20

2.6K 305 13
                                    

Semua orang dari keluarga Xiao terkejut karena Xiao Yan begitu bodohnya menolak tawaran sebesar itu, bahkan Yan Ran juga menganggap Xiao Yan begitu tolol.

Gu Xun yang ada di sana sebenarnya terkejut juga, meski dia tidak terlalu peduli dengan sekte kecil seperti Yun Lan namun tetap saja di kerajaan kecil seperti ini Sekte Yun Lan adalah sekte yang besar namun Xiao Yan tetap menolaknya hanya karena ego dan kebanggaan dirinya.

Yun Yun masih tetap tenang, dia tidak marah atau perasaan negatif lainnya, dia sudah tau kalau Xiao Yan akan menolaknya jadi dia berbalik begitu saja memunggungi keluarga Xiao.

"Baik, bila kau tetap seperti itu, aku akan mengijinkan kalian berdua bertarung namun waktunya adalah 3 tahun, pertarungan ini hanya pertarungan biasa bukan pertarungan hidup dan mati, siapapun yang kalah harus menerima di ceraikan dan juga harus meminta maaf tidak peduli siapa yang salah sebelumnya." kata Yun Yun dengan tegas, dia pun melanjutkan lagi sambil menoleh ke arah Xiao Yan, "Apa kali ini kau setuju denganku?"

Xiao Yan mengangguk, ini sudah menjadi kemurahhatian Yun Yun yang terakhir dan Xiao Yan tau itu, kalau tidak buat apa Yun Yun mengatur waktunya lebih lama seperti yang lain.

Dan lagi Yun Yun juga menegaskan kalau itu hanya pertarungan biasa dan hadiahnya sesuai dengan keadaan saat ini tanpa menjatuhkan siapapun.

Bahkan Xiao Zhan juga mengangguk, dia tau sekarang putranya sudah bangkit dan tiga tahun sepertinya cukup untuk membiarkan Xiao Yan berkembang dengan cepat.

"Kalau begitu kami pergi dulu!" kata Yun Yun tanpa memandang seakan dia sedang kesal.

Saat dia melewati Gu Xun secara diam-diam dia juga berbisik, "Kuharap nona Gu menerima keputusan ini dan keluarga Gu mu tidak ikut campur dalam hal ini!" kemudian dia pergi.

Gu Xun menoleh kebelakang, menatap punggung Yun Yun yang seakan penuh misteri itu, dia benar-benar terkejut mendapati Yun Yun tau indentitas aslinya dan juga sepertinya Yun Yun tau soal kekuatan milik keluarganya.

Kalau tidak mungkin Yun Yun tidak akan membuat banyak hal yang menyenangkan kepada keluarga Xiao dan juga masih mencoba menawarkan hal yang baik meski di tolak oleh Xiao Yan.

"Yun Yun dari sekte Yun Lan, sepertinya dia bukan orang sembarangan." bisik Gu Xun kepada dirinya sendiri.

Tetua keluarga Xiao segera mengerumbungi Xiao Yan dan Xiao Zhan, mereka benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran kedua dan ayah-anak itu.

Namun Xiao Zhan langsung meminta Xiao Yan istirahat dan Xiao Yan juga pergi dengan Gu Xun untuk Istirahat atau bermain.

Namun tidak ada yang tau kalau ada seorang wanita yang menonton semua acara, wanita itu adalah Yao Yao dan dia sudah tau kalau Xiao Yan saat ini harus di hukum namun dia menunggu Yun Yun kembali ke sekte Yun Lan.

Balik lagi ke Keiji.

Pagi hari yang cerah itu, Keiji asik berjalan-jalan santai ke semua tempat yang ingin dia kunjungi saat berjalan tiba-tiba perhatiaannya tertuju sama acara berita di televisi yang ada di toko elektronik.

"Diberi tahukan kalau di kota **** tepatnya di negara ***** terjadi fenomena alam yang mengerikan dimana sebuah petir menyambar area sekitar dengan sangat luar biasa!" kata pembawa acara tersebut.

Lalu tampilannya berubah menjadi ke tempat tkp dimana kejadian tersebut terjadi, terlihat sebuah kawah raksasa yang di tengahnya terdapat lubang yang tidak terlihat ujungnya.

"Ini di lokasi kejadian, dapat kalian melihat seberapa mengerikannya petir tersebut, ini adalah area yang terkena dampak dari petir tersebut, sangat mengerikan!"

"PBB dan BMKG setempat sedang menyelidiki fenomena ini, warga setempat menjelaskan kalau saat itu awan hitam datang dengan tiba-tiba, mereka mengira kalau akan turun badai namun siapa sangka kalau itu hanya menurunkan sebuah petir saja lalu menghilang."

"Sampai saat belum ada yang memberikan kronologi lengkap soal kejadian ini, namun di pastikan kalau petir itu harusnya menjadi fenomena petir terparah sepanjang sejarah ini!" Kata sang reporter dari atas helicopter.

Keiji mendengar berita di tv itu membuat wajah yang aneh, dia adalah penyebab kejadian itu dan sekarang hal tersebut sedang di selidiki, memikirkan hal ini membuat Keiji sedikit sakit kepala.

Namun dia langsung melupakannya, biarkan saja toh semua sudah terjadi maka biarkan saja.

Dia lalu pergi begitu saja tidak peduli sama sekali untuk saat ini, sekarang dia adalah manusia biasa dan tidak ada hal yang harus dia pikirkan tentang hal yang supernatural seperti itu.

"Mending ke toko game ah, beli game!" Kata Keiji dengan ringan.

Dia sepertinya ingat ada eroge baru yang belum dia beli, karena selalu ada Mitsuko jadi Keiji tidak memiliki kesempatan buat beli eroge tersebut.

Namun saat mencari ternyata game itu sudah habis dan minggu besok baru ada lagi, Keiji benar-benar kecewa saat ini karena hal itu.

Dia pun berjalan dengan bosan ke mana saja, tentu saja Keiji juga memakai pakaian bebas dan ada rokok di mulutnya untuk menemani kesendiriannya.

"Fuu, bosannya." Kata Keiji dengan bosan.

Saat itu dia tiba-tiba melihat sebuah toko buku dan pergi lah kesana, toko buku itu bernama Toko Takasago yang cukup familiar untuk Keiji.

"Selamat data– kenapa kau kesini!?" Sebuah sambutan terdengar pada awalnya namun itu berubah menjadi pertanyaan yang dingin.

Yang bertanya adalah seorang wanita muda yang memiliki rambut hitam panjang dan memakai pakaian feminim plus celemeknya, dia adalah Takasago Tomoe anak dari pemikik toko sekaligus junior Keiji saat smp.

Keiji sedikit bingung namun setelah dia memperhatikan lagi baru lah dia ingat soal toko dan gadis di depannya, "Lama tak bertemu Tomoe-chan."

Keiji menyapa dengan seramah mungkin, bagaimana pun didepannya adalah juniornya jadi dia harus ramah.

"-chan? Sejak kapan orang brengsek sepertimu memanggil seseorang dengan akhiran -chan?" Tanya Tomoe dengan nada bermusuhan dan tersenyum jijik ke Keiji.

"Hee, apa ini sikapmu terhadap seorang tamu dan teman lama?" Tanya Keiji masih mempertahankan senyumnya.

"Tch, kita saja bukan lah seorang teman, lebih baik kau keluar dari sini atau aku usir dengan kasar?" Kata Tomoe dengan nada tidak senang sembari menunjuk ke arah pintu keluar.

"Ak–"

"Keluar!"

Keiji baru akan mengatakan tujuannya namun omongannya sudah di potong oleh Tomoe yang terlihat marah-marah dan tidak senang.

Bahkan beberapa pengunjung terkejut dengan sikap Tomoe yang begitu kasar dari biasanya.

"Baiklah, aku pergi!" Kata Keiji menyerah dan keluar dengan tenang.

Melihat Keiji keluar membuat Tomoe menghela nafas, dia tidak menyukai Keiji ada di toko atau pun melihat Keiji lagi karena bagi Tomoe Keiji adalah anak berandalan.

Keiji sebenarnya sering datang ke tokonya namun bukannya membaca tapi malah mengacau, tidak hanya toko bukunya namun beberaoa toko lain disekitarnya juga sama.

Karena itu setiap kali Keiji dan teman-temannya datang para pengawai dan pemilik toko selalu tidak senang, pernah ada yang mencoba mengusir salah satu dari teman Keiji namun hanya dengan beberapa jam saja toko tersebut di hancurkan dan pemilik toko langsung dirawat dengan luka yang serius.

Anehnya tidak ada berita penangkapan meski pihak keluarga korban sudah melapor, karena hal itu pula semua orang hanya bisa diam dan melakukan yang terbaik agar toko merka yidak hancur oleh Keiji and genk.

Become Omnipotent With The World Ruler Chat GroupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang