Bab 17

6.6K 501 13
                                    

Setelah itu Laura tidak ada masalah lagi dengan Matthew. Dia lega sekarang. Dan dia rasa, Matthew adalah orang baik. Dia bersyukur tentang itu. Laura sedang duduk diatas kasur sembari menonton TV disana, lalu Rafaella masuk dengan membawa kotak ditangannya.

"Bebe? Kau mau ikut ke pesta bersamaku?" Ucap Rafaella.

"Pesta apa?" Ucap Laura.

"Pesta topeng. Temanku mengajakku kesana, dan aku ingin mengajakmu" ucap Rafaella.

"Baiklah, aku ingin pergi" ucap Laura.

Rafaella langsung memberikan kotak yang ada di tangannya itu, isinya adalah sebuah gaun. Laura langsung pergi ke ruang ganti dan memakai gaun itu.

Sangat pas. Sesuai dengan tubuh Laura, Rafaella sangat pintar memilih gaun. Gaun hitam panjang dengan sekat di pahanya, ini elegan. Dia suka.

"Sempurna" ucap Rafaella.

Laura tertawa. Ya, ini memang sempurna! Dia suka dengan gaun ini! Setelah Rafaella selesai berganti pakaian, dan tentunya pakaian mereka adalah couple.

Mereka langsung turun kebawah dan menuju mobil. Ini akan menjadi pesta yang panjang. Panjang sekali hingga membuat hubungan mereka menjadi sedikit retak.

"Siapa saja yang akan datang?" Ucap Laura.

"Tentu saja manusia Bebe" ucap Rafaella.

Laura memukul bahu Rafaella keras.
"Aku serius!" Ucap Laura kesal.

Rafaella tertawa. "Maafkan aku sayang. Aku tidak tahu siapa saja yang akan datang, tapi yang penting disana akan ada banyak orang" ucap Rafaella.

Mereka mengobrol saat di perjalanan. Dan tanpa terasa mereka sudah sampai di pesta itu, Rafaella benar. Banyak orang disana, anak buahnya membukakan pintu mobil untuk mereka. Laura langsung mendekat kearah Rafaella karena orang-orang menatapnya dengan tatapan aneh.

"Ingat ini bebe, ja—" ucapan Rafaella terpotong oleh Laura.

"Ya aku tahu, jangan jauh-jauh darimu" ucap Laura.

"ragazza intelligente" ucap Rafaella.

Mereka memakai topeng sebelum masuk. Itulah peraturannya, mereka semua harus memakai topeng. Marcus dan anak buah Rafaella lainnya mengikuti mereka dari belakang.

"Lihat ini! Godmother kita datang!" Ucap Jack yang ada disana.

"è vero, questa è la nostra madrina" ucap orang-orang.

Dalam hatinya, Rafaella sangat kesal saat orang-orang itu mulai mendekat kearah mereka. Tadinya dia hanya ingin sebentar disini, tapi kelihatannya akan sedikit lama.

"Tunggu disini, aku akan kesana dulu. Marcus kau jaga Laura" ucap Rafaella.

"Si" ucap Marcus.

Laura duduk di sebuah kursi dan menatap Rafaella yang sedang mengobrol dengan orang-orang itu. Kelihatannya mereka seperti Rafaella juga, maksudnya mafia semacam itu lah. Kenalan Rafaella pasti sangat banyak disini, lihat saja itu. Banyak orang yang ingin menyapa Rafaella disana, dia sedikit meringis ketika melihat wajah tertekan Rafaella.

"Marcus, godmother itu apa?" Ucap Laura.

Marcus berpikir sebentar.
"Kau pernah menonton film the Godfather?" Ucap Marcus.

"Tentu saja sudah! Itu adalah film kesukaanku!!" Ucap Laura semangat.

Marcus tertawa melihat itu.
"Jika Godfather dalam film itu adalah Mafia yang paling di segani, terhormat, kuat, kejam dan berwibawa. Kau tahu sendiri kan? Jika di dunia nyata, disini, di Italia Rafaella lah Godfather itu, itu juga julukan yang diberikan mafia dunia padanya. Tapi kami sering menyebutnya godmother karena dia adalah seorang wanita" ucap Marcus.

Wanted By The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang