"Zee" panggil seseorang dari arah belakang
"Zee" panggil orang itu sekali lagi namun tidak ada jawaban
"Calon pacar" namun Zee tetap tidak menjawab
"Ha" orang itu menghela napas
Zee yang sedang membaca buku tiba-tiba merasakan ada tangan yang memeluknya dari belakang. Zee lantas membalikkan badannya dan melihat orang tersebut
"Gentala?" kata Zee saat melihat orang yang sedang memeluknya ternyata adalah Gentala
"Ngapain sih?" tanya Gentala dengan posisi masih memeluk Zee dari belakang
"Baca buku" kata Zee memperlihatkan buku yang sedang dibacanya
"Harper's Illustrated Biochemistry?" tanya Gentala melihat buku yang dibaca Zee
"Iya"
"Gue udah selesai baca" kata Gentala
"Serius?" tanya Zee
"Serius sayang" bisik Gentala sambil mengeratkan pelukannya
"Apasi, lepas Genta" kata Zee berusaha melepaskan pelukan Gentala
"Gak"
"Malu dilihatin" kata Zee masih berusaha melepaskan pelukan Gentala namun nihil karena tenaga Gentala yang lebih besar
"Malu kenapa" tanya Genatala masih memeluk Zee
"Lepas Genta"
Cup
Gentala mencium tengkuk leher Zee
"Genta!" Zee berhasil melepaskan pelukan Gentala dan memegang dadanya yang berdetak tak karuan
Gentala yang melihat itu pun tertawa melihat ekspresi Zee yang terlihat lucu
"Tuh kan, jantung aku gini lagi" kesal Zee masih memegang dadanya dan mengalihkan pandangannya dari Gentala sambil membaca buku yang tadi dibacanya. Entah kenapa Zee malu melihat wajah Gentala
"Kan gue udah bilang, kalau jantung lo gitu lagi berarti lo harus deket-deket sama gue" kata Gentala lalu menarik Zee kembali ke pelukannya. Zee yang kaget tanpa sengaja menjatuhkan buku yang dipegangnya
"Genta, bukuku jatuh" kata Zee
"Biarin aja, lo bisa belajar dari gue" kata Gentala lalu melepaskan pelukannya dan menarik Zee pergi ke taman belakang sekolah
"Bukuku" bantin Zee melihat bukunya dari jauh dengan perasaan sedih, Zee tidak bisa membayangkan perasaan bukunya yang ditinggalkan sendiri
"Duduk sini" kata Gentala menyuruh Zee duduk di sebuah bangku putih panjang
"Ngapain kesini?" ketus Zee sambil mendudukkan dirinya, ia masih kesal karena bukunya
"Lo kan malu" kata Gentala lalu merebahkan dirinya dan meletakkan kepalanya di paha Zee
Gentala mengambil tangan Zee lalu membawa tangan Zee memegang perutnya
"Gimana?" tanya Gentala sambil menaikkan alisnya menggoda Zee
"Kotaknya masih delapan" kata Zee menghitung kotak yang ada di perut Gentala
Zee masih terus mengelus-elus perut Gentala lalu tiba-tiba Gentala menghentikan tangan Zee
"Jangan Zee, gue terkam juga lo" kata Gentala gemas
"Ha?" bingung Zee
"Elusin kepala gue aja" kata Gentala mengambil tangan Zee dan menaruh tangan Zee diatas kepalanya, mengabaikan Zee yang kebingungan
"Mirip Aldi" batin Zee sambil tersenyum lalu mengelus kepala Gentala
Plak
Gentala yang akan menutup matanya dikagetkan dengan suara tanparan dan menoleh ke arah suara tersebut
"Siapa mereka?" tanya Gentala melihat satu orang laki-laki dan tiga orang perempuan
Zee melihat ke arah empat orang itu
"Geo, Bella, Leniana dan Sisil" kata Zee
"GUE CAPEK YA SAMA KELAKUAN BUSUK LO, LO APAIN LAGI LENIANA" teriak Geo marah sambil memeluk Leniana
"Ge, aku dari tadi di kelas" kata Bella
"Lo siapa nampar gue hah?!" Bella memegang pipinya yang ditampar Sisil
"Aku cu-cuma disuruh Geo" kata Sisil, Bella yang marah pun berniat menampar balik Sisil namun tangannya ditahan Geo
"LO MAU APA HAH?!" kata Geo dan menghempaskan tangan Bella dengan kasar
"Lo gak puas nyakitin Leniana trus lo mau nyakitin Sisil lagi, perempuan iblis" sinis Geo
"Aku udah bilang bukan aku gak nyakitin Leniana, Ge" kata Bella
"Tapi tadi kamu pukul Leniana" kata Sisil
"Jangan munafik ya lo" kata Bella melihat Sisil
"Lo juga diam-diam aja, emang gue ngapain lo?!" kata Bella menunjuk Leniana yang hanya diam
"A-aku" kata Leniana namun tiba-tiba ia merasa pusing dan pingsan
"Bangsat, awas aja lo" ancam Geo lalu membawa Leniana pergi diikuti Sisil dengan wajah khawatir yang terlihat pura-pura? Mungkin
"Mukanya kayak ta*i" kata Gentala tiba-tiba
"Siapa?" tanya Zee
"Yang namanya Sisir" jawab Gentala
"Sisil?"
"Bodo amat, munafik dia" kata Gentala sekali lagi lalu kembali menutup matanya
Zee yang mendengar ucapan Gentala merasa setuju, menurutnya Sisil tengah berbohong saat melihat drama tadi
Ting
Zee mengambil handphonenya lalu membaca pesan
Unknow
Sisa waktu 20 hari, segera temukan!
😸😸😸😸😸
Hallowww semuanyaaa!
Lama tidak bertemuu😢
Kabar kalian gimana?
Semoga sehat selalu
Oh iya
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan😇
Selamat paskah juga bagi yang merayakan😇
Stay safe selalu yaa
See youuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Blenzee
Novela JuvenilCerita tentang seorang gadis yang bertransmigrasi ke dalam tokoh figuran.