💐dua lima💐

15 6 0
                                    

25. Kebahagiaan apa?

*

*

*

Rainbow dan Icut heboh sendiri sambil melihat-lihat foto cowok yang akan di jodohkan dengan Icut.

"Ceritanya ta'aruf nihh?" goda Rainbow yang membuat Icut menutup wajahnya malu.

"Sumpah ya, ganteng banget asli," takjub Rainbow.

Icut terkekeh, "Apalagi kalau abis shalat, ya?"

"Istighfar, Cutttt," keduanya tertawa dan melanjutkan melihat-lihat foto yang berada di laptop Icut.

"Rojak kok lama," gumam Icut.

Farhan belum sampai karena dia mampir ke minimarket dulu untuk membeli beberapa cemilan.

Kalau soal Lena, malam ini gadis tersebut tidak bisa datang karena ada acara makan malam bersama keluarganya. Sebenarnya mereka tida percaya, bukannya apa, Lena tidak akur dengan orang tuanya. Tapi ya sudah lah, mungkin memang benar adanya.

Malam minggu kali ini mereka ke rumah Icut bykan untung menginap, tapi karena mau nobar. berhubung rumah Icut luas dan sepi, ada WiFi-nya juga.

 



Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Seharusnya Rainbow sudah pulang dari tadi, tapi ia ketiduran pada saat menonton, begitu pula dengan Farhan dan Icut.

Rainbow meringis mendapati banyak notif telfon dari Risa, Rian, dan Abi. Lalu segera mengabari Risa bahwa ia ketiduran dan akan segera pulang di antar oleh Farhan.

"Gila, kuping gue bakal di jewer sih ini," Farhan geleng-geleng kepala.

Icut benerin kerudungnya yang sempat tergeser karena tertidur, "malah ketiduran gini, ya,"

"Film nya tuh yang ngebosenin, bisa-bisanya kita bertiga ketiduran," ujar Rainbow dan langsung memasukkan ponselnya ke saku celana.

Farhan yang akan segera berjalan pun terhenti karena ponselnya berdering.

"Rama, tetangganya Lena," Farhan langsung mengangkat telfonnya, Rainbow dan Icut ikut mendengar.

"Kenapa, Ram?" tanya Farhan.

Terdengar suara nafas bergemuruh Rama dan sedikit suara grasak grusuk.


 

           
"Lena bundir."

Ketiganya sama-sama terdiam.

Sebentar.

"Hah?" tanya Farhan yang tidak mengerti.

"Lo kalau nggak percaya bisa kesini sekarang, jembatan Kaya," suara Dion terdengar bergetar.

"Bisa jelasin ... kita bingung ...," Icut memegang dadanya yang tiba-tiba berdegub kencang.

"Lena bundir di jembatan kaya! dan tubuhnya lagi di cari sama polisi, aliran sungainya deres dan bakal susah buat di cari. Kalian bisa kesini buat bantu megang senter karena keadaan jembatan kaya yang lagi gelap plus keadaan nya juga udah larut."

  
Rainbow langsung meremas lengan Farhan, pikirannya tiba-tiba langsung kosong.

Farhan menutup ponselnya, "kita kesana."

Icut langsung berlari dan menyambar kunci mobil beserta ponselnya, nanti ia akan izin lewat telfon saja pada orang tuanya.

           
Mata Rainbow memanas, ia mulai terisak di dalam mobil. Farhan masih mencoba menghubungi ponsel Lena, siapa tau Rama membohongi mereka. Dan juga Icut yang sesekali memukul stir mobilnya, apa-apaan Lena pergi, sahabat nya tidak mungkin menyerah begitu saja.

RAINBOW | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang