8

3.2K 343 61
                                    

Iori mencuci piring sementara kedua putranya pergi bersiap-siap untuk berangkat sekolah, namun sebelum mereka pamitan Keiji memberikan sesuatu dulu.

"Nii-san, aku sudah membuat bekal untukmu, kuharap kau memakannya dan menghabiskannya!" Kata Keiji dengan senyum hangat saat memberikan sebuah kotak makanan yang di bungkus kain ke arah Izumi.

"Eh? Terima kasih kalau begitu!" Kata Izumi menerima, meski dia merasa tidak perlu bawa bekal namun Keiji sudah membuatnya jadi dia tidak punya alasan untuk menolaknya.

"Aku juga membuatkan khusus untuk ibu!" Kata Keiji yang menyerahkan kotak makan lain ke Iori.

"Eh? Aku juga?" Tanya Iori terkejut.

"Um, aku membuatnya biar kau tidak telat makan siang lagi!" Kata Keiji ringan.

"Um, terima kasih!" Kata Iori dengan tulus.

"Kalau gitu kami berangkat!" Kata Keduanya bersamaan yang sudah siap untuk pergi.

"Hati-hati di jalan!" Kata Iori ringan.

"Aku juga harus pergi ke toko!" Kata Iori kepada dirinya sendiri, kali ini dia merasa semangat karena mendapatkan bekal makan siang buatan Keiji sendiri.

Di perjalanan antara Izumi dan Keiji tiba-tiba Mitsuko datang menyapa dengan riang gembira, "Ohayou Kei-kun, Izumi-nii!"

Keduanya melihat Mitsuko dan menyapa balik, "Ohayou Mii-chan/Mitsuko-san!"

Kemudian ketiganya berjalan bersama, diperjalanan tentu ketiganya mengobrol banyak hal meski sebenarnya yang lebih banyak mengobrol adalah Keiji dan Mitsuko sementar Izumi jarang sekali bersuara.

Di sekolahan, ketiganya berpencar karena beda kelas, "Sampai bertemu lagi di jam istirahat Kei-kun♥"

"Kau juga, Mii-chan~" kata Keiji dengan riang.

Mitsuko sedang berjalan sendiri namun dia memikirkan sesuatu, "Ada apa dengan Kei-kun? Dia terlihat sangat senang hari ini?" Namun segera dia mengabaikan pikiran itu dan bersekolah seperti biasa.

Izumi juga bingung dengan sikap Keiji yang terlihat sangat riang dan gembira layaknya seorang sampah masyarakat yang tiba-tiba dapet hadiah togel 10 trilliun dollar.

Mereka tidak tau kebahagiaan Keiji itu sangat lah berbeda dari mendapatkan uang besar, namun dia juga bakal bahagia sih bila dapet duit sebanyak itu bahkan author juga berpikir hal yang sama.

Bayangin uang 10 triliun dollar dibuat beli indomie sama promaag mungkin cukup untuk makan orang sekampung selama seminggu karena setelah seminggu mereka mati :v

Waktu berjalan cepat, saat ini sudah saatnya istirahat dan Keiji berjalan riang ke kelas Izumi sembari membawa bekal makan siangnya.

Sementara itu Izumi di kelas juga baru saja bel istirahat dan bersiap makan siang.

"Hoo, tumben sekali kau bawa bekal, Miyamura!?" Kata seorang siswa berambut pendem dengan tinggi badan yang bisa dibilang cukup tinggi, nama siswa itu adalah Ishikawa Toru.

"Um, biasanya kau pergi dengan Toru ke kantin?" Tanya seorang gadis imut pendek yang selalu memakai seragam yang lengannya panjang, dia adalah Yoshikawa Yuki, teman Kyoko.

"Yaa, adikku yang membuatnya." Kata Izumi dengan canggung dan bersikap ramah.

"Hee, adikmu jago masak juga?" Tanya Kyoko penasaran.

"Yeah, dia memang jago memasak." Kata Izumi mengangguk setuju.

Sambil ngobrol Izumi juga membuka bekalnya namun saat dia melihatnya wajah Izumi berubah menjadi aneh.

Pasalnya isi bekalnya itu lebih mendominasi sama tomat ... Tidak, itu justru ke kulit tomat yang tipis itu, seperti telur di balut kulit tomat, daging dibuat serupa, di nasi terdapat helaian kulit tomat yang sulit di pisahkan.

"Wah, adikmu sepertinya sangat menyukai tomat ya?" Kata Toru terkejut.

"Dari pada dibilang tomat, itu lebih seperti kulitnya kurasa ..." Kata Yuki sepertinya merasa makanan itu cukup aneh.

"Ho-Hori-san ... I-ini ..." Izumi mencoba memanggil Kyoko yang sedang memalingkan muka sambil mencoba menahan tawa.

Karena dia tau alasan kenapa wajah Izumi berubah yaitu karena Izumi sangat tidak menyukai kulit tomat, ya kulit tomat yang tipis itu.

Kyoko tidak percaya kalau adiknya Izumi akan memberikan Izumi sebuah bekal berisi hal-hal yang menyangkut kulit tomat, itu terlalu jahil bukan?

"Meski penampilannya cukup unik tapi aku penasaran sama rasanya, boleh kan aku minta satu, Miyamura?" Tanya Toru penasaran untuk mencoba masakan Keiji.

"Um, ambil semua juga tidak masalah!" Kata Izumi sambil menyodorkan bekalnya ke Toru.

"Eh? Apakah kau serius?" Tana Toru terkejut.

"Um, aku merasa perutku masih kenyang, jadi kau saja yang makan!" Kata Izumi dengan cepat beralasan.

"Uhm ... Baiklah!" Kata Toru dengan senang hati.

Tapi di saat dia mengambil kotak bekal itu tiba-tiba sebuah tangan lain mengambil kotak itu darinya, yang ngambil tidak lain adalah Keiji.

"Nii-san, bukankah kau sudah janji untuk menghabiskan bekal buatanku? Mengapa kau malah memberikannya ke orang lain bahkan kau belum menyentuh isi bekalnya, apa kau membenci masakanku?" Kata Keiji dengan wajah sedih.

"Padahal aku sudah membuatnya susah payah dari jam 4 pagi, aku membuat bekal ini khusus untukmu, Nii-san ..." Kata Keiji dengan suara yang tidak kencang atau pun pelan namun mampu terdengar oleh siswa di dalam kelas tersebut.

"Itu ... sebenarnya ..." Izumi kewalahan dengan perkataan Keiji apalagi semua orang di kelas memperhatikannya jadi dia mencoba mencari alasan agar dapat keluar dari kejadian ini.

"Sebenarnya Ishikawa-kun itu sedang sangat lapar karena lupa bawa duit dan sarapan jadi aku memberikan bekal itu untuknya!" Kata Izumi dengan cepat beralasan.

Toru mendapatkan dirinya di jual oleh Izumi merasa terkejut dan tidak percaya namun saat dia melihat Izumi lagi, dia hanya menemukan tatapan minta maaf Izumi dari matanya.

"Eh? Apakah itu benar Ishikawa-senpai!?" Tanya Keiji sambil menatap Toru.

"I-itu ..." Toru dalam dilema saat harus memilih jujur atau berbohong, namun dia melihat kalau Izumi memberikan isyarat untuk menyetujui dan membantubya jadi dia berkata dengan canggung, "Yaa ... A-aku kelupaan dompet dan lupa sarapan karena aku kesiangan, aku tidak tau kalau bekal itu dibuat khusus untuk Miyamura, aku minta maaf!"

"Ah tidak perlu, aku tidak marah kok!" Kata Keiji dengan ringan.

"Benarkah?" Toru bertanya dengan tidak percaya kalau Keiji dapat di yakinkan hanya dari perkataannya saja.

"Um, itu hanya bekal dan Nii-san punya maksud baik jadi aku mana mungkin bisa marah hanya karena hal kecil itu!" Kata Keiji dengan senyum ramah yang membuat Izumi dan Toru menghela nafas lega.

"Namun, senpai hanya harus memakan bekal milikku saja, biarkan Nii-san memakan bekalnya karena itu Khusus kubuat untuknya." Kata Keiji dengan senyum di wajah yang membuat wajah Izumi kaku.

"Nah, Nii-san buka mulutnya, Aaah" kata Keiji yang menyuapi Izumi dengan sangat lembut bahkan ada senyum di wajahnya.

"Tidak!" Kata Izumi sembari menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"Makan atau kubunuh kau!" Kata Keiji dengan serius dan dingin meski wajahnya tetap tersenyum ramah.

Dibawah ancaman Keiji membuat Izumi hanya bisa pasrah tapi disaat nasi itu akan masuk kemulutnya disaat itu pula Izumi kabur.

Nasi yang akan masuk kemulut Izumi nyaris saja jatuh ke lantai namun langsung bisa di ambil kembali meski itu memberi kesempatan Izumi untuk kabur.

"Tak akan kubiarkan kau kabur!" Kata Keiji dengan serius dan ada kilatan pembunuh di mata Keiji.

Become Omnipotent With The World Ruler Chat GroupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang