Blenzee

15.

"Susu strawberry?" batin ku saat memasuki kelas dan melihat ada sebuah susu strawberry di meja ku, lalu aku melihat ada sebuah surat

"di minum ya :)" baca ku lalu beralih melihat susu itu dan mengambil susu itu lalu berjalan ke tempat sampah dan membuang susu itu 

jangan berpikir bahwa aku jahat dan tidak tahu bersyukur tapi aku hanya takut ada racun di dalam susu itu pasalnya aku masih terus memikirkan ucapan orang yang kemarin malam menyenggol ku dan merasa takut tapi aku sangat penasaran siapa orang itu

Apakah orang itu bisa membuatku balik ke dunia ku?, aku masih terus memikirkan orang itu sehingga aku tidak fokus belajar dan ini sangat membuat ku kesal, aku pun berjalan menuju meja ku

"Zee?" kata seseorang dan aku menghentikan langkah ku dan menoleh ke arah orang yang memanggil ku

"kenapa Leon?" tanya ku saat melihat Leon berdiri di depan kelas dan kelihatannya dia baru dari ruang osis

Oh iya, bagi yang penasaran kenapa Leon ada di depan kelas ku, Leon dan aku itu sekelas, kami sama-sama 11 IPA 1

"emm" ku lihat Leon sedang gugup dan beberapa kali dia menoleh ke arah meja ku

"Kenapa?" tanya ku sekali lagi

"em itu Zee" 

"itu apa?" kesal ku karena Leon menurut ku sangat tidak jelas

"Susu nya udah diminum?"

"hah? susu apa?" tanya ku tidak mengerti

"Susu strawberry yang gue taruh di meja lo, udah diminum?"

Aku lantas mematung

"Ahh Zee bodoh, kamu terlalu berpikir negatif" batinku menyesal

"Zee?" panggil Leon saat tidak mendapatkan respon dari ku

"eh su-susu nya udah aku minum kok" kataku berbohong, tidak mungkin kan ku katakan sejujur nya 

"maaf kan aku Leon" batin ku sangat menyesal 

"Bagus lah, lo harus rajin minum susu" kata Leon lalu mengusap-usap rambut ku dan ku lihat wajahnya yang tersenyum lebar dan aku hanya mengangguk sambil tersenyum canggung

Ahh Leonn jangan tersenyum, aku jadi semakin menyesal

😸😸😸😸

"Kak" panggil seseorang, aku yang sedang berjalan menuju perpustakaan pun berhenti

"Kenapa Leniana?" tanya ku saat melihat orang yang memanggil ku adalah Leniana

"ini kak, aku mau kasih coklat" kata Leniana lalu menyodorkan ku sebungkus coklat 

"dalam rangka?" tanya ku heran karena tidak ada hujan, tidak ada badai Leniana tiba-tiba memberi ku coklat, ku lihat Leniana yang sedang gugup

"gak kok kak, cuma kasih aja"

"jangan bohong" kata ku melihat raut wajah Leniana yang tengah gugup, 

Sepertinya dia tidak memberikan ku coklat dengan cuma-cuma dan aku juga tipe orang yang tidak suka berhutang budi, kulihat Leniana sedang menengok ke kanan dan kiri sepertinya memastikan agar tidak ada yang mendengar percakapan kami

"Kak, boleh kasih tahu soal ujian semester tahun kemarin gak?" bisik Leniana, ah di sedang menyogok ku rupanya, aku baru tahu ternyata ada juga yang berbuat curang, selama hidup ku baru kali ini aku mendapati perbuatan curang seperti ini

*Fyi ya gais, kenapa kalau tanya  soal ujian semester kemarin itu perbuatan curang karena di dunia novel ini guru nya males-males bikin soal jadi tiap tahun soalnya selalu sama, tapi kalau ada yang ketahuan berbuat curang, hukumannya juga gak main-main, orang itu bakal di keluarin dari sekolah, jadi kalau misalkan Zee membantu Leniana dan mereka ketahuan maka Zee dan Leniana akan langsung di keluarkan dari sekolah

"Maaf gak bisa" kata ku kesal menatap protagonis di depan ku ini yang sedang menyogok ku 

"Belajar, jangan berbuat curang, meskipun nilai kamu nanti bagus tapi belum tentu kamu akan sukses dengan kecurangan mu itu dan ingat masih ada karma, bisa aja kamu ketahuan dan aku gak mau terlibat, untuk saat ini aku gak bakal kasih tau siapa-siapa tentang ini tapi kalau kamu masih ngulang lagi jangan marah kalau aku melaporkan kamu ke guru, dan satu lagi aku gak suka coklat" kata ku mengembalikan coklat itu lalu meninggalkan Leniana yang terdiam dengan ucapan ku

*bagi yang baca kalian juga jangan pernah berbuat curang ya, itu gak baik, aku juga pernah berbuat curang, tapi kita ubah yuk kebiasaan berbuat curang nyaa

😸😸😸😸

Maaf yaa baru up, soalnya tugaskuu numpuk bangett

Stay safe semuanyaaa

See you :)