17

2.8K 334 21
                                    

Keiji membuka portal ke dimensi lain yang terhubung ke mata Rinne Sharingannya, saat portal terbuka Keiji langsung saja masuk ke dalamnya dengan tenang.

Dimensi pertama yang di kunjungi Keiji adalah sebuah planet yang berisi padang pasir tak terbatas didalamnya, disana ada juga ekosistem dan mahluk hidup didalamnya meski di dominasi oleh monster gurun yang sangat ganas.

"Dunia ini tidak baik untuk Yao Yao, lebih baik aku cari yang lain!" kata Keiji yang terbang ke langit, namun dia berhenti dan memikirkan sesuatu.

"Meski aku tidak bisa menggunakannya sebagai tempat tinggal namun aku masih bisa gunakan sebagai tempat latihan!" kata Keiji dengan sangat puas seakan pemikirannya hanya orang jenius lah yang berpikir sama dengannya.

"Yosh, sudah lama aku ingin menggunakan ini!" kata Keiji dengan antusias.

Lalu dia mengalirkan energinya ke kedua matanya, mengaktifkan ultra rinne sharingannya dan tiba-tiba langit menjadi gelap.

Langit yang terang tanpa awan itu secara tiba-tiba menjadi gelap seakan ada sesuatu yang menutupi langit.

Semua mahluk hidup disana mengangkat kepalanya dan melihat ke atas, namun mereka melihat sesuatu yang harusnya tidak mereka lihat.

"Mama ..."

"Mu-mustahil ...!"

"Tuhan tolong kami!"

Suara takut dan tidak percaya muncul di hati semua mahluk hidup disana, pasalnya mereka saat ini sedang melihat sebuah meteorit yang sedang jatuh ke bumi.

Meteor itu tidak hanya satu namun Keiji memanggil 10 dengan ukuran yang sangat besar.

Kengerian, keputusasaan, ketakutan, ketidak berdayaan tersirat di wajah semua mahluk di hadapan ancaman terbesar saat ini.

Keiji terbang agak jauh dan melewati atmosfer planet tersebut sambil menyaksikan dengan tenang.

Boom!!

Meteor itu jatuh mengenai tanah dan membuat ledakan besar pemusnah masal, satu meteor jatuh sudah membuat sebuah kawah raksasa yang sangat besar namun sayang itu belum berakhir.

Boom!!

Segera sembila lainnya jatuh dan meledak membuat planet seukuran Jupiter itu meledak dan hancur seketika, bagaimana tidak? Planet itu di hantam oleb sebuah meteor yang besarnya setengah besar bulan dan ada sepuluh dalam ukuran yang lebih dan lebih besar dari sebelumnya.

Menghancurkan semua peradaban di dalam planet hanya dengan satu kali serangan, hal ini membuat Keiji mengangguk puas, dengan kekuatannya saat ini maka mengirim sebuah meteor sebesar dua kali ukuran jupiter atau matahari bukanlah hal besar baginya.

"Cukup baik, dengan ini aku perlu mengukur kekuatanku, kalau tidak mungkin tanpa sengaja aku akan menghancurkan bumi." Kata Keiji dengan tenang.

Kemudian dia melihat masih ada planet lain dalam dimensi ini jadi dia mengeluarkan pedang terbaiknya.

Lalu sebuah energi tak terlihat langsung menyelimuti pedang di tangan Keiji, energi itu sangat besar dan kuat.

Keiji mencoba teknik pedangnya yang bernama «Pedang Janji», meski peringkatnya surgawi dan dikatakan sebagai teknik pedang namun sebenarnya teknik ini lebih dari itu.

Teknik ini tidak memiliki gerakan khusus yang artinya selama pengguna menggunakan pedang secara acak maka teknik ini dapat digunakan, apalagi teknik ini juga dapat digabungkan dengan gerakan pedang lain yang membuat kekuatannya meningkat drastis.

Merasa energi dipedangnya sudah cukup baru lah Keiji mengayunkan dengan ringan, lalu sebuah aura pedang pecah yang membelah apa saja yang ada di depannya.

Seketika itu sebuah planet terbelah menjadi dua sementara planet di belakangnya hampir terbelah juga, untung saja yang dibelakang tidak sejajar jadi tidak ikut terbelah juga namun ujung planet masih tergores.

Keiji menghilangkan pedangnya kemudian dia mencubit pelipisnya karena pusing.

Dia tidak pernah mengharapkan dirinya akan sekuat itu, dengan kekuatan seperti itu membuat Keiji ragu apakah dia dapat bertarung dengan serius atau tidak di masa depan.

"Haa, jadi ini kah rasanya kesendirian, kesendirian dan tak terkalahkan." Kata Keiji dengan lemah.

Setelahnya dia pun pergi kembali ke dunia lain, kali ini terdapat banyak pohon dan juga tempat yang sangat baik bagi Yao Yao.

Bila Yao Yao tinggal disini mungkin cukup bagus, itu lah yang mungkin di pikirkan oleh Keiji.

Segera Keiji memeriksa dunia tersebut dengan cepat, menilai kekuatan terkuat, monster, dan lingkungan.

"Cukup baik, kekuatan disini bahkan jauh lebih lemah dari kekuatan Yao Yao, aku tinggal membuat satu area luas dengan energi melimpah untuk membantunya berlatih." Kata Keiji sudah membuat keputusan.

"Namun itu nanti saja~" sambungnya dengan santai.

"Keluarlah!" Kata Keiji dan sebuah lingkaran muncul didepannya.

Sebuah cahaya mulai keluar secara perlahan dan menyelimuti area sekitar, namun Keiji masih menatap dengan santai karena cahaya itu tidak menyilaukan matanya sama sekali.

Lalu sesosok bayangan muncul dari balik cahaya, cahaya juga mulai meredup dan sosok itu semakin jelas.

Sosok itu memiliki penampilan yang sangat luar biasa, dia adalah seorang wanita yang memiliki kecantikan yang mampu menghancurkan beberapa negara hanya dengan kecantikannya.

Wanita yang terlihat muda namun membawa pesona yang dewasa anggun, kulit putih layaknya susu, wajah cantik jelita yang sangat membutakan pikiran setiap pria yang melihatnya, rambut putih panjang yang terurai bagaikan benang sutra yang sangat lembut.

Hidung mancung yang memikat, pinggang ramping yang sangat mengungah keinginan setiap pria untuk memeluknya, buah dada atau oppai yang sedang dan pas dengan telapak tangan.

"Memberi hormat kepada master!" Suara lembut dan menenangkan bagaikan suara kicauan burung di pagi hari atau suara jangkrik di malam hari.

Keiji melihatnya hanya mengangguk, dia menganggumi kecantikan Yao Yao yang sangat memikat, apalagi saat ini Yao Yao sedang bersujud dengan pose yang menggiurkan.

"Bangunlah." Kata Keiji dengan ringan.

Yao Yao bangun dengan perlahan dan sangat anggun, dibawah kekuatan 9 Surgawi membuat tubuh Yao Yao kembali dengan wujud yang sangat sempurna.

Yao Yao menatap wajah Keiji, meski wajah Keiji terlihat biasa saja namun bagi Yao Yao itu sangat tampan.

Ada kekaguman berlebihan di mata Yao Yao terhadap Keiji, baginya Keiji itu layaknya Dewa atau bahkan Tuhan, itu lah pemujaan berlebihan bagi Yao Yao terhadap Keiji secara diam-diam.

"Tempat ini sekarang adalah milikmu, kau dapat membangun sebuah istana disini dan lainnya ..." Kata Keiji menjelaskan rencananya, lalu dia bertanya dengan ringan ke Yao Yao, "Apakah sekarang kau mengerti?"

Yao Yao mendengarkan dengan khusyu setiap perkataan Keiji, dia bahkan mencoba mengingat setiap kata yang Keiji katakan dan menyimpannya di hati.

"Hamba mengerti, master!" Kata Yao Yao mengangguk.

"Um, berusahalah, dimasa depan akan ada hadiah  untukmu bila kau berlaku baik." Kata Keiji dengan ringan.

Yao Yao mengangguk dengan hormat, melihat Keiji tidak berkata lagi baru lah Yao Yao bersujud kembali ke Keiji.

"Master, budakmu ini memiliki sebuah permintaan kepadamu, kuharap anda mengijinkannya!" Kata Yao Yao dengan hormat kepada Keiji.

Keiji melihatnya sedikit terkejut, dia membuka mulutnya namun ada seseorang yang menutup mulut Keiji.

"Jangan lupa vote and komennya ya gan, lalu support author dengan meng-Follow akunnya yang bernama Muhammadsofyan2864, sekian " kata orang itu dengan ringan melakukan promosi.

"Sampai bertemu lagi di chap selanjutnya, see you next time~"

Become Omnipotent With The World Ruler Chat GroupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang