ditubuh Beomgyu, lalu mereka terkulai lemas di atas kasur
•••••
"Hyung, kau sudah tidur?" Beomgyu meraih kelingking Yeonjun dan mengkaitkannya dengan kelingkingnya "kau sudah tidur ya?" Beomgyu memgambil ponselnya dan mencoba menyenteri wajah Yeonjun "ah sudah tidur" dia mematikan lagi ponselnya dan menaruhnya di samping bantalnya, ia memegang pipi Yeonjun lalu menggeser poni Yeonjun yang menutupi matanya, ia tersenyum "aneh, mengapa kau mau menemaniku seperti ini? Padahal tak ada satu orang pun yang mau menemaniku sebelumnya"
Yeonjun menggenggam kelingking Beomgyu dengan kuat, ia membuka matanya "mengapa kau selalu bertanya tentang itu sayang? Aku sudah pernah mengatakannya"
"Kau mendengarnya?"
"Aku belum tidur sedari tadi"
"Kau membohongiku? Kau pura - pura tertidur"
Yeonjun tersenyum, ia mendekati Beomgyu dan memeluk tubuh Beomgyu dengan erat, menjadikan lengannya sebagai bantal Beomgyu "Jika kau bertanya lagi mengapa aku ingin bersamamu, aku takkan menjawabnya lagi, karena aku sudah menjawab pertanyaanmu itu berulang kali, kau istimewa dimataku sayang, meskipun orang lain menganggapmu berbeda, tapi bagiku tidak, kau sempurna dengan caramu sendiri, caramu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain tapi aku selalu melihatnya, walau sejujurnya ... aku sedikit muak akan pilihanmu untuk bertahan sebagai pemuas nafsu lelaki tua itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Will We?....Be Together [18+] ✔
FanfictionPernah gak dibully disekolah hanya karena kamu pintar? Ya itulah yang dirasakan oleh Choi Beomgyu, Ayahnya telah tiada sejak ia berada di SMP membuat dirinya terpaksa berusaha keras untuk membiayai kehidupannya, dan berbohong kepada ibunya yang seda...