3. Ke rumah Rojak
**
*
"SUMPAH OMG INI DAHYUN TWICE CAKEP BANGET GILAKKK,"
Rainbow menyentil telinga pemuda tersebut, "berisik, Jak!"
Namanya Farhan, si fanboy garis keras. Mengaku-ngaku sebagai pacarnya Yeri red Velvet. Kadang suka di ejek bencong sama beberapa orang, tapi yaa untung dia tidak ambil pusing karena netizen memang tidak udah di kasih panggung. Sahabat-sahabat memanggil Rojak, karena nama ayahnya adalah Rozak. Ibunda Farhan juga memanggil demikian.
"Sakit ege!" Farhan mengusap telinganya sambil berdumel.
Rainbow tidak menghiraukan, ia memilih menatap gadis berkerudung yamg berada di sampingnya, "bagi PR, boleh?" Rainbow memanyunkan bibirnya sok imut.
Rainbow langsung berbinar kala gadis berkerudung itu memberikannya buku tulis matematikanya.
"Kalau ada yang nggak paham, tanya,"
"Sayang icuttt!"
"Buruan, Rain, bentar lagi bell," ucap Icut yang sedang merapikan meja duduk mereka berdua yang berserakan karena buku Rainbow.
Semua orang memanggilnya Icut. Gadis berhijab pindahan dari Aceh. Kalau kata Rojak Icut itu bau duit, sampai ketawa-ketawanya keluar duit. Sebenarnya gadis itu sudah menjadi mahasiswi sekarang, tetapi karena sempat pindah rumah, Icut harus mengulang dari kelas sepuluh.
"Hey epribadeh!" Seorang gadis bertubuh mungil melambai. Berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya kemudian baru menghampiri kursinya yang tepat berada di sebelah Farhan.
"Telat tiga menit," Icut melirik jam tangannya.
"Kirain pak Bowi udah masuk jirr," lanjutnya dengan bersandar di kursi.
"Lele, lo piket malah dateng telat!" Rainbow menatap Lena kesal.
"Sorry Rain, gaada yang bangunin, bonyok gue gak pulang soalnya. Lo tau tadi pagi alarm udah bunyi delapan kali." jawab Lena seadanya dan bangkit untuk melaksanakan tugas piket.
Lena, yang paling bocil di antara mereka. Gosip sudah kesehariannya. Anak taekwondo juga. Keluarga nya sedikit kurang harmonis, tapi gadis tersebut bisa menutupi semua dengan senyum dan tawa yang ia miliki.
"PULPEN GUE ILANG LAGI?!" Farhan mengusap rambutnya frustasi.
"Sumpah jangan pake teriak, bisa!" Rainbow yang sedang buru-buru mengerjakan tugas sampai tersentak karena Farhan yang tiba-tiba berteriak. "Makannya pulpen jangan di taro di laci, masukin tas!" tambahnya.
Farhan mendecak sebal sambil mendorong bukunya ke depan, jadi malas belajar rasanya.
"Nggak bakal selesai-selesai tugasnya kalau kalian berisik terus," peringat Icut dan mengeluarkan sekotak pulpen kemudian diletakkan di meja Farhan.
"Buset," Lena yang baru saja selesai piket langsung menyambar tiga pulpen sekaligus.
"Norak lo, kek gapernah megang pulpen se-abad." Rainbow menatap sinis Lena, lalu ia mengambil tiga pulpen.
Lena hanya memeletkan lidahnya mengejek.
"Lo juga sama bego," sahut Farhan kemudian mengambil sisa pulpen yang di kotak, lumayan banyak.
"Semuanya sama aja." Icut menggeleng-gelengkan kepalanya.
🌈🌈🌈
Kali ini mereka berempat berada di rumah Farhan, buat apa lagi? ya buat makan. Pulang sekolah sesekali mereka memang pulang kerumah Farhan, karena masakan buatan emak emang paling mantul.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW | END
Ficção Adolescente❝𝒥𝒶𝓃𝑔𝒶𝓃 𝒿𝒶𝒹𝒾 𝓅𝒶𝓎𝓊𝓃𝑔 𝓊𝓃𝓉𝓊𝓀 𝓇𝒶𝓃𝑔 𝓎𝒶𝓃𝑔 𝓈𝓊𝓀𝒶 𝒽𝓊𝒿𝒶𝓃.❞ __________________________________________________ ⚠️ konflik ringan. ⚠️ dilarang keras plagiat cerita ini! ⚠️ awas typo dan beberapa kata kasar. 🍃 all foto by...