Author Pov
"Ini itu pakai bentuk persamaan eksponen yang ke 4" kata Zee yang sedang mengajari tiga orang di depannya
"Nahh jadi rumusnya itu a^f(x)= b^f(x) dengan catatan a>0, b>0 dan a tidak sama dengan 1 dan b tidak sama dengan 1 maka bisa dikatakan f(x)=0 " lanjut Zee
"Cara kerjanya gimana kak?"tanya Leniana
"Contohnya tentukan HP dari 5^2x-6 = 3^2x-6, nah itukan a dan b nya tidak sama dengan satu berarti 2x-6=0, lalu kita pindahkan 6nya ke sebelah kanan jadi 2x=6, terus kita pindahkan lagi 2 ke sebelah kanan jadi x=6/2, dan hasilnya x=3 jadi HP={3}, gampang kan?" jelas Zee
*maapp gaiss kalau penjelasanku gaje wkwk
Ketiga orang yang mendengar itupun menggangguk tanda mengerti, Zee melihat jam di tangannya sudah menunjukan pukul 5 sore
"Oke segini dulu, kita lanjut besok"kata Zee lalu merapikan alat tulis dan beranjak dari tempat duduknya lalu keluar dari perpustakaan
"Makasih kak"ucap Geo, Leniana dan Bella lalu membereskan buku mereka dan berjalan keluar dari perpustakaan juga
😸😸😸😸
Terlihat seorang gadis sedang berjalan menyusuri trotoar menuju halte lalu ia duduk di sebuah bangku di halte itu sedang menunggu bis sambil memperhatikan jalan yang sangat sepi
Lalu tiba-tiba Zee merasa penasaran melihat gang sepi yang terletak beberapa meter dari halte, entah kenapa gang itu membuatnya penasaran
Karena terlalu penasaran tanpa pikir panjang Zee berjalan menuju ke arah gang itu namun rasa penasarannya tergantikan dengan rasa terkejut dan takut
Pasalnya Zee baru saja melihat seorang laki-laki yang tengah membunuh seorang perempuan dengan sadis, Zee yang melihat itu lantas ingin teriak tapi tiba-tiba ada tangan yang membekap mulutnya dari belakang
"Sutt, nanti kita ketahuan"kata seorang laki-laki yang tengah membekap mulut Zee
Aku menoleh ke arah laki-laki itu dan merasa familiar dengan wajahnya
Ah, Zee mengingatnya, ternyata dia adalah laki-laki yang di taman, Lalu Zee melepaskan tangan itu dari mulutnya karena tangan laki-laki itu yang besar sehingga menutupi lubang hidung Zee membuatnya susah bernapas, namun saat ingin melepaskan, laki-laki itu ternyata masih menahan tangannya membekap mulut Zee, Zee lantas memberontak
"Diam dulu"kata laki-laki itu dan ku rasa tubuhnya menjadi semakin dekat dengan punggungku
"Udah pergi"kata laki-laki itu saat melihat pembunuh tadi sudah tidak ada, lalu melepaskan tangannya
Zee lalu menghirup udar sebanyak-banyaknya dan menatap laki-laki itu namun laki-laki itu malah berlalu pergi meninggalkan Zee
Zee yang merasa ketakutan pun berlari kembali menuju halte dan ia bersumpah tidak akan kembali gang itu lagi
😸😸😸😸
"Kamu kenapa lemas gitu sayang?"tanya mama Gina yang melihat Zee datang dengan keadaan lemas
"Gak papa ma"jawab Zee
"Kamu gak bohong kan? Atau kamu sakit?"kata mama Gina lalu menaruh tangannya di dahi anaknya untuk memeriksa suhu tubuh anaknya
"Gak kok ma, aku cuma capek aja"kata Zee sambil tersenyum
"Yaudah kalau gitu kamu langsung naik aja, mandi terus istirahat sebentar, nanti mama panggil kalau mau makan malam"kata mama Gina
Zee yang mendengar itu pun mengangguk dan berjalan menuju kamarnya, lalu mandi dan beristirahat
"Kak, bangunn" kata Aldi menggoyangkan badan Zee dengan keras
"Hoamm"kata Zee lalu bangun dari tidurnya dan menatap Aldi
"Kenapa?"tanya Zee
"Kita mau makan di luar, sana lo siap-siap"kata Aldi dan berjalan kekuar dari kamarnya
"Kenapa gak masak aja?, aku paling males keluar-keluar"bantin Zee kesal lalu mengganti bajunya
Zee Pov
Aku keluar dari mobil dan berjalan memasuki sebuah restoran lalu kulihat Mama, Papa dan Aldi yang sedang memesan makanan
Aku memang tidak berangkat bersama merka karena aku yang masih sangat malas, jadi kuputuskan untuk menyusul nanti saja
Aku lalu berjalan menuju tempat mereka duduk dan kulihat di sana juga ada seorang wanita paruh baya dan pria paruh baya yang sedang berbincang dengan mama dan papa
"Ma"kataku memanggil mama, mama Gina menoleh ke arahku dan tersenyum
"Sini nak"katanya mengajakku duduk di sebuah kursi yang ada di sampingnya, aku pun berjalan menuju kursi itu dan duduk
"Nak, kenalin ini tante Regina dan om Regan, mereka teman papa sama mama waktu SMA"kata mama Gina menjelaskan
"Halo om, tante"sapa ku sambik tersenyum kepada mereka
"Hallo sayang, kamu cantik banget"kata tante Regina, aku yang mendengar itu tersenyum canggung ke arahnya
"Ohh iya, anak tante lama banget di toiletnya" kulihat tante Regina yang mengerutu sebal sedang menunggu anaknya? Itu yang ku dengar
"Ahh itu dia"kata tante Regina menunjuk seseorang yang tengah berjalan ke arah kami, aku pun mengikuti arah tunjukan tangannya dan melihat orang itu
"Laki-laki itu?"kagetku
😸😸😸😸
Heyy yoo gaiss
Sorry baru upp, soalnyaa tugass yang numpuk banyk bangett📚
Mengpusing saia😱
Stay safe semuanyaaa
See you😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Blenzee
Teen FictionCerita tentang seorang gadis yang bertransmigrasi ke dalam tokoh figuran.