16.

20.3K 2K 134
                                    

Aku sedang berjalan dan sedikit berlari menuju sebuah mading dan di sana ku lihat banyak siswa siswi kelas 10 dan 11  yang berkerumun untuk melihat hasil ujian mereka

Ya, kami sudah selesai melakukan ujian semester dan sekarang kami akan melihat hasil ujian kami untuk kelas 10 dan 11

"Jangan ada yang dorong-dorongan, bapak harap kalian semua bisa tenang, ayo semuanya mundur dulu" kata Pak Bima selaku wakil kepala sekolah dan tangannya yang akan berancang-ancang untuk membuka hasil nilai kami

Sungguh aku sangat deg degan, ku harap aku mendapat juara 1 pararel, aku sudah berusaha semaksimal mungkin

"Ku mohon"batinku sangat gugup sambil menutup mata

"1" hitung pak Bima

"2"

"3"

Dan pak Bima pun membuka hasil ujian kami

*untuk kelas 11 aku cuma kasih sampai peringkat 5 aja yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*untuk kelas 11 aku cuma kasih sampai peringkat 5 aja yaaa

Aku membuka mataku dan mencari namaku

"Blenzee" gumamku mencari namaku

"Peringkat 2?? Apaa? Gak mungkin, harusnya aku peringkat 1" gumam ku

Aku melihat jarak score ku dan peringkat satu dan terpaut 0,4

Tunggu, apa yang salah dengan ku, kenapa jauh sekali perbedaan score ku dan peringkat 1, ku lihat ada seorang laki-laki yang sedang membelakangi ku, sepertinya dia sedang mencari namanya dan tangannya berhenti pada peringkat 1 kelas 11

Laki-laki itu membalikkan badannya lalu aku melihat wajah laki-laki itu dan tunggu

"Bukan kah itu laki-laki yang di taman dan gang waktu itu?" bantinku lalu melihat name tag nya dan membaca nama laki-laki itu

"Gentala" gumam ku

"hah? Gentala? Jadi dia si juara 1 itu?!" Aku terkejud karena laki-laki itu adalah saingan ku dan alasan kau baru mengetahui namanya, karena selama ini dia tidak pernah memakai name tag

Tanpa sengaja tatapanku dan tatapannya bertemu dam ku lihat dia sedikit tersenyum ke arah ku

"Cih" aku lantas menunjukan muka sinis kepadanya, ku lihat laki-laki itu kebingungan dengan sikap ku, aku yang sudah sangat kesal lalu berjalan menuju kelas

"Lihat saja aku akan mengalahkannya" gumam ku

😸😸😸😸

Bella Pov

"Bagaimana hasil ujiannya?" tanya seseorang, kaki gue lantas berhenti saat akan memasuki rumah dan gue menoleh ke arah suara itu

"Papa?" Cicit ku

"Kamu peringkat berapa?" tanya Ares

"10 pah" jawabku pelan dan ku lihat papa yang mendengar ucapan ku pun lantas emosi

"10 kamu bilang? Dasar anak bodoh! Saya sudah bilang kamu harus masuk 3 besar tapi apa-apaan ini, kerjaan kamu cuma bikin saya malu saja!" bentak papa

"Ta-tapi pah, aku peringkat 10 dari 90 anak pah"

"Saya tidak peduli mau seberapa banyak anak yang ada di sekolah kamu, yang saya mau kamu masuk 3 besar!" papa lantas menjambak rambut ku dengan keras

"Sakit pah" ringis ku kesakitan

"Diam kamu anak tidak berguna, dasar anak pembawa sial! kenapa Riana harus memilih melahirkan kamu dan meninggalkan saya! DASAR PEMBUNUH!"

Papa menarik rambut ku dengan sangat keras dan menyeret ku masuk ke dalam gudang yang sangat gelap dan berdebu, aku sudah menangis tidak berdaya

"Jangan harap kamu bisa keluar dari sini sampai besok! Saya lebih senang lagi kalau kamu mati" papa lalu membenturkan kepala ku sedikit keras ke dinding dan keluar lalu mengunci ku di dalam gudang yang gelap ini

"Hiks hiks Tuhan, sakit banget hiks gue gak sanggup, kenapa gue harus lahir ke dunia ini Tuhan hiks" ucap ku sambil menangis menahan rasa sakit di kepala ku

Aku pun tertidur karena tidak mampu menahan rasa sakit di kepala ku

😸😸😸😸

Zee Pov

Aku sedang menuruni tangga dan berjalan ke dapur untuk makan lalu ia melihat Aldi yang sedang tidur-tiduran sambil bermain hp di ruang keluarga

Saat ini hanya ada aku, Aldi, bi Isah dan beberapa pembantu yang ada di rumah karena Papa dan Mama mereka sedang berada di luar kota

"Udah makan" tanya ku kepada Aldi saat akan ke dapur dan melewati ruang keluarga

"Udah" jawab Aldi masih memainkan hp nya

"Peringkat berapa kamu?"tanya ku penasaran karena aku memang tadi hanya fokus melihat peringkat ku saja

"Dua" aku terkejud mendengar itu karena ku pikir Aldi tidak sepintar itu bahkan ku pikir dia tidak akan bisa masuk 10 besar

"Wahh, kakak bangga" ucap ku tulus dan tersenyum

"Puluh enam"

"Hah?" tanya ku tidak mengerti

"Gue peringkat 26" kata Aldi

Aku pun lantas cemberut, huh ternyata pemikiran ku tentang Aldi itu benar

"Kenapa? Gak bangga lo punya adek kayak gue?" tanya Aldi yang melihat perubahan wajah ku

"Iya" jawab ku jujur

"Cih" ucap Aldi dengan ekspresi cemberut lalu berjalan ku dan menuju kamarnya dan membanting pintu

Aku lantas memegang dada ku karena kaget, aku bingung ada apa dengannya, tapi aku tidak memperdulikannya lalu berjalan menuju dapur karena perut ku sudah sangat lapar

😸😸😸😸

Hellowwww

Selamat bermalam minggu

Stay safee yaaa

See you😊

BlenzeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang