31

2.3K 274 122
                                    

Di dalam toilet

Keiji kembali dengan wajah segar, dia melirik jam dan mengetahui kalau waktu benar-benar berhenti didunianya, itu benar-benar menganggumkan.

"Fiuh, untung waktu berhenti coba kalau tidak? Mereka pasti akan sangat aneh saat mengetahui aku didalam toilet selama 6 bulan lebih." Kata Keiji ringan dan merasa lega.

Kemudian dia mengingat kejadian terakhir sebelum kembali dan berkata dengan serius, "Aku tidak boleh membocorkan pesonaku begitu saja, kalau tidak mungkin dikedepannya akan ada hal serius yang mungkin masih sulit aku lawan untuk saat ini!"

"Namun tetap saja pesonaku terlalu berbahaya, meski itu sekarang di tingkat 0 namun aku mengetahui kalau penampilan dan daya tarikku masih meningkat, aku juga tidak bisa mengubahnya menjadi negatif juga sih, haa"

Keiji juga menyadarinya, sebenarnya saat ini pesonanya telah di sembuyikan agar tidak menarik orang banyak namun meski pesonanya sudah di tingkat standar pun itu masih memberinya nilai plus, artinya dia masih terlihat cukup tampan dibandingkan biasanya meski pesona berada di peringkat standar umat manusia.

Keiji keluar dari toilet, berjalan sebentar menuju dapur hanya untuk mendapati seorang gadis cantik memakai celemek sedang memasak sesuatu untuknya.

Melihat gadis itu membuat Keiji merasakan bebannya yang dia pikul selama 6 bulan itu terasa menghilang, Keiji juga berjalan ke arah gadis itu dan diam-diam memeluknya dari belakang.

"Hii!!" Gadis tersebut terkejut karena ada yang tiba-tiba memeluknya, namun saat dia menoleh ke belakang sebuah wajah pria tampan sudah ada di sampingnya membuat wajah mereka saling bertemu.

"Moo, kenapa kau bersikap begini, aku sedang memasak jadi terlalu berbahaya!" Kata gadis itu dengan cemberut.

"Biarkan aku begini dulu!" Kata Keiji pelan, dia tidak lupa membenamkan wajahnya ke pundak gadis tersebut.

"Moo, bukankah aku sudah mengatakan kalau disini berbahaya, lepaskan!" Kata gadis tersebut yang tidak lain adalah Mitsuko, kekasih author ... Ga, maksudnya Keiji.

(A : Maaf Keiji-kun, tapi kau pergi terlalu lama jadi ... Gomen!)

"Nee, kenapa kau tiba-tiba begini? Apakah ada sesuatu?" Tanya Mitsuko bingung dengan sikap Keiji yang tiba-tiba berubah.

Bagi Mitsuko sebenarnya dia hanya berpisah beberapa menit doang namun bagi Keiji itu sudah berbulan-bulan tak bertemu jadi dia begitu kangen.

Keiji merasa sangat tidak nyaman hidup LDR berjauhan selama berbulan-bulan dengan Mitsuko, namun dia tidak tau betapa santainya bagi Author untuk LDR selama bertahun-tahun dengan sang kekasih yang ada di dunia lain, huhu malangnya nasibku~

Merasa tidak di tanggapi oleh Keiji dan juga sangat memalukan di peluk dari belakang begini membuat Mitsuko angkat bicara lagi, "Bi-bisakah kau menghentikan ini dulu, a-aku merasa ini memalukan!"

Wajah Mitsuko memerah saat mengatakan hal itu, dia ingin sekali membenamkan wajahnya di bantal atau pasir untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya itu.

Keiji kemudian melepaskannya, wajahnya tertutup rambut dan dia juga hanya diam saja namun setelah dia melepaskan pelukannya Keiji langsung kembali ke ruang tamu.

Hal ini jelas membuat Mitsuko sangat bingung dengan sikap Keiji kali ini, dia tidak mengetahui kenapa saat ini Keiji sangat aneh.

Sementara itu di ruang yang berbeda Keiji mengepalkan tangannya, dia sangat senang sekali bisa kembali ke dunianya dan bertemu dengan Mitsuko plus memeluknya.

"Mantap slurr, pulang-pulang melihat calon istri masak dan dapet memeluknya!" Kata Keiji dalam hati sambil membayangkan kejadian tadi.

"Tubuhnya juga wangi, mungi, enak di peluk, ahh aku ingin memeluknya lagi!" Pikir Keiji dengan semangat

Dia benar-benar bersemangat saat memikirkan soal Mitsuko.

Waktu berlalu keduanya selesai makan dan membersihkan piring mereka bersama dimana Keiji yang mencuci dan Mitsuko yang mengelap piring, kemudian keduanya kembali ke ruang keluarga untuk menonton tv.

"Nee, Kei-kun, ini hanya firasatku atau bukan namun kenapa sepertinya kulitmu menjadi lebih halus dan lembut?" Tanya Mitsuko yang sadar ada perubahan dengan kulit Keiji.

"Eh? Ahh, itu tidak mungkin!" Kata Keiji mengelak.

"Tidak-tidak, lihat, sekarang kulitmu lebih halus dan lembut, lebih baik dari kulitku!" Kata Mitsuko sembari mengelus dan mencubit lengan Keiji, dia benar-benar takjub dengan kulit Keiji yang lebih baik dari kulit wanita pada umumnya.

"Masa sih? Menurutku tidak ada yang berubah kok!" Kata Keiji masih tidak bisa berkata jujur.

"Kau berbohong kepadaku? Ayo katakan apa rahasianya, bagaimana kulitmu lebih baik dibanding sebelumnya!?" Kata Mitsuko curiga dan meminta dengan semangat.

Sebagai gadis mana mungkin dia tidak tertarik sama hal yang berbau kecantikan dan fashion, jadi saat tau kalau kulit Keiji sangat baik dan mulus membuatnya sangat tertarik.

"Etto ... Sebenarnya temanku memberiku sabun herbal yang sedang dia uji namun karena ini masih tahap uji coba jadi aku masih ingin merahasiakannya namun bila sudah benar-benar matang akan aku berikan satu untukmu!" Kata Keiji berbohong dengan wajah serius.

"Benarkah!? Kau tidak berbohong?" Kata Mitsuko masih tidak percaya.

"Um, aku janji!" Kata Keiji dengan wajah lembut.

Sebenarnya selama 6 bulan itu dia sudah berlatih berbohong tanpa mengubah wajah, hal ini dia lakukan untuk tetap menampilkan wajah berwibawa didepan orang lain meski aslinya dia pembohong besar, ya sikap ini pernah di lakukan juga sama Ainz dan Rimuru didepan bawahannya.

"Yeay! Kau berjanji ya!? Janji!" Kata Mitsuko semangat sambil mengulurkan jari kelingkingnya.

"Um, aku janji!" Kata Keiji yang merangkul jari kelingking Mitsuko dengan jari kelingkingnya.

"Janji jari kelingking, yang melanggar akan mati di tabrak kereta dan tubuhnya terpencar ke berbagai penjuru!" Kata Mitsuko sambil menggoyangkan jari keduanya.

"Hei, bukankah itu terlalu kejam?" Tanya Keiji sambil menatap Mitsuko dengan aneh.

"Biarlah, ini agar kau tidak melanggar janjinya, hueek!" Kata Mitsuko sambil menjulurkan lidahnya dengan imut.

Keduanya lalu bercanda dan tertawa bersama, mereka sepertinya sangat menikmati ruang bersama seperti saat ini.

"Nee, apa orang tuamu pulang malam ini?" Tanya Keiji penasaran.

"Tidak, apa kau akan menginap hari ini?" Tanya Mitsuko dengan malu-malu.

"Ehehe, kalau begitu aku tidak akan menolak!" Kata Keiji menyeringai dan memeluk Mitsuko.

"Hiiyaa~ hei ini masih siang!" Kata Mitsuko mencoba mengingatkan.

"Bukankah sama saja?" Kata Keiji dengan senyum saat tubuhnya ada di atas Mitsuko.

"Ta-tapi ... Umm ... K-kei ..." Mitsuko masih ingin berkata namun lehernya telah di cumbu oleh Keiji.

Tentu saja Keiji bukan herbivora kalau situasi sangat meyakinkan apalagi mangsa ada di depan mata, jadi makan saja lah.

---^^^---

(Skip ya kan, ingat baca 18+ itu dosa dan pasalnya pembuat cerita 18+ dapet dosa jariah dari pembacanya makanya tidak ku buat, silakan kalian bayangkan sendiri, ehehe :3)

Ditengah malam Keiji selesai mengebor Mitsuko, meski dia masih bersemangat namun Mitsukonya sudah tepar di atas ranjang, tubuh mungil itu terlihat sangat manis saat sedang tertidur lelap.

"Mimpi indah, sayang!" Kata Keiji dengan lembut mencium dahi Mitsuko.

Merasa ada yang menciumnya atau mungkin dia mimpi indah namun sekarang Mitsuko sedang tersenyum bahagia di wajahnya yang tertidur.

Become Omnipotent With The World Ruler Chat GroupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang