25.

15.1K 1.7K 273
                                    

"Tok tok tok"

"Masuk" ucap seorang wanita paruh baya

"Kenapa ya, bu" tanya Zee memasuki ruangan bu Lita

"Selamat ya Zee, sekolah kita peringkat 1 dan 2 olimpiade matematika" kata bu Lita sambil tersenyum lebar dan Zee yang mendegar itu pun lantas tersenyum

"Gentala udah tahu bu" tanya Zee

"Ibu belum kasih tahu tapi, ibu sudah pasang pengumumannya di mading" kata bu Lita masih tersenyum

Sebenarnya Zee heran, mengapa juara 1 dan 2 olimpiade matematika hanya diumumkan di mading sedangkan kemarin tim basket sekolah yang diketuai Geo meraih juara 1 diumumkam secara langsung

"Yah, kami hanya figuran dan mereka tokoh utama" batin Zee lalu ia pamit keluar untuk menemui Gentala

"Gentala" kata Zee melihat Gentala yang sedang berada di ujung koridor, Gentala yang merasa dipanggil pun menoleh dan melihat Zee yang berjalan ke arahnya sambik tersenyum

Zee berjalan menuju Gentala dan memeluk Gentala

"Kita juara 1 dan 2" kata Zee merasa senang sambil memeluk Gentala

Gentala yang dipeluk pun tersipu dan membalas pelukan Zee

"Gue udah liat di mading" bisik Gentala dan memeluk Zee dengan erat

Zee melepaskan pelukannya namun Gentala masih memeluknya dan Zee berusaha melepaskan pelukan Gentala

"Gini aja dulu" bisik Gentala lalu menenggelamkan kepalanya di bahu Zee dan Zee pun hanya diam

Melihat Zee yang hanya diam, Gentala pun dengan usil meniup leher Zee

"Gentala, geli" kata Zee merasakan geli lalu berusaha melepaskan pelukan Gentala, Gentala pun terkekeh dan meniup leher Zee lagi

"Gentaa" ucap Zee dan karena merasa geli, Zee mencubit tangan Gentala dengan keras

"Ssh" ringis Gentala dan melepaskan pelukan nya

Zee mengambil napas dalam-dalam dan memegang dadanya yang berdetak kencang

"Genta" panggil Zee

"Kenapa" tanya Gentala

"Aku sakit jantung" kata Zee

"Hah" Gentala merasa bingung lalu memegang tangan Zee tapi dihempaskan oleh Zee

"Jangan dekat-dekat" ucap Zee masih memegang dadanya

"Hah" Gentala masih bingung dengan sikap Zee

"Kalau kamu pegang, detak jantung aku jadi kencang banget" kata Zee

Gentala yang mendegar ucapan Zee lantas tertawa dengan sedikit keras lalu ia kembali memeluk Zee lagi

"Gentala, kamu mau aku mati ya" kata Zee merasakan jantungnya berdetak dengan kencang saat Gentala memeluknya

Lalu Gentala mengambil tangan Zee dan membawanya menuju dadanya

"Keras" batin Zee saat tangannya berada di dada Gentala

"Detak jntung gue juga sama kayak lo"  bisik Gentala dan masih memeluk Zee

"Kita bakal mati ya" tanya Zee

"Kita gak bakal mati" jawab Gentala

"Tapi kok jantung kita kayak gini" tanya Zee heran

"Itu tandanya kita harus lebih dekat lagi" kata Gentala dan Zee yang mendengar itu pun mengangguk

"Waw, pengetahuan baru" batin Zee

"Dada kamu keras" kata Zee dengan tangan yang masih berada di dada Gentala lalu ia sedikit meramas dada Gentala

"Ssh ah" ringis Gentala sedikit mendesah dan Zee yang mendengar itu pun merasa heran lalu meramas dada Gentala lagi dengan sedikit kuat

Tangan Zee tanpa sengaja memegang perut Gentala

"Waw" kagum Zee saat merasakan perut Gentala yang keras

"1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8" Zee menghitung tonjolan-tonjolan yang ada di perut Gentala dan Zee pun mengusap-usap tonjolan itu

"Jangan Zee" ucap Gentala lalu menurunkan tangan Zee dari perutnya

"Dada sama perut kamu keras" kata Zee lagi

"Kan gue laki-laki" jawab Gentala

"Tapi dada sama perut Aldi, sedikit lembek" ucap Zee dan Gentala yang mendengar itu tertawa

"Aldi sama gue beda" ucap Gentala masih terkekeh dengan ucapan Zee

😸😸😸😸

Zee sedang mendudukan badannya di taman sekolah, dia sedang memainkan hp sambil menunggu Aldi latihan basket

"Oh jadi itu namanya otot perut" gumam Zee melihat sesuatu di internet dan dia masih terus fokus melihat hal itu tanpa menyadari ada seseorang yang duduk di sampingnya

"Ngapain" tanya seseorang dan Zee yang mendengat itu merasa kaget lalj menoleh ke arah orang itu

"Nathan" kata Zee saat melihat orang itu adalah Nathan

"Ngapain" tanya Nathan lagi dan Zee yang mendengar itu melihat Natahan dengan malas

"Kamu bisa lihat sendiri" kata Zee lalu ia masih memandangi hpnya dan beberapa saat kemudian dia memandang Nathan

"Kenapa" tanya Nathan saat melihat Zee memandanginya

"Kamu punya otot perut" tanya Zee

"Hah" ucap Nathan masih loading

"Aku pegang ya" kata Zee lalu mengarahkam tangannya ke arah perut Nathan

"Gila" kata Nathan menahan tangan Zee yang akan memegang perutnya

"Pelit" kata Zee dengan sedikit sinis lalu menarik tangannya dari tangan Nathan

Nathan yang mendengar itu pun menatap Zee dengan mulut setengah terbuka

"Siapa yang ajar" tanya Nathan

"Gak ada" jawab Zee

"Ck"

"Kenapa, gak latihan basket" tanya Zee lalu Nathan menunjuk tangan kirinya yang sedang diperban

"Itu kenapa" tanya Zee lagi dan mengusap tangan kiri Nathan yang diperban tapi tangannya tiba-tiba ditepiskan oleh Nathan

"Ssh sakit" ringis Zee lalu Zee melihat Nathan beranjak pergi dengan muka yang merona

"Aneh" batin Zee

😸😸😸😸

Yeyy tripelll upp

Btw kalian tim siapa nihh

Zee-Gentala

Zee-Nathan

Atauuu

Zee-Leon

Stay safeee yaa

See you😊

BlenzeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang