Bab 16

6.9K 537 6
                                    

Setelah beberapa hari, akhirnya Laura bisa keluar dari rumah sakit. Selama di rumah sakit, dia selalu menerima nasihat dan terapi agar tidak trauma lagi. Dia hanya mengangguk saja saat dokter mengatakan itu, dia ingin segera pulang ke mansion.

Laura sedang ada di ruang tv bersama Claudia. Rafaella agak sibuk belakangan ini, katanya banyak orang yang memesan barang mereka. Laura tidak pernah menanyakan lebih jauh tentang bisnis Rafaella, dia agak sedikit tidak nyaman jika terus bertanya seperti itu.

"Kau tahu? Aku bertemu seorang pria di medsos!" Ucap Claudia.

"Medsos? Kau mencari pacar?" Ucap Laura.

Claudia tertawa. "Ya, aku mencari pacar haha aku bosan jika terus sendiri" ucap Claudia.

Laura tidak setuju dengan itu.
"Kenapa di medsos? Kau bisa memilih mereka, lihatlah. Mereka semua gagah dan tampan!" Ucap Laura sembari menunjuk kearah anak buah Rafaella. Memang mereka tampan sih, tapi Laura tidak tertarik dengan pria.

"Tidak! Mereka bukan tipeku! Ini orangnya" ucap Claudia lalu menunjukkan foto pria itu.

"Jika ini palsu bagaimana? Aku pernah melihat kasus seperti ini, difoto tampan pas ditemui langsung tidak tampan. Biasanya orang seperti itu memasang foto palsu" ucap Laura.

"Ini tidak bohong. Aku sudah pernah bertemu dengannya beberapa kali" ucap Claudia.

Laura melotot mendengar itu.
"Kapan?! Kenapa aku tidak tahu?" Ucap Laura.

"Memangnya kau haru tahu?" Ucap Claudia.

Jleb

Kata-kata itu sungguh menusuk kedalam hatinya. Laura hanya tersenyum kearah Claudia, wanita ini jika diberi tahu suka melawan!!

"Tapi aku harus tahu apakah pria ini orang baik atau jahat, aku tidak ingin kau kenapa-napa" ucap Laura.

"Dia orang baik Laura! Aku yakin itu!" Ucap Claudia.

"Itu menurutmu, tapi aku tidak. Aku harus menemui orang itu dulu, atur pertemuannya" ucap Laura.

Claudia hanya menghela nafasnya. Dia mengeluarkan ponselnya lalu mengetik sesuatu disana. Setelah selesai dia menunjukkan ponsel itu kearah Laura.

"Lihat?" Ucap Claudia.

"Hm. Siapa namanya? Nama panjangnya dan pekerjaannya" ucap Laura.

"Namanya adalah Matthew Aquila, pekerjaannya hanya seorang pekerja kantor biasa Laura" ucap Claudia.

Laura masih belum percaya! Dia harus mencek ini secara langsung! Dia tidak mau Claudia memilih kekasih yang salah. Dia tidak akan membiarkan sahabatnya itu mendapatkan kekasih yang tidak baik-baik.

"Kenapa begitu tegang disini?" Ucap Rafaella saat masuk kedalam mansion.

Mereka semua menatap Rafaella yang sedang berjalan kearah Laura sembari membuka kancing jasnya. Rafaella duduk di samping Laura lalu mencium pelipis Laura.

"Tidak ada. Sudah selesai pekerjaannya?" Ucap Laura.

"Ya, hari ini sungguh melelahkan bebe" ucap Rafaella.

Claudia pergi dari sana saat mendapatkan telpon dari seseorang. Laura rasa itu adalah kekasihnya, dia menatap tajam Claudia.

"Bebe? Kau bertengkar dengannya?" Ucap Rafaella.

"Tidak" ucap Laura.

"Lalu kenapa kau menatap Claudia seperti itu?" Ucap Rafaella bingung.

Laura menatap Rafaella dengan serius. Rafaella terkekeh melihat wajah Laura, ini sangat imut!

Wanted By The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang