💜 15 : Mencari

32 8 1
                                    

Seruni melesat masuk kedalam sebuah ruangan.
Ini kedua kalinya ia masuk ke kamar almarhumah Sefanya setelah sepeninggalnya.

Sesudah mengunci pintu, tangannya singgah sebentar. Menekan sakelar untuk menyalakan lampunya. Setelah cahaya menerangi seisi ruangan, ia kembali melangkah.

Seruni menarik napas panjang. Matanya tertuju kearah lemari pakaian yang terletak ditengah ruangan. Ia mendekat kearah lemari itu, lalu membukanya. Wangi pakaian almarhumah masih tercium begitu jelas.  Beberapa saat ia berbetah menghirupnya–merasakan lagi aroma khas almarhumah kakaknya.
Tujuannya melakukan ini, semata-mata untuk mencari sesuatu yang sekiranya dapat ia jadikan sebagai petunjuk.


Nama Sefanya yang muncul beberapa kali ini, memaksanya untuk segera melakukan sesuatu. Minimal, mencari tahu barangkali ada sesuatu menyangkut almarhumah yang selama ini tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Dan dari sinilah Seruni memulainya.

Ia mulai memeriksa isi lemari itu. Tangannya berangsur meraba tempat dimana baju-baju Sefanya masih tersusun begitu rapih disana. Ia terus meneliti, namun sampai sejauh ini belum ada yang ia temukan.

Gadis itu membungkuk. Mencoba memeriksa bagian rak terbawah dari lemari itu. Sambil terus menajamkan indra penglihatan, Seruni terus berusaha untuk meneliti apa saja yang ada di dalam sana. Tangannya terhenti saat mendapati sebuah kotak persegi yang terselip pada laci di rak bawah. Laci yang tersembunyi di balik untain pakaian  yang ter-hanger di lemari itu.

Benda itu nampak mendominasi dan berhasil menarik perhatian. Membuat Seruni segera mengeluarkan benda itu. Lalu menutup kembali lemari pakaian.

Kemudian ia berjalan sambil membawah benda tersebut. Ia mendudukkan diri pada lantai dan megambil posisi bersandar pada ujung tempat tidur.

Tanpa berlama-lama gadis itu segera membuka kotak tersebut, tutupnya ia letakkan tepat diatas lantai. Semakin kesini semakin tinggi rasa penasarannya. Matanya tertuju pada benda-benda kecil dalam kotak tersebut. Saat ia periksa ternyata didalamnya hanya ada kumpulan perhiasan. Terlihat beberapa gelang, anting serta perhiasan lain yang pernah Seruni lihat dipakai oleh Sefanya. Namun benda itu bukan jawaban dari apa yang saat ini dia pertanyakan. Yang ia butuhkan adalah jawaban yang lain.

Karena merasa tidak puas dengan apa yang ia temukan, Seruni memutuskan untuk melanjutkan pencarian. Ia bergegas mengembalikan kotak itu kedalam tempatnya yang semula. Lalu ia kembali meneliti setiap inci dalam ruangan. Gadis itu berjalan dan mendudukkan dirinya pada sebuah kursi set meja belajar. Tangannya bergerak menyapu permukaan meja yang terasa dipenuhi debu-debu tipis. Ia tahu sudah selama itu tempat ini tidak dibersihkan.

Ia menatap beberapa buku yang tersusun disana. Namun sama sekali tak ada niatan untuk membukanya. Sorot matanya beralih ke sebuah lampu belajar. Tangannya bermain untuk menyalakan dan mematikan benda itu. Raut sendu seketika menjadi kentara. Ada kerutan didahi yang ikut terbentuk disana. Didetik berikut ia menggeleng kuat. Menepis segala keraguan dan ketakutan yang selalu saja muncul setiap kali ia mencoba menyingkapnya.

Seruni mengusap wajahnya dengan gusar. Pita hitam itu, kenapa bisa ada di hadapan Marisa !? Kenapa benda itu sama dengan yang ia temukan !?

"Kenapa ?!"

"Kenapa ?!"

"Kenapa ?!"

Alfa & Seruni ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang