Bab 21

6.1K 503 18
                                    

Halo semua.

Maaf baru bisa update, entah kenapa belakangan ini semangat nulis dan up babku itu jadi berkurang dan perlahan hilang;v bawaannya jadi males dan ga update dah😭
Sorry ya🙏

Jangan lupa vote!

...

Marcus mendekat kearah mereka. Rafaella menoleh dan melihat ekspresi Marcus, lalu dia mengerti itu. Rafaella melepaskan pelukan mereka dan mencium bibir Laura sebentar.

"Aku pergi dulu, kau disini bersama Claudia ya?" Ucap Rafaella.

"Baiklah, hati-hati" ucap Laura.

Rafaella berjalan keluar mansion dengan Marcus.
"Bagaimana?" Ucap Rafaella.

"Pengkhianat itu sudah ditangkap, dia sudah ada di tempat biasa" ucap Marcus.

Bagus. Mereka langsung naik ke mobil dan pergi. Di sepanjang perjalanan, Marcus menceritakan tentang orang itu. Dan yang membuat Rafaella terkejut adalah orang itu adalah anak buah Rafaella yang bisa dibilang cukup dipercaya olehnya.

"Dia Brandon?" Ucap Rafaella tak percaya.

"Ya, orang itu Brandon. Dia membocorkan informasi tentang pengiriman kita yang akan dilakukan di gudang yang ada di Ragusa dan mereka membakarnya" ucap Marcus.

"Damn it" umpat Rafaella.

Mereka sudah sampai disana. Rafaella dan Marcus langsung turun dari mobil. Rafaella masih tidak percaya dengan ini, sialan.

Saat Rafaella masuk, Brandon sudah diikat oleh anak buahnya. Dia melihat Brandon yang sedang tertawa saat melihat Rafaella mendekat kearahnya.

"Halo bos" ucap Brandon sembari tertawa.

Rafaella menatap dingin Brandon.
"Masih berani mengucapkan itu padaku? Hah dasar brengsek" ucap Rafaella lalu tertawa.

Setelah puas tertawa, Rafaella menatap Brandon dengan dingin. Pria itu masih tertawa dengan santainya, Rafaella langsung meninju wajah Brandon dengan sekali pukulan keras. Satu giginya sampai lepas, darah mulai mengucur dari mulutnya.

"Kenapa" ucap Rafaella.

Brandon masih diam. Dia sudah tidak tertawa lagi, dia menatap Rafaella dengan tatapan kosong.

"Katakan sialan!!!" Teriak Rafaella.

Rafaella menarik kerah baju Brandon lalu mengguncang tubuh Brandon dengan keras.

"Uang?" Ucap Brandon pelan.

Rafaella terkekeh lalu meninjunya lagi. Sialan, dia marah sekali sekarang. Marcus dan yang lainnya hanya diam melihat itu, mereka juga sangat marah tapi mereka mempersilahkan bos mereka terlebih dahulu untuk memberikan punizione.

"Uang? Apakah uang dariku kurang untukmu hah?!! Gaji dariku tidak cukup untuk hidupmu?!" Teriak Rafaella.

"Bukan uang, tapi kekuasaan. Kau selalu mempercayakan sesuatu kepada Marcus saja! Kau bahkan tidak pernah menugaskan sesuatu padaku dan selalu kepada Marcus!!!" Teriak Brandon.

Rafaella tertawa, hanya karena itu dia berkhianat padanya? Hah, seperti anak kecil saja.

"Jujur saja, karena aku sudah mempercayakan semuanya kepada Marcus. Aku sudah memberikan kepercayaan padamu juga kan? Menjadi orang yang bertanggung jawab atas pengiriman barang dan mengatur wilayah kekuasaan kita di Messina. Kurang apa lagi?" Ucap Rafaella.

Brandon diam. Messina adalah kota ketiga terbesar di Sisilia, Rafaella sudah menguasai wilayah itu dan memintanya mengatur segala hal yang berkaitan dengan wilayahnya itu. Terus kenapa pria ini seperti itu?

Wanted By The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang