12. Perjalanan
*
*
*
Mereka bertujuh berangkat ke Bandung dengan menggunakan mobil Icut, Raja dan Abigail kadang-kadang bertukar posisi menjadi pengemudi.
Di barisan depan ada Raja dan Abigail, barisan ke dua ada Rainbow, Icut dan Lena sedangkan barisan belakang ada Farhan dan Ratu. Rainbow sempet kaget, baru tau ternyata Ratu juga ikut. Tumben sekali mau repot anaknya.
"Masih lama?" tanya Rainbow. Jujur dia sudah mulai pegal, apalagi Lena yang terus tidur dan bersandar padanya, anak ini memang merepotkan.
"Len, iler lo kena baju Rain tuh," usil Farhan.
Rainbow pikir Farhan berkata jujur, jadilah dirinya mendorong kepala Lena sehingga membentur kaca mobil.
Rainbow langsung panik dan mengelus kepala Lena, Farhan ikut panik dan ikut-ikutan ngelus kepala Lena.
"Anjing lo!" maki Lena.
"Salahin Rojakk," Rainbow menunjuk kearah Farhan.
"Maap Len," kekeh Farhan.
"Lo kira-kira bakal muntah nggak?" tanya Icut kepada Farhan, karena ia tau sahabatnya ini kadang-kadang memang suka mabuk perjalanan.
Farhan mengangkat bahunya, "tapi perut gue udah mulai nggak enak sih."
Ratu yang berada disampingnya langsung bergeser dan menatap ke luar jendela.
"Dih, gue nggak bakal muntah," sungut Farhan menatap Ratu sinis.
"Yang nanya?"
Farhan ikut memalingkan wajahnya, enggan berdebat dengan ratu es.
"Anj—tu bocil plototin gue," Abigail terkekeh menatap keluar jendela.
Mereka sedang berada di lampu merah, dengan Abigail yang membuka jendela karena cuaca sedang enak-enaknya.
"Ngapain liat-liat?" tanya Abigail tanpa suara, takut di amuk emak si bocil. Apalagi si bocil keadaannya lagi naik motor.
"Udah ah, Bi, jangan di ajak gelud anaknya. Lo pas bocil juga suka plototin orang kan," Rainbow menarik bahu Abigail agar kembali duduk dengan tenang.
"Ppfft, kek bocil," Lena tersenyum mengejek.
Raja terkekeh mendengar ucapan Lena, padahal mereka tidak jauh-jauh beda. Raja lihat semua kenalan Rainbow masih kekanak-kanakan, kecuali satu orang yang berhijab itu.
Abigail menatap sinis Lena, "sok iye lo."
"Kirain Abigail kalem loh, ternyata masih kaleman gue," Farhan menyugar rambutnya kebelakang.
"Kirain lo keras loh ternyata kertas," balas Abigail.
"Kalian berdua nggak jauh beda sih," sahut Rainbow.
"Beda banget perasaan,"
"Ada kesamaannya!"
"Apa?"
"Sama-sama tukang halu,"
"Dih, kapan gue halu?" Abigail menukik alisnya.
"Lah yang katanya pernah pacaran sama Emma Watson siapa?" tanya Rainbow mengangkat dagunya sekilas.
"Emang pernah," Abigail mengusap hidungnya malu.
"Emma Watson? jujur gue juga suka dia. Tapi ya nggak sampe ngehaluin jadi pacarnya juga," sambung Raja tersenyum mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW | END
Teen Fiction❝𝒥𝒶𝓃𝑔𝒶𝓃 𝒿𝒶𝒹𝒾 𝓅𝒶𝓎𝓊𝓃𝑔 𝓊𝓃𝓉𝓊𝓀 𝓇𝒶𝓃𝑔 𝓎𝒶𝓃𝑔 𝓈𝓊𝓀𝒶 𝒽𝓊𝒿𝒶𝓃.❞ __________________________________________________ ⚠️ konflik ringan. ⚠️ dilarang keras plagiat cerita ini! ⚠️ awas typo dan beberapa kata kasar. 🍃 all foto by...