Author Pov
Tok tok tok
"Ge" panggil seorang gadis lalu terdengar suara pintu terbuka
"Loh, Leniana kamu ngapain di sini malam begini?" tanya Geo kaget saat melihat Leniana ada di markasnya malam-malam bahkan jam sudah menunjukan pukul 22.30
"Aku boleh kan nginep di markas kamu malam ini?" tanya Leniana gugup
Geo lalu memperhatikan Leniana yang sepertinya sedang dalam masalah lalu menganggukan kepala
"Makasih Ge" ucap Leniana
"Yaudah masuk yuk, di luar dingin" kata Geo lalu menarik tangan Leniana dengan lembut
"Kamu kedinginan banget ya, pakai baju sama celananya panjang banget" ucap Geo lalu menyuruh Leniana duduk di sofa
"I-iya, emm Ge, gak papa aku nginep di sini? takutnya anak-anak yang lain marah"
"Iya sayang gak papa, anak-anak yang lain juga di rumah semua, gak ada yang di markas" kata Geo lalu memegang tangan Leniana namu tiba-tiba tangan Geo ditepis oleh Leniana, Geo pun kaget dan mengangkat alisnya seraya bertanya kenapa
"E-eh maaf Ge, tangan aku tadi kepentok jadi sakit pas kamu pegang" kata Leniana
Geo yang melihat itu lantas merasa heran, sepertinya ada yang tidak beres dengan Leniana, lalu ia menarik lengan baju Leniana dan tiba-tiba rahangnya mengeras
"Siapa yang bikin kamu begini?"tanya Geo yang tengah menahan amarah saat melihat tangan Leniana yang penuh dengan memar
Leniana sontak marik tangannya dari pengangan Geo
"E-enggak kok aku gak kenapa-napa tadi aku kepentok jadi tangan aku memar semua" jawab Leniana gugup
"Jangan bohong Leniana! Ini tangan kamu biru semua, mana ada kepentok yang kayak gini!" Ucap Geo sedikit keras
"Hiks aku hiks gak papa Geo hiks" Leniana lantas menangis
Geo yang melihat Leniana menangis, merasa bersalah lalu memeluk Leniana dengan lembut dan mengucapkan kata maaf berulang kali
"Maaf yaa, jangan nangis, yaudah aku obatin ya tangan kamu" kata Geo dan Leniana mengangguk
Geo pun membawa Leniana menuju kamar tamu lalu mengobati Leniana dan setelah memastikan Leniana sudah tidur, Geo keluar menuju kamar lainnya lalu tidur
😸😸😸😸
"Di"
"Aldi" panggil Zee sambil mengetuk pintu kamar Aldi
"Bangun Di" ucap Zee namun tida ada sahutan dari dalam
Zee lalu memanggil bi Isah dan meminta kunci cadangan kamar Aldi lalu ia membuka kamar Aldi dan melihat adiknya yang masih tidur, dia pun berjalan menuju Aldi yang sedang tidur
"Dii, bangunn" ucap Zee menepuk-nepuk pipi Aldi namun ia merasa tangannya sedikit panas
"Yaampun Di, kamu demam" kata Zee panik, Aldi membuka matanya lalu ia melihat Zee yang sedang panik namun ia memalingkan mukanya dan membelakangi Zee
Zee yang melihat itu pun merasa bersalah, iya Zee sudah sadar bahwa perkataannya kemarin itu pasti sangat menyakiti adiknya
"Maafin aku Di, tadi malam aku gak bermaksud ngomong kayak gitu" ucap Zee sambil melihat Aldi yang masih membelakangi nya
"Udah lah, lo gak usah sok perhatian sama gue" ketus Aldi
Zee yang melihat itu merasa sedih, sungguh ia tidak bermaksud seperti itu tadi malam
"Maafin aku Aldii" kata Zee memeluk tubuh Aldi yang masih membelakanginya
"Hiks, lo jahat kak" ucap Aldi dan Zee pun melepaskan pelukannya dan membalikkan tubuh Aldi dan terlihat wajah Aldi yang sedang menangis, Zee yang melihat itu lalu memeluk Aldi kembali
"Maafin aku Di, kemarin aku gak bener-bener serius ngomong itu, aku malah bangga banget punya adik kayak kamu, Di" kata Zee sambil menghapus air mata Aldi
"Bohong" ucap Aldi, Zee melepaskan pelukkannya lalu menatap Aldi
"Maafin aku yahh" mohon Zee tapi Aldi memalingkan mukanya ke arah lain dan Zee hanya tersenyum melihat itu
"Kamu sekarang istirahat aja gak usah ke sekolah, aku temenin kamu, badan kamu panas banget" ucap Zee dan membaringkan Aldi yang masih enggan menatapnya
"tunggu sebentar ya" kata Zee lalu berjalan keluar kamar Aldi dan beberapa menit kemudian ia kembali dengan membawa sebuah bubur dan obat
"Makan dulu buburnya Di" kata Zee yang melihat Aldi yang sedang duduk dan masih menatap ke arah lain enggan melihatnya
"Diii, ini kamu makan" kata Zee menyodorkan piring ke arah Aldi tapi Aldi masih mengabaikannya
"Aldi!"kata Zee sedikit kesal
"Hiks lo niat gak sih hiks ngurus gue hiks" kata Aldi sambil menangis
Zee yang melihat itu lalu menghela napas, sepertinya ia harus ekstra sabar menghadapi sikap Aldi yang kekanak-kanakan
"Aldii udah jangan nangiss, dimakan yuk buburnya"kata Zee membujuk Aldi
"Suapin" kata Aldi yang masih menatap ke arah lain
Zee pun tersenyum lalu mengangguk dan menyuapi Aldi yang tampak malu-malu sampai menghabiskan buburnya
"Minum" rengek Aldi, Zee mengambil minum dan memberikannya kepada Aldi
Setelah itu Zee mengambil obat dan menyuruh Aldi untuk menimum obat
"Gak mauu, pahitt" rengek Aldi
"Gak pahit Di, ini tablet kamu tinggal telan aja"
"Gak mau"
"Yaudah aku gak mau ngurus kamu"kata ku lalu beranjak dari kasur Aldi namun Aldi tiba-tiba menahan tangan ku
"Iyaa gue minum" Aldi lalu mengambil obat dari tangan ku dan menelannya dengan air putih, Zee tersenyum melihat itu
Setelah Aldi selesai makan dan meminum obat, Zee ingin membawa piring kotor itu ke dapur tapi Aldi tidak membiarkannya keluar
Zee menghela napas lalu memanggil bi Isah dan meminta tolong kepadanya untuk membawa piring kotor ke dapur
Aldi menggeser badannya dan menepuk-nepuk tempat kosong di kasurnya dan menyuruh Zee duduk di sampingnya, Zee mengangguk dan duduk di samping Aldi lalu Aldi mengambil tangan Zee dan membawanya ke kepalanya
"Elusin" ucap Aldi, Zee lalu mengelus-elus rambut Aldi sampai ia melihat Aldi yang sudah tertidur
Hah sepertinya Aldi sangat manja ketika demam dan Zee harus ekstra sabar menghadapi Aldi
😸😸😸😸
Selamattt malam semuaa
Stay safeee
See youu😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Blenzee
Teen FictionCerita tentang seorang gadis yang bertransmigrasi ke dalam tokoh figuran.