Bab 5

13.7K 865 7
                                    

Keesokan harinya, mata cantik itu terbuka. Dia menatap sekitarnya, ini bukan kamarnya? Lalu Laura merasa tubuhnya tidak bisa digerakkan. Dia menoleh kesamping. Disana Rafaella masih tertidur pulas dengan memeluk tubuhnya.

Ah, dia lupa. Bukankah dia dibawa paksa ke Italia oleh Rafaella? Dan soal pekerjaan Rafaella.... Jadi dia benar seorang Mafia? Shit, jika benar dia dalam masalah atau keberuntungan? Jika dilihat dari film, mafia itu berbeda-beda. Ada yang kejamnya minta ampun, ada yang bijak dan ada juga yang serakah. Tapi Rafaella masuk yang mana?

"Kau sedang memikirkan apa bebe?" Ucap Rafaella.

Laura tersentak kaget mendengar itu. Kapan dia bangun?!

Rafaella terkekeh. Dia bangun tadi, dan dia melihat Laura sedang menatap langit-langit kamar sembari seperti berpikir keras. Dan itu imut tolong.

"Tidak ada, lepaskan aku" ucap Laura.

Bukannya melepaskan Laura, Rafaella malah mengeratkan pelukannya pada Laura. Dalam hatinya, Laura berusaha untuk menahan umpatannya.

'Ini masih pagi, jangan mengumpat. Tidak baik' batin Laura.

"Benar juga, bersiaplah. Kita akan pergi untuk membeli kebutuhanmu" ucap Rafaella lalu melepaskan pelukan itu.

Dengan cepat Laura berdiri dan menjauh dari Rafaella dengan membawa selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Rafaella terkekeh, dia tidur menyamping dan menompang kepalanya dengan tangannya lalu menatap Laura sembari tertawa.

"Tenang saja, aku belum melakukan apapun tadi malam" ucap Rafaella.

"Kenapa ada kata 'belum'? Jika begitu kau akan melakukannya dong!!" Teriak Laura kesal.

Rafaella terkekeh melihat itu. Wajah kesal Laura begitu menggemaskan di matanya. Ini pagi yang indah dari pagi-pagi sebelumnya, menurut Rafaella.

"Cepatlah mandi, atau kau ingin aku ikut mandi bersamamu?" Ucap Rafaella.

Laura melotot mendengar itu.
"Maaf saja, tapi aku bisa mandi sendiri!!" Teriak Laura lalu berlari kearah kamar mandi dan menutup pintu itu dengan keras.

"Astaga, menggemaskan sekali" ucap Rafaella.

Dia bangun lalu mengambil jubahnya. Rafaella pergi keluar dan mandi di kamar mandi yang lain agar cepat selesai. Jika kalian lupa, mansion Rafaella itu besar dan pasti banyak kamar dan kamar mandi disana.

...

Laura keluar dengan memakai handuk saja. Dia heran karena tidak melihat Rafaella didalam sana. Dan dia bingung, dia harus memakai pakaian yang mana?!

"Apa yang harus aku pakai?" Ucap Laura.

Pintu terbuka. Laura kaget dan berusaha menutupi seluruh tubuhnya dengan mengambil selimut tadi. Yang masuk Rafaella, dia masuk sembari menggusak rambutnya dengan handuk.

"Sudah selesai?" Ucap Rafaella.

"Ya, dimana pakaianku?" Ucap Laura.

Rafaella diam. Dia tidak fokus dengan ucapan Laura, dia fokus pada tubuh Laura. Sialan, tubuhnya begitu mulus dan menggoda. Rafaella menelan ludahnya dengan susah.

Laura menatap arah kemana Rafaella lihat, dan itu ada di dadanya. Sontak Laura langsung menutup dadanya dengan menyilangkan tangannya.

"Apa yang kau lihat?! Dasar mesum!!" Teriak Laura.

"Salahkan saja tubuhmu yang begitu menggoda sayang" ucap Rafaella lalu berlari kearah Laura.

Belum sempat menghindar, Rafaella sudah menangkap tubuhnya dan menidurkan Laura diatas kasur. Rafaella memegang kedua tangan Laura diatas kepala Laura.

Wanted By The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang