Bab 12

9.1K 716 45
                                    

Halo guys!

Aku mau tanya nih, setelah cerita ini tamat kalian mau apa? Sebenarnya aku udh ada 3 buat next ceritaku tapi bingung mau up yang mana dulu.

Kalian pilih aja ya, aku sebutin judulnya nanti kalian komen aja.
1. Secret agent couple
2. Lalisa is my personal bodyguard (Jenlisa fanfiction)
3. Bad girl and the mafia (ini berlatar di Indonesia ya>< iseng coba haha)

Tenang aja, ketiga cerita itu futa semua, Sesuai dengan request kalian waktu itu yang mau bikin cerita futa semua😆

Jangan lupa vote sebelum baca~

Harap kalian menjadi pembaca yang baik dengan selalu menekan tombol vote dibawah😌
...

Laura membuka matanya. Tengkuknya sangat sakit, pria itu memukulnya terlalu keras. Dia menatap sekelilingnya, dimana dia? Ruangan ini sedikit gelap.

Seseorang membuka pintu ruangan itu. Laura tidak mengenal pria itu tapi dia pernah melihatnya sekali. Saat dia menghadiri acara pernikahan teman Rafaella! Dia adalah Albert Alexandro.

"Sudah bangun?" Ucap Albert.

"Dimana aku?" Ucap Laura datar.

Albert tertawa. "Kau sangat mirip dengan kekasihmu, kalian adalah pasangan yang sangat serasi" ucap Albert.

"Brengsek" umpat Laura.

Albert berjalan kearah Laura lalu menamparnya. Laura tersungkur ke tanah, Albert hanya tertawa melihat itu. Dia berjongkok dihadapan Laura lalu menjambak rambut Laura agar menatap dirinya.

"Dilihat-lihat, kau cantik juga. Pantas saja wanita iblis itu menyukaimu, tapi sekarang hanya ada kita berdua sini" ucap Albert lalu mencoba mencium bibir Laura.

Laura memalingkan wajahnya saat bibir Albert akan menyentuh bibirnya. Albert mencoba lagi tapi tidak bisa, Laura terus memberontak.

"Gadis sialan!!" Umpat Albert.

Laura meludahi Albert.
"Pria bajingan! Go to damn hell!!!" Teriak Laura.

Albert menyeka ludah Laura yang ada di wajahnya. Dia terkekeh pelan lalu menatap Laura datar. Dia memegang wajah Laura dengan sangat erat.

"Fuck! Dasar sialan!!!" Teriak Albert.

Albert mengambil sebuah cambuk lalu mengayunkan cambuk itu pada tubuh Laura. Laura menahan teriakannya, sialan ini sangat sakit. Cambuk itu meninggalkan bekas kemerahan saat menyentuh kulit Laura.

Pria itu berhenti lalu berjalan kearah sebuah kotak dan mengambil beberapa suntikan disana. Laura menatap Albert dengan bingung. Pria itu tertawa.

"Ini adalah obat perangsang, kau akan menyukai ini girl" ucap Albert.

Laura melotot mendengar itu. Dia mencoba kabur dari sana, tapi Albert menangkap tubuh Laura dan langsung mengunci pergerakan Laura.

Albert langsung menusukkan jarum suntik itu dengan sekali hentakan, Laura memekik sakit. Bukan hanya satu suntikan tapi 5 sekaligus!! Itu dengan dosis yang lumayan banyak.

Laura merasa perangsang itu mulai bekerja. Tubuhnya menjadi sangat aneh, shit! Dia tidak bisa mengontrol tubuhnya sekarang!!! Setiap sentuhan yang mengenai kulitnya Laura menjadi sangat sensitif sekali.

"Nghh" desis Laura pelan.

Albert terkekeh. Dia langsung mengukung tubuh Laura lalu mencium bibir Laura dengan paksa. Laura mencoba menjaga kesadarannya agar melawan pria brengsek ini.

Laura mengigit bibir albert dengan keras hingga bibit pria itu mengeluarkan darah. Albert tertawa lalu menampar wajah Laura dengan keras beberapa kali.

Wanted By The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang