💐sembilan belas💐

21 9 2
                                    

19. Malam terakhir

*

*

*

Farhan menggebrak meja makan, "jadi bokap lo nggak bisa dan nggak mau pulang?" tanya Farhan ikutan kesal dan di angguki oleh Raja.

Lena bersandar pada dinding kursi, "tapi kalau gue jadi mereka bakalan bingung juga milihnya. Kalau milih keluarga ntar kayak orang nggak tau balas budi," ujar Lena dan diangguki Abigail.

Sebenarnya salah, tapi kalau kita ada di keadaan mereka, mungkin ikut bingung juga.

"Jadi sekarang kita gimana?" tanya Rainbow, "pulang? atau liburan dulu?" tambahnya.

Semuanya melirik ke arah Raja. Raja mendengus, dari awal mereka kesini selalu saja Raja yang memutuskan sesuatu.

"Lo kan ketuanya," kekeh Lena.

"Besok kita beli oleh-oleh sekalian liburan bentar, lusa kita pulang," putus Raja dan diangguki mantap oleh semua.

"Bagus deh, seminggu lagi gue mau liburan sama emakk," pamer Farhan. Sekolah libur selama dua minggu.

"Kayak emak mau aja, ntar nggak ada yang jagain toko," peringat Lena menghancurkan ekspetasi Farhan.

"Kalau gue lanjut kerja sih, udah ngambil cuti seminggu," ujar Rainbow meregangkan tangannya ke atas, hari ini terasa lega karena sudah mengobrol dengan ayahnya.

"Lo nggak ngabarin nenek soal bokap lo?" tanya Abigail melirik Rainbow.

"Ntar aja deh pas pulang, biar enak ngomong langsung."

"Pipi lo kenapa merah gitu jirr? mana merah banget lagi," Farhan tertawa melihat wajah Ratu yang masam.

"Dapet cap lima jari dari bapaknya," jawab Abigail ikut tertawa. "Abisnya sama bapak sendiri nggak pake di saring dulu kalau ngomong,"

Ratu mendengus, di ledek terus dari tadi."Gue nggak punya bokap!"

"Makan diluar kuy!" ajak Lena sambil menaik turunkan alisnya.

Icut mengangguk setuju, "malam terakhir di sini, kita harus have fun!"

  




Malam tiba. Ke tujuh remaja-remaja tersebut sedang bersiap-siap untuk mencari makan di luar.

Mereka memilih berjalan di pinggir jalan sambil melihat-lihat angkringan yang menjual segala macam.

Lena sesekali memfoto tempat-tempat yang aesthetic atau menyuruh Farhan memfoto dirinya dengan kamera yang ia bawa dari rumah.

"Potoin gue di sini, Jak," pinta Lena dan langsung bergaya dengan dua jarinya.

"Makan apa, nih?" tanya Icut melihat sekeliling. asli, ia sangat bingung sekarang karena banyaknya makanan yang di jual.

"Pengen sateee," Farhan menunjuk gerobak sate yang lumayan ramai.

"Ihh gue pengen seblak ituuu, yang beli banyak, pasti enak." Lena menggenggam tangan Icut.

"Gue mau nasi goreng aja," cicit Rainbow menatap penjual nasi goreng yang berada di seberang.

Semuanya pun langsung menatap Raja, meminta keputusan. Raja menghela nafas, kenapa selalu ia yang harus memutuskan sesuatu?

"Yaudah beli makanan yang kalian suka, tapi bungkus aja. Kita makan di taman itu," Raja menunjuk taman luas yang di isi banyak orang.

Rainbow dan Lena mengangguk antusias lalu bergegas untuk membeli makanan.

RAINBOW | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang