Bab 10

10.4K 713 23
                                    

Setelah beberapa hari, akhirnya atas izin Rafaella Laura sudah diizinkan pulang ke mansion! Laura sungguh kesusahan saat menyakinkan Rafaella bahwa dirinya baik-baik saja!

Laura sedang duduk dibalkon yang mengarah ke kota. Ini adalah spot favoritnya disini. Apalagi jika senja atau malam pasti pemandangannya akan lebih indah.

"Sedang apa disini?" Ucap Rafaella sembari memeluk Laura dari belakang.

"Hanya ingin disini saja" ucap Laura.

Laura memegang tangan Rafaella yang ada di perutnya. Dia sudah dekat dengan Rafaella sekarang, bahkan mereka sudah melakukan seks beberapa kali. Bukan beberapa kali, tapi setiap hari! Rafaella selalu meminta itu setiap malam!

"Aku ingin makan Bruschetta" ucap Laura.

"Tunggu, anak buahku yang akan membelikanya" ucap Rafaella.

Rafaella ingin meminta Marcus untuk membelikan Bruschetta pesanan Laura, tapi Laura menghentikan Rafaella.

"Kita pergi saja langsung, aku ingin jalan-jalan di Sisilia" ucap Laura.

Rafaella menghela nafasnya.
"Baiklah, kita akan pergi" ucap Rafaella.

"Oke!!" Teriak Laura lalu masuk kedalam kamar mereka dan berganti pakaian.

Rafaella terkekeh melihat itu. Dia berjalan kebawah dan menemui Marcus yang sedang duduk didepan tv sembari meminum kopi.

"Aku dan Laura akan pergi ke restoran" ucap Rafaella.

"Kau akan membawa pengawal?" Ucap Marcus.

"Tidak perlu, hanya sebentar" ucap Rafaella.

Laura turun kebawah sembari menenteng tas di tangannya. Dia terlihat cantik dengan dress selutut berwarna biru itu. Dia mendekat kearah Rafaella.

"Ayo!" Ucap Laura semangat.

"Ya, ayo" ucap Rafaella.

Mereka berjalan kedepan mansion dan masuk kedalam mobil. Mereka pergi berdua saja sekarang, Rafaella yang mengemudi sementara Laura duduk di sampingnya.

"Aku ingin makan Bruschetta, Risotto, Ribollita, Gnocchi, Panzanella, Arancini, Panini dan pasta!" Ucap Laura.

Rafaella terkekeh. "Kau bisa memakan semuanya sayang. Dan itu jika perutmu kuat memakan semua makanan itu" ucap Rafaella.

Mereka sudah sampai di sebuah restoran mewah disana. Mereka turun dan masuk kedalam restoran itu. Laura menggandeng tangan Rafaella saat masuk, semua orang menatap mereka.

Untung Laura sudah terbiasa dengan tatapan itu. Dia berjalan dengan santai disamping Rafaella, mereka duduk di sebuah meja kosong disana. Terdengar alunan musik klasik disana, dan tentu saja itu lagu Italia.

"Kau yang pilih makanannya" ucap Rafaella lalu memberikan menu itu pada Laura.

Laura memilih. Setelah selesai, mereka menunggu makanan itu. Laura mengobrol dengan Rafaella sekarang, dia tidak menghiraukan tatapan orang yang iri padanya.

Makanan mereka sudah sampai. Laura menatap semua makanan yang ada di hadapannya, dia langsung makan dengan pelan. Rafaella juga ikut makan, tapi sedikit.

"Aku ingin belajar bela diri" ucap Laura.

"Kenapa? Aku akan melindungimu bebe" ucap Rafaella.

"Aku percaya kau akan melindungiku bebe, tapi ini untuk jaga-jaga saja" ucap Laura.

Benar juga. Laura harus belajar bela diri jika suatu saat terjadi sesuatu dan Rafaella tidak ada di sampingnya untuk melindunginya.

"Baiklah, aku akan mengajarimu nanti" ucap Rafaella.

Wanted By The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang