💐dua💐

70 32 6
                                    

2. Rainbow's Daily Life

*

*

*

Kini Rainbow sedang bersantai di kursi teras rumah sambil minum teh dingin buatan Risa yang segar.

Hari ini hari Jum'at, itu sebabnya Rainbow tidak ke Cafe. Karena jam shalat Jum'at cafe di tutup sebentar."

Tidak lama kemudian Rainbow tersedak lalu tertawa dengan renyah kala melihat dua orang manusia yang satu dengan wajah lesu dan satu lagi dengan wajah girangnya.

"Kasian yang sendal nya di curi lagi." Rainbow tertawa kala melihat seseorang nyeker dari masjid.

Keduanya menghampiri Rainbow lalu langsung merebahkan diri di teras rumah. "Tai emang, kenapa gak sendal si Rian aja yang di ambil, kenapa harus punya gue?!" kesal Abigail.

Namanya Abigail, tetangga sekaligus sahabat Rainbow. Ibunya Abigail sangat dekat dengan Risa.

"Dih, makannya sendalnya taro di bawah, terus di tindih sama sendal orang," ujar Rian yang sudah terbiasa melakukan hal tersebut.

Lantas Abigail bangkit, "NGAPA BARU LO BILANG MALIH?!"

"Gak ada niat sih buat bilang sama lo, tapi kasian aja sendal lo tiap Jum'at ilang makannya gue bilang sekarang."

"Tai lo yan."

"Ajaran gue nih, mantep!" Rainbow bertos dengan Rian.

"Temenin gue bisa nggak, Rain?" ajak Abigail sambil menatap jam di tangannya.

"Kemana?"

"Beli bahan buat tugas prakarya lusa," ucap Abigail.

"Gabisa gue, ntar lagi cafe."

"Oh iya, malam gimana?" usul Abigail lagi.

"Sabi Sabi." Rainbow mengangguk.

"Emang Abang malam ini gak nge band?" Tanya Rian.

Abigail memang salah satu anggota band, mereka sering manggung di beberapa cafe dan acara-acara terkenal, terkadang remaja tidak asing lagi dengan band yang bernama A4 tersebut.

Abigail menggeleng pertanda tidak ada.


🌈🌈🌈

"Hati-hati makannya! Jadi basah kan baju saya!"

Rainbow yang mendengar ada keributan di meja salah satu pelanggan pun langsung berjalan kearah sana.

Rainbow bisa melihat-Kila rekan kerjanya sedang menunduk dan meminta maaf beberapa kali.

"Temen saya gak sengaja buk, kami minta maaf," ujar Rainbow dengan sedikit menunduk.

Setelah itu mereka kembali untuk bekerja walaupun dapat mendengar ibu-ibu tadi tetap mengumpat ke arah mereka.

"Padahal dia yang lagi main hp ngangkat tangannya tiba-tiba," ujar Kila lesu sambil mengelap gelas yang ada di meja.

Rainbow tersenyum. "Udah, jangan dipikirin lagi."

Kila ikut tersenyum, "Eh jam kita udah habis kan ya? udah jam delapan." Kila melirik jam tangannya.

Rainbow mengangguk, "iya."

"Yuhuu!" sapa seseorang dengan berjalan menuju kasir lalu memakai celemek khas cafe star.

"Kak Ina tumben telat?" tanya Kila.

Gadis tersebut terkekeh, "Sorry ya, gue harus ke warung dulu disuruh nyokap soalnya," balasnya.

RAINBOW | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang